Selain itu pula, ketika dosen menunjuk salah seorang mahasiswa untuk menjawab pertanyaan, mahasiswa tersebut menjawab dengan terbata-bata atau dengan kata-kata yang
kurang jelas. Peneliti melakukan wawancara terkait perilaku tersebut dan diketahui bahwa mahasiswa tersebut tidak merasa yakin dengan jawaban yang diberikan sehingga mahasiswa
tersebut terbata-bata ketika menjawab pertanyaan dari dosen Deviyanthi, 2015. Observasi selanjutnya adalah ketika mahasiswa akan melakukan presentasi di depan kelas. Hasil observasi
menunjukkan bahwa masih terdapat mahasiswa saling menunjuk teman untuk maju mempresentasikan tugas dan mahasiswa yang melakukan presentasi terlihat mempresentasikan
tugas dengan terbata-bata dan tangan yang terlihat gemetar sembari memegang tugas Deviyanthi, 2015.
Peneliti kemudian mengkonfirmasi ulang, diketahui bahwa mahasiswa tersebut tidak yakin dengan hasil yang telah dikerjakan dan takut apabila hasil dari tugas tersebut akan
disalahkan oleh dosen. Selain itu, individu juga mengakui bahwa individu memiliki pikiran negatif seperti, takut tugas yang dikerjakan salah, tidak percaya dengan hasil yang dikerjakan,
dan merasa belum siap dengan materi yang akan dibawakan sehingga individu mengalami gejala perilaku seperti gemetar, berkeringat, dan jantung berdebar dengan cepat Deviyanthi, 2015.
Berdasarkan pemaparan yang telah dipaparkan di atas serta dengan prelimenary study yang telah peneliti lakukan, membuat peneliti tertarik untuk meneliti lebih jauh dan memutuskan
membuat penelitia n dengan judul “hubungan efikasi diri dengan kecemasan komunikasi dalam
mempresentasikan tugas di depan kelas ”.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang telah dipaparkan di atas maka rumusan masalah dari penelitian
ini dapat dirumuskan dalam bentuk pertanyaan:
Apakah terdapat hubungan antara efikasi diri dengan kecemasan komunikasi dalam
mempresentasikan tugas di depan kelas?
C. Keaslian Penelitian
Penelitian tentang hubungan antara efikasi diri dengan kecemasan komunikasi dalam mempresentasikan tugas di depan kelas pada mahasiswa ini belum pernah diteliti di Provinsi
Bali. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang difokuskan pada pencarian hubungan antara efikasi diri dengan kecemasan komunikasi dalam mempresentasikan tugas di depan kelas.
Berdasarkan penelusuran peneliti terhadap judul penelitian lain yang terkait tentang hubungan antara efikasi diri dengan kecemasan komunikasi dalam mempresentasikan tugas di depan kelas,
ditemukan setidaknya tujuh penelitian yang terdapat pada lampiran 1. Peneliti melakukan penelitian yang berbeda dengan tujuh jurnal penelitian tersebut di
atas. Jurnal penelitian yang pertama, Oktavia 2010 menggunakan variabel bebas yaitu berpikir positif sedangkan peneliti menggunakan variabel bebas yaitu efikasi diri. Hasil dalam penelitian
ditemukan bahwa Ada hubungan negatif antara berpikir positif dengan kecemasan berbicara di depan kelas.
Jurnal penelitian yang kedua, Trihastuti 2010 menggunakan variabel bebas, yaitu kepercayaan diri sedangkan peneliti menggunakan variabel bebas, yakni efikasi diri. Hasil dari
penelitian, ditemukan terdapat hubungan yang negatif antara kepercayaan diri dengan kecemasan berbicara di depan kelas.
Jurnal penelitian yang ketiga, Nursilawati 2010 menggunakan siswa SMP kelas 3 SMPN 4 Tangerang sebagai sampel dan variabel bebas, yaitu, self-efficacy matematika serta
variabel tergantung adalah kecemasan menghadapi pelajaran matematika sedangkan peneliti menggunakan Mahasiswa dari Psikologi Universitas Udayana dan Universitas Dhyana Pura
sebagai sampel dan variabel bebas adalah efikasi diri serta variabel tergantung adalah kecemasan komunikasi dalam mempresentasikan tugas di depan kelas. Hasil penelitian
Nursilawati 2010 adalah terdapat hubungan negatif antara self-efficacy matematika dengan kecemasan menghadapi pelajaran matematika.
Jurnal penelitian keempat, Azwar, Rakhmad, dan Widowati 2014 memiliki perbedaan dengan peneliti pada variabel bebas. Azwar, dkk 2014 menggunakan dua variabel bebas yaitu,
ketidakpastian dan konsep diri sedangkan peneliti menggunakan variabel bebas, efikasi diri. Penelitian Azwar, dkk 2014 ditemukan dua hasil, yaitu yang pertama adalah terdapat
hubungan positif yang signifikan antara ketidakpastian dengan tingkat kecemasan komunikasi dan hasil kedua adalah terdapat hubungan negatif yang sangat signifikan antara konsep diri pria
dengan kecemasan komunikasi. Jurnal kelima oleh Ayu 2014 memiliki perbedaan pada variabel bebas dan karakteristik
sampel. Ayu menggunakan variabel bebas, yaitu kepercayaan diri sedangkan peneliti menggunakan efikasi diri sebagai variabel bebas. Ayu 2014 menggunakan siswa kelas VII di
SMP Negeri 15 Jogjakarta sedangkan peneliti menggunakan subjek mahasiswa Psikologi Universitas Udayana dan Universitas Dhyana Pura. Hasil penelitian yang ditemukan adalah
terdapat hubungan yang negatif dan signifikan antara kepercayaan diri dengan kecemasan komunikasi interpersonal pada siswa kelas VII di SMP Negeri 15 Yogyakarta Tahun Ajaran
20132014. Jurnal keenam yang dilakukan oleh Kusumawati, Lilik, dan Agustin 2012 terdapat
perbedaan pada jumlah variabel bebas dan variabel penelitian dimana Kusumawati, dkk 2012 menggunakan dua variabel bebas yaitu, konsep diri dan asertivitas sedangkan peneliti
menggunakan satu variabel bebas yaitu efikasi diri. Pada variabel tergantung, Kusumawati, dkk 2012 menggunakan kecemasan komunikasi interpersonal sedangkan peneliti menggunakan
variabel tergantung kecemasan komunikasi. Hasil penelitian yang dilakukan Kusumawati, dkk 2012 adalah terdapat hubungan yang signifikan yang kuat antara konsep diri dan asertivitas
dengan kecemasan komunikasi interpersonal dan terdapat hubungan negatif yang signifikan antara konsep diri dengan asertivitas dengan kecemasan komunikasi interpersonal pada siswa
kelas X SMA AL Islam 1 Surakarta. Jurnal penelitian terakhir, yang berjudul faktor-faktor yang memengaruhi kecemasan
berkomuikasi di depan umum kasus mahasiswa Fakultas Dahwah INISNU Jepara dilakukan oleh Muslimin 2013 memiliki perbedaan pada peneliti dalam jenis penelitian dimana
Muslimin menggunakan jenis penelitian kualitatif dalam membahas mengenai kecemasan berkomunikasi di depan umum sedangkan penulis menggunakan jenis penelitian kuantitatif
dalam membahas kecemasan komunikasi dalam mempresentasikan tugas di depan kelas. Hasil yang ditemukan Muslimin 2013 adalah faktor-faktor yang memengaruhi kecemasan
berkomunikasi di depan umum adalah perasaan sedang di evaluasi, merasa orang lain memiliki kemampuan berkomunikasi yang lebih baik, dan kurangnya pengalaman berkomunikasi.
Berdasarkan ketujuh penelitian yang telah dipaparkan di atas, dapat dilihat adanya beberapa perbedaan antara ketujuh penelitian tersebut dengan penelitian ini, seperti pada
variabel bebas dan tergantung, metode penelitian yang digunakan, serta karakteristik sampel yang ingin diteliti. Variabel bebas dari penelitian ini adalah efikasi diri sedangkan variabel
tergantung adalah kecemasan komunikasi dalam mempresentasikan tugas di depan kelas. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif, dengan menggunakan rumusan
masalah korelasional. Metode pengumpulan data menggunakan skala efikasi diri dan skala kecemasan komunikasi dalam mempresentasikan tugas di depan kelas. Populasi dalam
penelitian ini adalah mahasiswa dan mahasiswa Program Studi Psikologi Universitas Udayana
dan Universitas Dhyana Pura yang masih berstatus mahasiswa aktif dan pernah melakukan presentasi tugas secara individual di depan kelas.
Oleh karena itu, keaslian penelitian ini dapat dipertanggungjawabkan dan sesuai dengan asas-asas keilmuan yang harus dijunjung tinggi yaitu kejujuran, rasional, objektif serta terbuka.
Hal ini merupakan implikasi etis dari proses menemukan kebenaran ilmiah sehingga dengan demikian penelitian ini dapat dipertanggung-jawabkan kebenarannya secara ilmiah, keilmuan
dan terbuka untuk kritisi yang sifatnya konstruktif membangun.
D. Tujuan Penelitian