Tata Cara Penentuan Proporsi Campuran Beton dengan Semen

27 4. Jenis P-K yaitu semen porland pozolan yang dapat dipergunakan untuk pembuatan beton dimana tidak disyaratkan kekuatan awal yang tinggi, serta untuk tahan sulfat sedang dan panas hidrasi rendah.

2.7.4 Air

Air diperlukan pada pembuatan beton untuk memicu proses kimiawi semen, membasahi agregat dan memberikan kemudahan workability dalam pekerjaan beton. Tujuan utama penggunaan air adalah agar terjadi reaksi hidrasi pada semen. Air yang digunakan adalah air tawar yang dapat diminum, baik yang telah diolah di perusahaan air minum maupun tanpa diolah Mulyono, 2004.

2.8 Tata Cara Penentuan Proporsi Campuran Beton dengan Semen

Portland Biasa, Semen Portland Pozzolan, dan Semen Portland Komposit Berdasarkan SNI 7656 : 2012 dan ACI 211.1-91 Adapun prosedur menentukan proporsi campuran beton dengan semen portland biasa, semen portland pozzolan, dan semen portland komposit berdasarkan SNI 7656 : 2012 dan ACI 211.1-91 pada Tavio dan Lasino 2015 adalah sebagai berikut. 1. Pemilihan nilai slump 2. Pemilihan ukuran besar butir agregat maksimum 3. Perkiraan air pencampur dan kandungan udara Tabel 2.9 Perkiraan kebutuhan air pencampur dan kadar udara untuk berbagai slump dan ukuran nominal agregat maksimum batu pecah Air kgm 3 untuk ukuran nominal agregat maksimum batu pecah Slump mm 9,5 mm 12,7 mm 19 mm 25 mm 37,5 mm 50 mm + 75 mm +T 150 mm +T Semen Portland Biasa atau Ordinary Portland Cement OPC Beton tanpa tambahan udara 25-50 207 199 190 179 166 154 130 113 75-100 228 216 205 193 181 169 145 124 150-175 243 228 216 202 190 178 160 - 175 - - - - - - - - Banyaknya udara dalam beton 3 2,5 2 1,5 1 0,5 0,3 0,2 28 Beton dengan tambahan udara 25-50 181 175 168 160 150 142 122 107 75-100 202 193 184 175 165 157 133 119 150-175 216 205 197 184 174 166 154 - 175 - - - - - - - - Jumlah kadar udara yang disarankan untuk tingkat paparan sebagai berikut : ringan 4,5 4,0 3,5 3,0 2,5 2,0 1,5 ++ 1,0 ++ sedang 6,0 5,5 5,0 4,5 4,5 4,0 3,5 ++ 3,0 ++ berat TT 7,5 7,0 6,0 6,0 5,5 5,0 4,5 ++ 4,0 ++ Semen Portland Pozzolan atau Portland Pozzolan Cement PPC Beton tanpa tambahan udara 25-50 202 194 185 174 161 149 125 108 75-100 223 211 200 188 176 164 140 119 150-175 238 223 211 197 185 173 155 - 175 - - - - - - - - Banyaknya udara dalam beton 3 2,5 2 1,5 1 0,5 0,3 0,2 Beton dengan tambahan udara 25-50 176 170 163 155 145 137 117 102 75-100 197 188 179 170 160 152 128 114 150-175 211 200 192 179 169 161 149 - 175 - - - - - - - - Jumlah kadar udara yang disarankan untuk tingkat paparan sebagai berikut : ringan 4,5 4,0 3,5 3,0 2,5 2,0 1,5 ++ 1,0 ++ sedang 6,0 5,5 5,0 4,5 4,5 4,0 3,5 ++ 3,0 ++ 29 berat TT 7,5 7,0 6,0 6,0 5,5 5,0 4,5 ++ 4,0 ++ Semen Portland Komposit atau Portland Composite Cement PCC Beton tanpa tambahan udara 25-50 205 197 188 177 164 152 128 111 75-100 226 214 203 191 179 167 143 122 150-175 241 226 214 200 188 176 158 - 175 - - - - - - - - Banyaknya udara dalam beton 3 2,5 2 1,5 1 0,5 0,3 0,2 Beton dengan tambahan udara 25-50 179 173 166 158 148 140 120 105 75-100 200 191 182 173 163 155 131 117 150-175 214 203 195 182 172 164 152 - 175 - - - - - - - - Jumlah kadar udara yang disarankan untuk tingkat paparan sebagai berikut : ringan 4,5 4,0 3,5 3,0 2,5 2,0 1,5 ++ 1,0 ++ sedang 6,0 5,5 5,0 4,5 4,5 4,0 3,5 ++ 3,0 ++ berat TT 7,5 7,0 6,0 6,0 5,5 5,0 4,5 ++ 4,0 ++ Sumber : Tavio dan Lasino 2015 4. Pemilihan rasio air-semen atau rasio air-bahan sementisius Tabel 2.10 Hubungan antara rasio air semen atau air bahan sementisius dan kekuatan tekan beton Kekuatan beton umur 28 hari, MPa Rasio air semen dalam berat atau massa Beton tanpa tambahan udara Beton dengan tambahan udara Semen Portland Biasa atau Ordinary Portland Cement OPC 60 0,28 - 55 0,32 0,30 50 0,36 0,32 30 45 0,40 0,36 40 0,44 0,40 35 0,49 0,44 30 0,56 0,50 25 0,63 0,56 20 0,70 0,62 15 0,80 0,70 10 0,90 0,80 Semen Portland Pozzolan atau Portland Pozzolan Cement PPC 60 0,26 - 55 0,30 0,28 50 0,34 0,30 45 0,38 0,32 40 0,42 0,36 35 0,47 0,40 30 0,54 0,46 25 0,61 0,52 20 0,68 0,58 15 0,76 0,66 10 0,86 0,76 Semen Portland Komposit atau Portland Composite Cement PCC 60 0,26 - 55 0,30 0,28 50 0,34 0,30 45 0,38 0,32 40 0,42 0,36 35 0,47 0,40 30 0,54 0,46 25 0,61 0,52 20 0,68 0,58 15 0,76 0,66 10 0,86 0,76 Sumber : Tavio dan Lasino 2015 5. Perhitungan kadar semen 6. Perkiraan kadar agregat kasar 31 Tabel 2.11 Volume agregat kasar per satuan volume beton Ukuran nominal agregat maksimum mm Volume agregat kasar kering oven per satuan volume beton untuk berbagai modulus kehalusan + dari agregat halus 2,40 2,60 2,80 3,00 Semen Portland Biasa atau Ordinary Portland Cement OPC 9,5 0,500 0,480 0,460 0,440 12,5 0,590 0,570 0,550 0,530 19,0 0,660 0,640 0,620 0,600 25,0 0,710 0,690 0,670 0,650 37,5 0,750 0,730 0,710 0,690 50,0 0,780 0,760 0,740 0,720 75,0 0,820 0,800 0,780 0,760 150,0 0,870 0,850 0,830 0,810 Semen Portland Pozzolan atau Portland Pozzolan Cement PPC 9,5 0,495 0,475 0,455 0,435 12,5 0,584 0,564 0,544 0,524 19,0 0,653 0,633 0,613 0,594 25,0 0,703 0,683 0,663 0,643 37,5 0,742 0,722 0,702 0,683 50,0 0,772 0,752 0,732 0,712 75,0 0,812 0,792 0,772 0,752 150,0 0,861 0,841 0,821 0,802 Semen Portland Komposit atau Portland Composite Cement PCC 9,5 0,493 0,473 0,453 0,433 12,5 0,580 0,562 0,542 0,522 19,0 0,651 0,631 0,611 0,592 25,0 0,700 0,680 0,661 0,641 37,5 0,740 0,720 0,700 0,681 50,0 0,769 0,750 0,730 0,710 75,0 0,809 0,790 0,770 0,750 150,0 0,858 0,838 0,819 0,800 Sumber : Tavio dan Lasino 2015 32 7. Perkiraan kadar agregat halus Berat agregat halus yang diperlukan adalah perbedaan dari berat beton segar dan berat total dari bahan-bahan lainnya. Tabel 2.12 Perkiraan awal berat beton segar Ukuran nominal agregat maksimum mm Perkiraan awal berat beton, kgm 3 Beton tanpa tambahan udara Beton dengan tambahan udara Semen Portland Biasa atau Ordinary Portland Cement OPC 9,5 2280 2200 12,5 2310 2230 19,0 2345 2275 25,0 2380 2290 37,5 2410 2350 50,0 2445 2345 75,0 2490 2405 150,0 2530 2435 Semen Portland Pozzolan atau Portland Pozzolan Cement PPC 9,5 2277 2197 12,5 2307 2227 19,0 2342 2272 25,0 2376 2287 37,5 2407 2346 50,0 2442 2342 75,0 2486 2402 150,0 2526 2432 Semen Portland Komposit atau Portland Composite Cement PCC 9,5 2270 2190 12,5 2300 2220 19,0 2335 2265 25,0 2370 2280 37,5 2400 2340 50,0 2435 2335 75,0 2480 2395 150,0 2519 2425 Nilai yang dihitung memakai Persamaan 2.1 untuk beton dengan jumlah semen cukup banyak 330 kg semen per m 3 , dan dengan slump sedang dan berat jenis agregat 2,7. Untuk slump sebesar 75 mm sampai dengan 100 mm menurut Tabel 2.9. Bila informasi yang diperlukan cukup, maka berat perkiraan dapat diperhalus 33 lagi dengan cara sebagai berikut: untuk setiap perbedaan air pencampur 5 kg dengan slump sebesar 75 mm sampai dengan 100 mm Tabel 2.9, koreksi berat tiap m 3 sebanyak 8 kg dalam arah yang berlawanan; untuk setiap perbedaan 20 kg kadar semen dari 330 kg, koreksi berat per m 3 sebesar 3 kg dalam arah yang sama; untuk setiap perbedaan berat jenis agregat 0,1 terhadap nilai 2,7 koreksi berat beton sebesar 60 kg dalam arah yang sama; untuk beton dengan tambahan udara, kadar udara untuk paparan berat gunakan Tabel 2.9. Berat dapat ditambah 1 persen untuk setiap 1 persen berkurangnya kadar udara dari jumlah tersebut. Sumber : Tavio dan Lasino 2015 Bila diinginkan perhitungan berat beton yang eksak secara teoritis per m 3 , formula berikut dapat digunakan. U = 10Ga 100 - A + c 1 - GaGc - w Ga - 1 2.1 Keterangan : U adalah berat beton segar dalam kg per m 3 Ga adalah berat jenis rata-rata terbobot dari gabungan agregat halus dan kasar, kering permukaan jenuh SSD adalah saturated surface dry Gc adalah berat jenis semen umumnya 3,15 A adalah kadar udara, persen w adalah persyaratan air pencampur, kgm 3 c adalah persyaratan semen, kgm 3

2.9 Kelecakan Workability