Serat Bagu TINJAUAN PUSTAKA

18 Tabel 2.5 Persyaratan sifat fisis agregat ringan untuk beton ringan struktural No. Sifat fisis Persyaratan 1 Berat jenis 1,0-1,8 2 Penyerapan air maksimum , setelah direndam 24 jam 20 3 Berat isi maksimum : - gembur kering kgcm 1120 - agregat halus 880 - agregat kasar 1040 - campuran agregat kasar dan halus 60 4 Nilai presentase volume padat 9-14 5 Nilai 10 kehalusan ton 6 Kadar bagian yang terapung setelah direndam dalam air 10 menit maksimum 5 7 Kadar bahan yang mentah clay dump 1 8 Nilai keawetan, jika dalam larutan magnesium sulfat selama 16-18 jam, bagian yang larut maksimum 12 CATATAN : Nilai keremukan ditentukan sebagai hasil bagi banyaknya fraksi yang lolos pada ayakan 2,4 mm dengan banyaknya bahan agregat kering oven semula dikalikan 100 Sumber : SNI 03-2461-2002

2.4 Serat Bagu

Serat alami yaitu serat yang berasal dari alam bukan buatan ataupun rekayasa manusia. Serat alami ini biasanya didapat dari serat tumbuhan pepohonan. Penelitian dan penggunaan serat alami berkembang dengan sangat pesat dewasa ini karena serat alami banyak memiliki keunggulan dibandingkan dengan serat buatan. Keunggulan dari serat alami, yaitu beban lebih ringan, mudah didapat, harga relatif murah, dan yang paling penting ramah lingkungan. Salah satu serat alami adalah serat Bagu. Serat Bagu berasal dari tumbuhan seperti pandan yang dapat dilihat pada Gambar 2.5. Ciri-ciri tumbuhan ini adalah seperti pandan yang memiliki ruas-ruas daun sejajar, daunnya tebal seperti daun nanas, dan terdapat duri di pinggir daun. Tumbuhan ini biasanya tumbuh di dataran tinggi. Tumbuhan ini memiliki banyak sebutan di Bali yaitu gebang dan manas perau Kecamatan Kubu, Karangasem, serta pandan Kabupaten Singaraja. Serat Bagu yang berkualitas baik dapat dihasilkan jika umur tumbuhan yang daunnya diolah menjadi serat sudah mencapai + 1,5 tahun. 19 Gambar 2.5 Tumbuhan yang menghasilkan serat Bagu Di Bali, serat Bagu ini biasanya digunakan untuk rambut ogoh-ogoh dan barong. Kebutuhan akan serat Bagu ini bersifat kontinuitas. Serat Bagu yang sudah siap digunakan memiliki harga yang terjangkau Yasa dan Wati, 2015. Gambar 2.6 Serat Bagu Serat Bagu merupakan serat alami yang kuat dan awet. Tanda serat Bagu sudah rusak adalah timbulnya warna merah pada serat. Untuk memperoleh serat Bagu tersebut memerlukan waktu + 1 bulan. Adapun tahapan untuk memperoleh serat Bagu adalah sebagai berikut: 20 1. Daun dipilih dan dipotong 2. Setelah dipotong, direndam selama + 20 hari di air yang mengalir, biasanya di sungai. Air tempat merendam daun tersebut memiliki bau yang tidak sedap dan dapat membuat gatal, tetapi tidak menimbulkan rasa sakit. Selama perendaman daun akan mulai melunak dan bagian daun selain serat akan meluruh. 3. Kemudian daun yang telah selesai direndam, ditiriskan dengan cara dibanting-banting atau dipukul-pukul. Dengan cara ini serat akan terpisah dari daunnya. Tetapi jika belum terpisah, biasanya dilakukan pemisahan khusus dengan mesin. Dari tahapan ini akan diperoleh serat Bagu. 4. Serat yang telah terpisah dijemur sampai kering. Hal ini dilakukan agar serat awet untuk disimpan dalam waktu yang lama. Menurut hasil uji kuat tarik sederhana yang dilakukan oleh Yasa dan Wati 2015, beban yang mampu ditahan serat Bagu dalam judul penelitian disebut serat nanas sampai kondisi putus tercapai adalah + 250 gr atau + 0,25 kg. Diameter serat Bagu yang digunakan dalam uji kuat tarik sederhana adalah 0,03 cm atau 0,3 mm. Berdasarkan nilai tersebut, jadi serat Bagu memiliki kuat tarik sebesar 35,4 MPa.

2.5 Lightweight Expanded Clay Aggregate LECA