perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 27
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Pengendalian Mutu
Pengendalian mutu produk pangan erat kaitannya dengan sistem pengolahan yang melibatkan bahan baku, proses, pengolahan, penyimpangan yang
terjadi dan hasil akhir. Pengendalian mutu pangan juga bisa memberikan makna upaya pengembangan mutu produk pangan yang dihasilkan oleh perusahaan atau
produsen untuk memenuhi kesesuaian mutu yang dibutuhkan konsumen. Pengendalian mutu menurut Kadarisman 1999, adalah teknik-teknik dan
kegiatan-kegiatan operasional yang digunakan untuk memenuhi persyaratan mutu. Pengendalian mutu meliputi monitoring suatu proses, melakukan tindakan koreksi
bila ada ketidaksesuaian dan menghilangkan penyebab timbulnya hasil yang kurang baik pada tahapan rangkaian mutu yang relevan untuk mencapai efektivitas
yang ekonomis.
1. Pengendalian Mutu Bahan Baku
Kualitas bahan baku yang digunakan sangat berpengaruh terhadap mutu produk akhir. Oleh sebab itu perlu penanganan yang tepat mengenai
bahan baku yang akan digunakan dari penerimaan bahan baku, penyimpanan, sampai bahan tersebut digunakan.
a. Evaluasi Pengendalian Mutu Bahan Baku
Evaluasi mutu bahan baku bertujuan untuk mengevaluasi bahan baku yang digunakan dalam produksi roti selai mandarin di UKM”Teguh
Jenang” dibandingkan dengan persyaratan dari SNI dari tiap-tiap bahan baku maupun pembanding dari sumber referensi yang terkait dengan bahan-
bahan yang di gunakan dalam membuat roti selai mandarin. Evaluasi dilakukan dengan uji organoleptik yaitu pengukuran sifat
fisik pangan seperti warna, rasa, aroma, bentuk, tekstur pada setiap bahan meliputi bahan baku dan bahan penunjang. Dalam pengujian organoleptik
indra yang digunakan adalah indra penglihatan, penciuman, pencicipan, dan peraba.
27
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 28
1 Bahan utama
a Tepung terigu
Tepung terigu merupakan bahan utama dalam pembuatan roti selai mandarin yang sangat berpengaruh terhadap kualitas produk
akhir yang akan di hasilkan. Pengendalian mutu tepung terigu yaitu dengan cara organoleptik. Pengawasannya meliputi warna, kotoran,
jamur, dan aroma. Hasil pengamatan dari tepung terigu yang di gunakan dalam pembuatan roti selai mandarin dapat dilihat pada
Tabel 4.1. Tabel 4.1 Hasil Pengujian Organoleptik Tepung Terigu
No. Uji
Organoleptik Hasil Uji
Persyaratan SNI-01-3751-
2006
1. 2.
3.
4. Bentuk
Warna Bau
Benda asing Serbuk
Putih khas terigu Khas terigu
Tidak ada Serbuk
Putih khas terigu Normal
bebas dari bau asing
Tidak ada
Dari Tabel 4.1 dapat dilihat bahwa tepung terigu yang
digunakan telah memenuhi syarat yang telah ditetapkan, menurut standar SNI 01-3751-2006.
b Telur
Fungsi telur dalam pembuatan roti selai adalah, membentuk warna dan flavor yang khas, memperbaiki cita rasa dam kesegaran
roti, meningkatkan pengembangan, meningkatkan nilai gizi dan kelembutan produk. Telur yang digunakan di dalam pembuatan roti
selai di UKM ”Teguh Jenang” adalah telur ayam ras dan disubstitusi dengan telur bebek. Pengendalian mutu telur yaitu dengan cara
organoleptik. Pengawasannya meliputi keadaan kerabang, kantong udara, keadaan putih telur, keadaan kuning telur, dan bau. Hasil
pengamatan telur yang digunakan dalam pembuatan roti selai
mandarin dapat dilihat pada Tabel 4.2.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 29
Tabel 4.2 Hasil Pengujian Organoleptik Telur
No. Uji
Organoleptik Hasil Uji
Persyaratan SNI 01-3926-1995
1. 2.
3.
4. 5.
Keadaan kerabang
Kantong udara
Keadaan putih telur
Keadaan kuning telur
Bau - Utuh, bentuk normal dan
bersih - Kantong udara tetap
ditempat - Bersih dan kental
- Bulat
dan bersih -
Bau khas telur
- Utuh,
bentuk normal, licinhalus dan bebas dari kotoran
- Kedalaman
kurang dari 0,5cm, dan tetap ditempat
- Bebas dari
noda darah,daging
dan benda asing lainnya dan
kental -
Bulat, posisi diengah dan bersih
- Bau khas
Dari Tabel 4.2 dapat dilihat bahwa telur yang digunakan telah
memenuhi syarat yang telah ditetapkan, menurut standar SNI 01- 3926-1995.
c Gula pasir
Gula berperan penting dalam proses pembuatan roti selai roti manis yaitu sebagai bahan pemanis, pembentuk rasa, sebagai
pewarna alami dan sebagai pengawet alami. Gula yang digunakan
adalah gula pasir.Tabel 4.3 menunjukkan hasil evaluasi mutu gula
pasir yang digunakan dalam proses pembuatan roti selai di UKM “Teguh Jenang”.
Tabel 4.3 Hasil Pengujian Organoleptik Gula Pasir
No. Uji
Organoleptik Hasil Uji
Perbandingan Menik, 2009
1. 2.
3. 4.
5. Warna
Bentuk butiran Keadaan
Rasa Benda asing
Putih Tidak menggumpal
Kering Manis
Ada Warna putihterang
Butirannya tidak
menggumpal terpisah
Kering Rasanya manis
Bebas dari kotoran
Dari Tabel 4.2dapat dilihat bahwa gula pasir yang digunakan
telah memenuhi syarat yang telah dibandingkan dengan referensi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 30
menurut Menik 2009, dalam peserta pelatihan menulis BBIB Singosari tentang “Mengenal Karakteristik Gula” di PT Grafindo
Media Pratama. Hanya pada uji kebersihan gula pasir tersebut belum memenuhi syarat, sebab masih ada kotoran yang bercampur dengan
butiran gula. d
Selai Buah Selai buah yang di gunakan di gunakan di UKM “Teguh
Jenang” adalah selai nanas. Selai nanas digunakan untuk pengolesan di bagian atas roti sebelum di tumpuk menjadi 3 tumpukan yang
berfungsi sebagai menambah rasa pada roti dan sebagai perekat antar tumpukan roti. Pengendalian mutu selai nanas dengan cara
organoleptik yaitu meliputi warna, aroma, dan rasa selai nanas. Hasil pengamatan selai buah nanas dalam pembuatan roti selai
mandarin dapat dilihat pada Tabel 4.4. Tabel 4.4 Hasil Pengujian Organoleptik Selai Buah
No. Uji
Organoleptik Hasil Uji
Persyaratan SNI-01-3746-2008
1. 2.
3. Warna
Aroma Rasa
Normal selai nanas Normal
Normal Normal
Normal Normal
Dari Tabel 4.4 dapat di lihat bahawa selai nanas yang
digunakan pada UKM “Teguh Jenang” sudah sesuai dengan persyaratan SNI-01-3746-2008, yaitu pada warna selai nanas normal
yaitu kuning cerah nanas dan aroma dan rasanya normal selai nanas. 2
Bahan penunjang a
Vanili Vanili yang di gunakan di ukm”Teguh Jenang” adalah vanili
sintesis bubuk yang fungsinya sama dengan essens, yaitu hanya memberikan aroma, tidak rasa. Pengendalian mutu bahan penunjang
vanili dengan cara organoleptik yaitu meliputi warna, bau dan kontaminasi benda asing. Hasil pengamatan vanili yang digunakan
dalam pembuatan roti selai mandarin dapat dilihat pada Tabel 4.5.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 31
Tabel 4.5 Hasil Pengujian Organoleptik Vanili
No. Uji Organoleptik Hasil Uji
Persyaratan SNI 01-0010-1990
1. 2.
3. Warna
Bau Benda Asing
-Putih -Aroma khas vanili
-Tidak ada
-Coklat-H itam mengkilat
-Wangi khas vanili -Bebas
Dari Tabel 4.5 dapat di lihat bahwa vanili yang digunakan
pada UKM “Teguh Jenang” berwarna putih bersih, aromawangi khas vanili, dan bersih atau terbebas dari benda asing. Hasil
organoleptik vanili yang di gunakan pada UKM “Teguh Jenang” berbeda dengan persyaratan vanili dari SNI 01-0010-1990 di
karenakan pada UKM “Teguh Jenang” menggunakan vanili sintetis, sedangkan syarat mutu dari SNI 01-0010-1990 adalah syarat mutu
vanili alami. b
Air Bahan tambahan yang kedua adalah air. Syarat air yang baik
adalah air yang tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa dan bebas dari kotoran. Hasil evaluasi mutu air yang digunakan dalam proses
pembuatan roti selai “Teguh Jenang” dapat dilihat pada Tabel 4.6. Tabel 4.6 Hasil Pengujian Organoleptik Air
No. Uji
Organoleptik Hasil Uji
Persyaratan SNI-01-3553-1994
1. 2.
3. 4.
Warna Bau
Rasa Benda asing
Jernih Tidak berbau
Tawar Tidak Ada
Tidak berwarna, jernih Tidak berbau
Tidak berasa Tidak mengandung besi
Fe dan mangan Mn
Pada Tabel 4.6 dapat diketahui air yang digunakan dalam
proses pembuatan roti selai “Teguh Jenang” telah memenuhi parameter SNI-01-3553-1994 yaitu air tidak berwarna, tidak berbau,
dan tidak berasa. Air dalam proses pembuatan roti selai “Teguh Jenang” ini digunakan sebagai bahan pelarut adonan. Selain itu, air
juga digunakan dalam proses pencucian alat produksi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 32
c Coklat Bubuk
Bahan penunjang atau tambahan yang terakhir adalah bubuk coklat. Bubuk coklat di gunakan dengan mensubstitusikan dengan
tepung terigu dalam pembuatan sebagian adonan sehingga di dapatkan roti coklat untuk memberikan variasi pada tumpukan.
Tumpukan roti selai mandarin terdiri dari 3 tumpukan yang salah satunya adalah roti coklat tersebut yang di tumpuk pada bagian
tengah tumpukan. Hasil evaluasi mutu coklat bubuk yang digunakan dalam proses pembuatan roti selai “Teguh Jenang” dapat dilihat pada
Tabel 4.7. Tabel 4.7 Hasil Pengujian Organoleptik Coklat Bubuk
No. Uji
Organoleptik Hasil Uji
Persyaratan SNI-01-3747-1994
1. 2.
3. Warna
Bau Rasa
Cokelat Bau khas coklat
Pahit, khas Coklatkakao
Cokelat Khas kakao bebas dari
bau asing Khas kakao bebas dari
bau asing
Dari Tabel 4.7 dapat di lihat bahwa coklat bubuk yang
digunakan pada UKM “Teguh Jenang” sudah sesuai dengan persyaratan SNI-01-3747-1994, yaitu pada warna bubuk coklat
berwarna coklat khas, bau khas coklat, dan rasa khas coklat dan bebas dari bau asing.
b. Konsep Pengendalian Mutu Bahan Baku Untuk Perbaikan