Bentuk Bau Warna Timbal Pb mgkg Raksa Hg mgkg Tembaga Cu mgkg Angka lempeng total Kapang kolonig

commit to user 7 Tabel 2.1 Syarat Mutu Tepung Terigu sebagai Bahan Makanan No Jenis uji Satuan Persyaratan 1 Keadaan

1.1 Bentuk

- Serbuk

1.2 Bau

- Normal bebas dari bau asing

1.3 Warna

- Putih khas terigu 2 Benda asing - Tidak ada 3 Serangga dalam semua bentuk stadia dan potongan- potongannya yang tampak - Tidak ada 4 Kehalusan, lolos ayakan 212 µm No. 70 bb Min 95 5 Kadar air bb Maks. 14,5 6 Kadar abu bb Maks 0.6 7 Kadar protein bb Min 7,0 8 Keasaman mg koh100g Maks 50 9 Falling number atas dasar kadar air 14 detik Min 300 10 Besi Fe mgkg Min 50 11 Seng zn mgkg Min 30 12 Vitamin B1 thiamin mgkg Min 2,5 13 Vitamin B2 riboflavin mgkg Min 4 14 Asam folat mgkg Min 2 15 Cemaran logam

15.1 Timbal Pb mgkg

Maks 1,00

15.2 Raksa Hg mgkg

Maks 0,05

15.3 Tembaga Cu mgkg

Maks 10 16 Cemaran Arsen mgkg Maks 0,50 17 Cemaran mikroba

17.1 Angka lempeng total

kolonig Maks 10 6 17.2 E. coli APMg Maks 10

17.3 Kapang kolonig

Maks 10 4 Sumber : SNI 01-3751-2006 2. Telur Telur adalah sumber protein yang bernilai tinggi, kaya akan vitamin, dan mineral. Protein telur termasuk esensial dan tersedia dalam jumlah yang cukup dan seimbang, asam amino esensial ini sangat dibutuhkan oleh manusia, karena asam amino ini tidak dapat dibentuk oleh tubuh manusia sehingga harus dipenuhi dari bahan pangan lainnya seperti dari telur bebek atau itik Anonim b , 2012. Nilai protein dalam telur lebih dari 10, bahkan dalam telur ayam dan bebek terkandung protein yang lebih tinggi sekitar 12,8 – 13. Di commit to user 8 samping itu, dalam telur juga terkandung berbagai vitamin dan mineral seperti zat besi, kalsium, magnesium, sodium, dan fosfor dan sangat dibutuhkan oleh tubuh manusia lebih khusus anak-anak yang dalam masa pertumbuhan.Anak-anak dalam masa pertumbuhan membutuhkan protein sekitar 15 gram setiap hari. Kebutuhan tersebut dapat terpenuhi bila mereka mengkonsumsi 2 butir telur setiap hari. Telur adalah bahan pangan yang mudah dicerna, protein telur yang dapat diserap dan dimanfaatkan oleh tubuh nilai biologis dapat mencapai 96. Sedangkan nilai biologis dari daging sapi hanya 80, kedelai 75, beras 70, dan jagung 55. Hampir seluruh bagian telur dapat dimakan b.d.d yaitu mencapai 90 persen lebih Anonim b , 2012. Kandungan protein telur lebih banyak terdapat pada bagian kuning telur, yaitu sekitar 17, sedangkan pada bagian putihnya sekitar 11 . Protein telur terdiri dari ovalbumin putih telur dan ovavitelin kuning telur. Protein telur mengandung asam amino esensial yang dibutuhkan tubuh untuk hidup sehat. Di samping itu hampir semua lemak dalam sebutir telur itik terdapat pada bagian kuningnya yang mencapai 35 persen, sedangkan di bagian putihnya tidak ada sama sekali. Lemak pada telur terdiri dari trigliserida lemak netral, fosfolipida umumnya berupa lesitin, dan kolesterol.Fungsi trigliserida dan fosfolipida bagi tubuh adalah sebagai sumber energi, satu gram lemak menghasilkan 9 kilokalori energy. Lemak dalam telur berbentuk emulsi artinya dapat bercampur dengan air, sehingga mudah dicerna baik oleh balita, anak-anak dalam masa pertumbuhan serta lanjut usia Anonim b , 2012. Telur mempunyai sifat mengembang apabila dikocok, sehingga volumenya dapat beberapa kali lipat lebih banyak dari volume sebelumnya. Fungsi telur dalam pembuatan roti selaimandarin adalah, membentuk warna dan flavor yang khas, memperbaiki cita rasa dam kesegaran roti, meningkatkan pengembangan, meningkatkan nilai gizi dan kelembutan produk Anonim b , 2012. Standar mutu telur yang baik sebagai bahan makanan dapat di lihat pada Tabel 2.2. commit to user 9 Tabel 2.2 Syarat Mutu Telur sebagai Bahan Makanan No. Uji Organoleptik Persyaratan SNI 01-3926-1995 1. 2. 3. 4. 5. Keadaan kerabang Kantong udara Keadaan putih telur Keadaan kuning telur Bau - Utuh, bentuk normal, licinhalus dan bebas dari kotoran yang - kedalaman kurang dari 0,5cm, dan tetap ditempat - Bebas dari noda darah,daging dan benda asing lainnya dan kental - Bulat, posisi diengah dan bersih - Bau khas Sumber : SNI 01-3926-1995 3. Gula Pasir Gula merupakan bahan tambahan pada pengolahan makanan yang berfungsi memperbaiki citarasa sekaligus sebagai bahan pengawet alami dengan tujuan menghambat pertumbuhan bakteri sebagai bahan pengawet. Penggunaan gula pasir minimal 3 atau 30gramkg bahan, gula dalam industri pangan biasa menggunakan sukrosa, yaitu gula yang diperoleh dari bit atau gula tebu Muchtedi,1997. Gula dalam pengertian sehari-hari lebih dikenal sebagai gula pasir yang diperoleh dari tanaman tebu atau bit. Gula pasir mengandung 99,9 sakarosa murni. Sakarosa adalah gula tebu atau gula bit yang telah dibersihkan. Selain memberikan rasa manis, gula juga berfungsi sebagai pengawet karena memiliki sifat higroskopis. Kemampuannya menyerap kandungan air dalam bahan pangan ini dapat memperpanjang umur simpan Cahyo dan Hidayanti, 2006. Gula pasir adalah gula sehari-hari yang selalu tersedia di dapur, butir-butir gula pasir berukuran 0,5 mm. Bila diproses lebih lanjut menjadi ukuran lebih kecil 0,35 mm bernama gula castor. Jika diperkecil secara mekanik blender maka gula pasir menjadi gula halus Christy, 2006. Standar mutu gula pasir yang baik sebagai bahan makanan dapat di lihat pada Tabel 2.3. commit to user 10 Tabel 2.3 Syarat Mutu Gula Pasir sebagai Bahan Makanan Bahan SyaratKarakteristik Gula Pasir - Warna putihterang - Butirannya lembut tapi juga ada yang kasar, tidak menggumpal terpisah - Kering - Manis - Bebas dari cemaran logam dan kotoran Sumber : Menik N 2009 4. Selai Buah Selai buah adalah makanan semi basah yang dapat dioleskan yang dibuat dari pengolahan buah-buahan, gula dengan atau tanpa penambahan bahan pangan lain dan bahan tambahan pangan yang diijinkan. Bahan baku yang digunakan dalam pembuatan selai buah pada umumnya adalah jenis buah-buahan yang mengandung pektin dan asam yang cukup. Buah yang digunakan sangat menentukan kualitas selai yang akan dihasilkan. Tingkat kematangan buah juga perlu dipertimbangkan karena kandungan pectin optimum pada buah adalah buah yang baru matang dan semakin menurun seiring dengan tingkat kematangan buah yang semakin matang Damayanti dkk, 1997. Pada prinsipnya, selai terbentuk karena proses pembentukan gel yang dihasilkan oleh interaksi antara gula, asam dan hidrokoloid. Untuk selai buah, yang berperan sebagai pengental adalah pectin yang ada pada buah.Pectin merupakan polisakarida yang terdapat dalam buah-buahan, memiliki sifat yang dapat menaikkan kekentalan cairan atau sekaligus dapat membentuk gel dengan gula dan asam Fardiaz, 1984.Standar mutu untuk selai buah yang baik dapat di lihat padaTabel 2.4. commit to user 11 Tabel 2.4 Syarat Mutu Uji Selai No Kriteria uji satuan persyaratan 1 Keadaan 1.1 Aroma - Normal 1.2 Warna - Normal 1.3 Rasa - Normal 2 Serat buah - Positif 3 Padatan terlarut fraksi massa Min 65 4 Cemaran logam 4.1 Timah SN Mgkg Maks 250,0 5 Cemaran arsen Mgkg Maks 1,0 6 Cemaran mikroba 6.1 Angka lempeng total Kolonig Maks 1x10 3 6.2 Bakteri coliform APMg 3 6.3 Staphylococcus aureus Kolonig Maks 2x10 1 6.4 Clostrudium sp Kolonig 10 6.5 Kapangkhamir Kolonig Maks 5x10 1 Dikemas dalam kaleng Sumber: SNI 3746-2008 Selai buah 5. Bahan Tambahan 5.1 Air Air untuk industri pangan memegang peranan penting karena dapat mempengaruhi mutu makanan yang dihasilkan. Jenis air yang digunakan berbeda-beda tergantung dari jenis bahan yang diolah. Air yang digunakan untuk dikonsumsi harus mempunyai syarat-syarat tidak berwarna, tidak berbau, jernih, tidak mempunyai rasa, tidak mengandung besi Fe dan mangan Mn, serta dapat diterima secara bakteriologis yaitu tidak mengganggu kesehatan dan tidak menyebabkan kebusukan bahan pangan yang diolah Anonim b , 2011. commit to user 12 Standar mutu air antara lain : bebas dari coliform, bebas dari cemaran polusi, babas dari rasa dan bau yang disebabkan mikroorganisme yang mengeluarkan bahan dan menghasilkan rasa dan bau. Hal ini dapat dicegah dengan penanggulangan polusi air. Adapun standar mutu air yang lain berdasarkan SNI-01-3553-1994 meliputi kriteria mutu, bau, rasa, pH dan kekeruhan.Syarat mutu air yang baik sebagai bahan makanan dapat dilihat pada Tabel 2.5. Tabel 2.5 Standar Mutu Air No Kriteria Mutu Persyaratan 1 2 3 4 Bau Rasa pH Kekeruhan Tidak berbau Normal 6,5-9 Max 5 NTU Sumber : Dewan Standarisasi Nasional 1994 Buckle, et al , 1985. 5.2 Vanili Pengharum makanan Vanili vanilla planifolia adalah tanaman penghasil bubuk vanili yang biasa dijadikan pengharum makanan. Bubuk ini dihasilkan dari buahnya yang berbentuk polong. Tanaman vanili dikenal pertama kali oleh orang-orang Indian di Meksiko, negara asal tanaman tersebut.Nama daerah vanili adalah panili atau perneli.Sedangkan vanili powder merupakan produk turunan buah vanili yang sebenarnya berasal dari vanilla bean yang diolah lagi menjadi bentuk bubuk. Tujuannya adalah memberikan kemudahan bagi si pemakai dengan mencampurkannya langsung sebagai bahan baku kue ataupun minuman sesuai takaran resep yang ada Anonim c , 2011. Fungsi dari penambahan bubuk vanili pada pembuatan roti adalah sebagai pengharum roti akan tetapi tidak mempengaruhi dari commit to user 13 rasa roti tersebut. Standar mutu untuk vanili yang baik sebagai bahan tambahan makanan dapat di lihat pada Tabel 2.6. Tabel 2.6 Standar Mutu Vanili No. Karakteristik Mutu Persyaratan SNI 01-0010-1990 1. 2. 3. 4. 5. Bau Warna Polong Benda asing Kapang -Wangi khas vaniliButirannya halus -Hitam mengkilat, hitam kecoklatan mengkilat sampai coklat -Penuh berisi, berminyak, lentur sampai agak kaku dan kurang kaku -Bebas -Bebas Sumber : SNI 01-0010-1990 5.3 Coklat bubuk Coklat bubuk atau cocoa powder terbuat dari bungkilampas biji coklat yang telah dipisahkan lemak coklatnya. Bungkil ini dikeringkan dan digiling halus sehingga terbentuk tepung coklat. Coklat bubuk ada 2 jenis, yang pertama melalui proses natural dan yang kedua melalui proses dutch . Cocoa natural sedikit asam, sedangkan cocoa dutch warnanya lebih gelap dan coklatnya lebih lembut. Cocoa proses dutch lebih disukai untuk membuat coklat panas karena aromanya lebih lembut. Kebanyakan coklat bubuk yang dijual di pasaran adalah jenis cocoa natural. Coklat bubuk natural dibuat dari bubur coklat atau balok coklat pahit, dengan menghilangkan sebagian besar lemaknya hingga tinggal 18-23. Coklat jenis ini berbentuk tepung, mengandung sedikit lemak, dan rasanya pahit. Banyak sekali yang menggunakan coklat bubuk jenis ini sebagai bahan campuran untuk membuat kue Anonim d , 2011. Standar mutu untuk coklat bubuk yang baik sebagai bahan tambahan makanan dapat di lihat pada Tabel 2.7. commit to user 14 Tabel 2.7 Standar Mutu coklat bubuk No Kriteria uji satuan persyaratan SNI-01-3747-1994 1 Keadaan 1.1 Bau - Khas kakao, bebeas dari bau asing 1.2 Rasa - Khas kakao, bebeas dari bau asing

1.3 Warna

- Cokelat atau warna lain akibat alkalisasi 2 Kehalusan lolos ayakan mesh 200 bb Min 99,5 3 Kulit shell dihitung dari alkali free nib bb Maks 1,75 4 Kadar air bb Maks 5,0 4 Kadar lemak bb Min 10,0 5 Cemaran logam 5.1 Timbal Pb mgkg Maks 2,0 5.2 Kadmium Cd mgkg Maks 1,0 5.3 Timah Sn mgkg Maks 40 Cemaran Arsen As mgkg Maks 1,0 6 Cemaran mikrobia 6.1 Angka lempeng total Kolonig Maks 5x10 1 6.2 Bakteri bentuk coli 3 6.3 E.coli Negatif 6.4 Salmonela Negatif 6.5 Kapang Kolonig Maks 50 6.6 Khamir Kolonig Maks 50 Sumber : SNI-01-3747-1994 commit to user 15

C. Proses Produksi Roti ManisRoti Lapis Mandarin