Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

commit to user 1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Solo merupakan kota tua dengan beragam cerita mengenai sejarah jaman penjajahan. Sebagai salah satu kota yang terbesar di Jawa Tengah, Solo bisa disebut dengan kota sejuta pesona. Hal ini dikarenakan kota Solo sarat akan warisan budaya yang tersebar di seluruh sudut kota. Kentalnya budaya yang terkandung di dalam kota ini juga tidak luput dari cerita masa sejarah kota Solo. Kota yang berdiri pada tahun 1745 ini pernah menjadi pusat pemerintahan pada masa akhir Kesultanan Mataram. Pada saat ini bangunan istana keraton Jawa yang luas masih berdiri dengan megahnya yakni Keraton Kasunanan dan Mangkunegaran. Hal ini semakin memperkuat kota Surakarta bahwa masih mempertahankan ciri khasnya yang kental dengan budaya Jawa. Salah satu bagian dari budaya sebagai ciri khas kota Solo adalah dalam bidang wisata. Ada beberapa bagian yang mencakup wisata kota Surakarta, yakni wisata budaya, wisata alam serta wisata kulinernya. Hal ini dibuktikan dengan beberapa bangunan sejarah, produk kesenian, hiburan serta makanan khas yang sangat mudah dijumpai di kota Solo. Peluang bisnis dalam bidang wisata kota Solo yang sekarang ini sedang berkembang adalah wisata kulinernya. Menekuni bisnis wisata kuliner masih menjadi peluang yang sangat menjanjikan jika benar- benar digarap dengan detail. Hal ini erat commit to user 2 hubungannya karena wisata budaya serta alam mempunyai keterkaitan yang kuat dengan kulinernya. Wisatawan domestik serta mancanegarapun jika berkunjung untuk melakukan perjalanan wisata pasti juga akan tertarik dan mencari kuliner kota tersebut. Dengan demikian mempunyai bisnis dibidang kuliner memnjadi daya tarik bagi pengusaha yang ada di kota Surakarta. Melihat bisnis kuliner mempunyai peluang yang menjanjikan, membuat kota Solo melimpah akan suguhan kuliner disetiap sudut kota. Suguhan kuliner kota Solo akan banyak ditemui dari pagi hari sampai menjelang larut malam. Sebagai contoh yaitu kuliner yang berada di stadion Manahan, Galabo, Keprabon, Kota Barat, dll. Hal ini membuktikan bahwa kota Solo tidak sepi akan ragam suguhan wisata kulinernya. Wisata kuliner yang ada di kota Solo mempunyai beragam jenis, mulai dari warung makan, wedangan, cafe, sampai dengan restoran. Warung makan yang berada di kota Solo banyak menjajakan makanan tradisional disetiap sudut kota. Sedangkan wedangan yang banyak dijumpai pada sore hari sampai dengan larut malam merupakan kedai yang menggunakan gerobak dorong untuk menjajakan makanannya. Jenis makanan yang dijual mulai dari aneka panganan, nasi bungkus serta wedang atau air minum. Ada pula sebuah tempat makan di kota Solo yang ditata dengan menarik sesuai dengan konsepnya masing- masing, yang disebut dengan cafe. Awal mula merupakan tempat yang menjajakan berbagai minuman, tetapi sekarang ini sudah berkembang dilengkapi dengan berbagai makanan pendukung. Suatu tempat yang tidak kalah menarik lainnya adalah restoran. Restoran merupakan salah satu jenis usaha dibidang jasa pangan yang bertempat di sebagian atau seluruh bangunan yang permanen, dilengkapi dengan peralatan dan commit to user 3 perlengkapan untuk proses pembuatan, penyimpanan, penyajian, dan penjualan makanan dan minuman untuk umum. Restoran terdiri dari usaha pokok dan usaha penunjang. Usaha pokok sebuah restoran meliputi jasa pelayanan makan dan minum kepada tamu restoran. Sedangkan usaha penunjang yaitu jasa hiburan yang terdapat di dalam bangunan restoran. Di kota Solo, restoran bertumbuh subur seiring dengan perkembangan wisata di kota yang berslogan “the spirit of java”. Salah satu contoh restoran yang berada di kota Solo yaitu Palmyra Resto. Sebagai restoran yang belum lama muncul di kota Surakarta, tentunya Palmyra Resto harus membentuk brand image kepada masyarakat agar mendapat respon yang baik. Sehingga nantinya Palmyra Resto menjadi restoran yang lebih berkembang dan dikenal oleh banyak orang di daerah Surakarta dan sekitarnya. Namun dibutuhkan sebuah langkah yang tepat untuk mempromosikan Palmyra Resto, dikarenakan persaingan di sektor wisata kuliner yang berada di daerah Surakarta semakin berkembang serta didukung dengan keberadaan kota Surakarta sebagai kota wisata budaya yang banyak didatangi oleh wisatawan lokal maupun manca negara. Sebagai sebuah restoran yang ingin berkembang tentu saja memerlukan suatu promosi yang efektif serta tepat sasaran. Begitu juga dengan Palmyra Resto yang saat ini sedang beranjak mengembangkan usahanya. Saat ini dalam perkembangannya banyak masyarakat Surakarta yang belum mengetahui keberadaan Palmyra Resto. Hal ini dikarenakan promosi yang dilakukan kurang efektif sehingga peminat maupun pelanggan hanyalah mengetahui melalui promosi mulut ke mulut. Oleh karena itu perlu membuat serta mengembangkan commit to user 4 strategi promosi agar Palmyra Resto sebagai restoran healthy food dapat lebih dikenal dan menarik perhatian masyarakat di Surakarta. Untuk itu perlu dibuat perancangan promosi bagi Palmyra Resto.

B. Rumusan Masalah