bagi guru-guru, antara lain dapat melakukan tukar- menukar pengalaman dan pikiran dengan rekan
sejawat dalam
memecahkan berbagai
masalah pengajaran yang dihadapi sehari-hari, dapat memupuk
kesadaran akan
perlunya meningkatkan
mutu kemampuan sebagai guru, dapat membelajarkan di
antara sesama rekan sejawat, dan dapat memupuk rasa kekeluargaan di antara rekan sejawat. Sejalan
dengan penjelasan tersebut, Fessler 1992 menyatakan bahwa Kelompok Kerja Guru KKG merupakan wadah
pertemuan profesional guru Sekolah Dasar SD yang bersifat aktif dalam membahas berbagai permasalahan
profesional keguruan dengan prinsip dari guru, oleh guru, dan untuk guru. Bentuk pelaksanaan kegiatan
Kelompok Kerja Guru KKG berupa penataran antar sesama teman sejawat, diskusi, seminar, dan tutorial
dengan prinsip bahwa: 1 guru yang profesional harus terus belajar dan membina pengetahuan, 2 kegiatan
tersebut dilakukan
dalam rangka
memenuhi kebutuhan untuk maju bersama dalam kesatuan gugus
sekolah, dan 3 kegiatan dilaksanakan dalam bentuk pemberian bantuan profesional antar sesama teman
sejawat.
4. Sasaran KKG
Sasaran kegiatan Kelompok Kerja Guru KKG secara kuantitatif adalah guru Sekolah Dasar yaitu
meningkatnya mutu hasil belajar mengajar yang optimal. Melalui kegiatan Kelompok Kerja Guru KKG
ini diharapkan antar guru dapat saling bertukar pengalaman,
pengetahuan, dan
wawasan dalam
pembelajaran. Kelompok Kerja Guru KKG sekaligus dapat dijadikan sebagai media supervisi sejawat bagi
guru Sekolah Dasar .
5. Kelompok
Kerja Guru
KKG sebagai
Pelaksanaan Supervisi
Pelaksanaan supervisi dapat ditinjau dari aspek pendekatan artistik, ilmiah, klinis, dan kesejawatan,
ataupun ditinjau dari aspek jumlah klien individu dan kelompok kesemuanya dilakukan sebagai upaya
pengembangan profesional guru dalam melaksanakan tugas mengajar .
Fessler 1992 menyatakan bahwa guru yang bersemangat dan tumbuh seringkali melihat: 1
collaborative work, 2 profesional associations, dan 3 district meetings sebagai komponen yang mendukung
sistem pengembanganpertumbuhan
profesional. Sedangkan Keith 1991 berpandangan bahwa dalam
pelaksanaan kemungkinan pertumbuhan profesional diperlukan tiga kondisi yang dapat memotivasi guru,
yaitu : 1 outonomy, 2 collaboration, dan 3 time. Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan
bahwa dalam pengembangan profesionalitas guru diperlukan adanya wadah kerjasama yang memberikan
wewenang serta tersedianya waktu guna mengadakan pertemuan-pertemuan
dalam melakukan
kegiatan perbaikan
dan peningkatan
pembelajaran. Oleh
karenanya, Kelompok Kerja Guru KKG dapat dijadikan sebagai wadah profesional bagi para guru untuk saling
bertukar dan berbagi pengalaman terutama yang berkaitan dengan proses belajar-mengajar.
6. Struktur Organisasi KKG
KKG beranggotakan semua guru di dalam gugus yang bersangkutan. Secara operasional KKG dapat
dibagi lebih lanjut menjadi kelompok yang lebih kecil berdasarkan jenjang kelas, misalnya kelompok guru
kelas I, kelompok guru kelas II, kelompok guru kelas III dan seterusnya. Untuk guru bidang studi di sekolah
dasar ada juga KKG Agama, KKG guru olah raga, dan KKG guru bahasa Inggris.
Pembina dalam organisasi KKG terdiri dari pembina administratif kepala Unit Pelaksana Teknis
Dinas Pendidikan kecamatan dan pembina teknis Pengawas. Pembina administratif berperan memberi
dukungan kebijaksanaan administratif dan memotivasi pelaksanaan program pada semua gugus di kecamatan
yang bersangkutan.
Pembina teknis
bertugas merumuskan kebijaksanaan teknis serta pokok-pokok
program peningkatan mutu pendidikan di sekolah dasar, khususnya dalam rangka meningkatkan kualitas
profesional guru SD. Ketua gugus bersama dengan sekretaris dan bendahara menciptakan suatu iklim
kerja dalam kebersamaan antara sesama kepala sekolah dasar. Ketua gugus memprakarsai pertemuan-
pertemuan berkala antara sesama kepala sekolah dasar inti dan sekolah dasar imbas melalui kegiatan KKKS
yang secara
bersama-sama menjabarkan
dan menyusun program kerja bantuan profesional guru.
Ketua gugus perlu bekerjasama dengan tutor inti dan guru pemandu menyusun program kerja dan guru
pemandu menyusun program kerja secara lebih teknis untuk pertemuan guru. Sekretaris membantu ketua
gugus secara administratif yaitu menyiapkan program kerja gugus, jadwal, mengumpulkan permasalahan -
permasalahan, mendokumentasikan
dan menyebarluaskan hasil pertemuan gugus sebagai
pegangan guru serta menyusun laporan hasil KKG kepada pembina kecamatan. Bendahara bertugas
menghimpun dana, mengelola, membukukan, dan mempertanggungjawabkan kepada pengurus gugus
7. Kedudukan Organisasi KKG