10 5 Faktor lingkungan seperti peraturan dan kebijakan pemerintah, kebijakan publik,
hukum Gnywali dan Fogel, 1994. Pemikiran kewirausahaan berbasis pada multi-disiplin dibagi menjadi
beberapa pendekatan seperti: 1 Kerangka Lewinian, menjelaskan bahwa aktivitas kewirausahaan merupakan
fungsi dari perilaku interaksi antara manusia P dan lingkungan E Lewin, 1935. Perilaku pengusaha mencari informasi sangat dipengaruhi oleh interaksi
antar manusia dan kondisi Hngkungannya. Sebutkan oleh Venkataraman 1997 bahwa usaha individu untuk mengetahui peluang dan informasi yang relevan
tergantung dari wawasannya, kecakapan dan kecerdasan pengusaha tersebut. 2 Lingkungan versus individu, pendekatan multi-disiplin mengangap bahwa faktor
lingkungan seperti peraturan, kebijakan pemerintah, kebijakan publik dan hukum dapat mengabaikan atau bertentangan dengan kepentingan individu. Lingkungan
yang tidak menentu menghalangi efisiensi yang dilakukan oleh individu, memiliki dampak jangka pendek dan jangka panjang, kemungkinan dapat
memaksa perusahaanentrepreneur untuk merespon lingkungan dengan cara saling bersaing, atau berkolaborasi untuk bertahan hidup Lauman dan Knoke,
1987.
2.2 Kebijakan Pemerintah di Bidang Ekspor
Menurut Peraturan Menteri Keuangan RI Nomor 145PMK.O42007 tentang Ketentuan Pabean di Bidang Ekspor, maka secara definitif yang dimaksud dengan:
1 Ekspor adalah kegiatan mengeluarkan barang dari daerah pabean. 2 Barang ekspor adalah barang yang dikeluarkan dari daerah pabean.
11 3 Eksportir adalah orang perseorangan atau badan hukum yang melakukan
kegiatan mengeluarkan barang dari daerah pabean. 4 Bea keluar adalah pungutan negara berdasarkan Undang-Undang Kepabeanan
yang dikenakan terhadap barang ekspor. 5 Pemberitahuan pabean ekspor adalah pernyataan yang dibuat oleh orang dalam
rangka melaksanakan kewajiban kepabeanan di bidang ekspor dalam bentuk tulisan di atas formulir atau data elektronik.
Sedangkan menurut Undang-Undang RI No. 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan, dapat disampaikan beberapa contoh pemberitahuan pabean lainnya,
yang meliputi 1 Pemberitahuan kedatangan sarana pengangkut, yakni kapal laut, pesawat udara, dan angkutan darat seperti gerbong kereta api, truk, dan sejenisnya;
2 Pemberitahuan impor untuk dipakai PIB bagi barang barang impor; 3 Pemberitahuan impor sementara; 4 Pemberitahuan pemindahan barang dari
kawasan pabean ke tempat penimbunan berikat; 5 Pemberitahuan pemindahan barang dari suatu kantor pabean ke kantor pabean lain dalam daerah pabean; 6
Pemberitahuan ekspor barang Sasono, 2013. Peranan pemerintah dalam meningkatkan perdagangan antar negara sangat
penting, di samping memberi kebijakan untuk membantu pelaku ekspor atau penegsahan untuk mampu bersaing di pasar dunia.
Kebijaksanaan dalam bidang ekspor diarahkan pada peningkatan daya saing dan penerobosan serta peluasan pasar luar negeri. Pencapaiannya ditempuh melalui
upaya-upaya meningkatkan efisiensi produksi, perbaikan mutu komoditas, jaminan kesinambungan dan ketepatan waktu penyerahan, serta penganekarangaman produk
dan pasar. Untuk mendukung semua itu, dilakukan penyempurnaan sarana dan
12 peningkatan akses pasar temasuk jaringan informasi pasar, peningkatan promosi,
dan peningkatan akses pasar melalui kerjasama perdagangan internasional. Sedangkan kebijaksanaan di bading impor di tujukan untuk memenuhi
kebutuhan barang dan jasa, terutama barang modal, bahan baku dan bahan penolong untuk industri di dalam negri, serta memperhemat penggunaan devisa, khususnya
yang digunakan untuk mengimpor barang-barang mewah. Pemerintah menggariskan pula akan membatasi impor barang dan jasa bagi kebutuhannya, kecuali untuk
barang dan jasa yang memang sanggat di butuhkan dan tidak dapat dihasilkan dalam negeri. Pengadaan barang-barang kebutuhan pemerintah senantiasa menggutamakan
penggunaan hasil produksi dalam negeri.
2.3 Peranan dan Manfaat Ekspor dalam Perekonomian Indonesia