14 Dari studi pertumbuhan ekonomi selama periode 1968-1984 yang dilakukan
oleh Balassa 1986 dalam Kurniawan, 2015 terhadap sekelompok luar negara- negara yang sedang berkembang yang dibedakan antara negara-negara yang
berorientasi ke luar Outward-Oriented Countries dan negara-negara yang berorientasi ke dalam Inward- oriental countries menemukan bahwa negara-
negara yang menerapkan strategi pembangunan yang berorientasi ke luar memiliki kinerja pertumbuhan ekonomi yang jauh lebih baik dari pada negara-negara yang
menerapkan strategi pembangunan yang berorientasi ke dalam atau substitusi impor. Studi yang dilakukan Krueger 1993 dalam Kurniawan, 2015
mengemukakan bahwa kenaikan 0,1 persen di dalam laju pertumbuhan pendapatan ekspor mampu meningkatkan laju pertumbuhan PDBGross National Product
GNP dengan kira-kira 0,11 persen. Krueger dalam Nanga 2005, juga menyatakan bahwa orientasi ke luar akan mendorong kebijakan makro ekonomi yang lebih baik,
misalnya para pembuat kebijakan harus menjaga nilai tukar pada tingkat yang realistik, sehingga ekspor negara tersebut dapat bersaing di pasar luar negeri.
2.4 Konsep dan Kriteria UMKM
Usaha Kecil didefinisikan sebagai kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh perseorangan atau rumah tangga maupun suatu badan bertujuan untuk memproduksi
barang atau jasa untuk diperniagakan secara komersial dan mempunyai omzet penjualan sebesar 1 satu miliar rupiah atau kurang. Sementara Usaha Menengah
didefinisikan sebagai kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh perseorangan atau rumah tangga maupun suatu badan bertujuan untuk memproduksi barang atau jasa
untuk diperniagakan secara komersial dan mempunyai omzet penjualan lebih dari 1 satu miliar Menekop dan UKM, UU No. 9 Tahun 1995.
15 Ciri-ciri perusahaan kecil dan menengah di Indonesia, secara umum adalah
1 manajemen berdiri sendiri, dengan kata lain tidak ada pemisahan yang tegas antara pemilik dengan pengelola perusahaan. Pemilik adalah sekaligus pengelola
dalam UKM; 2 modal disediakan oleh seorang pemilik atau sekelompok kecil pemilik modal; 3 daerah operasinya umumnya lokal, walaupun terdapat juga UKM
yang memiliki orientasi luar negeri, berupa ekspor ke negara-negara mitra perdagangan; dan 4 ukuran perusahaan, baik dari segi total aset, jumlah karyawan,
dan sarana prasarana yang kecil. Kriteria UKM menurut Undang-undang Republik Indonesia No. 9 Tahun
1995 adalah sebagai berikut: 1 Kekayaan bersih paling banyak 200.000.000. tidak termasuk tanah dan bangunan
tempat usaha; 2 Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp 1.000.000.000. ;
3 Milik Warga Negara Indonesia; 4 Berdiri sendiri, bukan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki
atau dikuasai perusahaan besar; 5 Bentuk usaha orang perorang, badan usaha berbadan hukum tidak berbadan
hukum, termasuk koperasi; 6 Usaha sektor industri memiliki total asset maksimal Rp 5.000.000.000;
7 Unntuk sektor non industri memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 600.000.000 tidak termasuk tanah dan banguan tempat usaha atau memiliki
hasil penjualan tahunan Rp 3.000.000.000. pada usaha yang dibiayai.
16
2.5 Konsep Penelitian