30 pemerintah berpengaruh significant terhadap Kinerja Ekspor Produk UMKM
Provinsi Bali, karena nilai sig. sebesar 0.005 lebih kecil dari α = 0.05.
Tabel 4.6 Hasil Uji-t
Coefficients
a
1.07E-016 .118
.000 1.000
.122 .124
.122 .987
.328 .222
.129 .118
.926 1.080
.366 .124
.366 2.949
.005 .399
.361 .352
.926 1.080
Constant X1
X2 Model
1 B
Std. Error Unstandardized
Coefficients Beta
Standardized Coefficients
t Sig.
Zero-order Partial
Part Correlations
Tolerance VIF
Collinearity Statistics
Dependent Variable: Y a.
Sumber: Lampiran 4
Nilai R2 sebesar 0.173, artinya 17,3 persen Orientasi Kewirausahaan X1 dan Kebijakan Pemerintah X2 terhadap Kinerja Ekspor Produk UMKM Provinsi
Bali, sedangkan sisanya 82,7 persen dijelaskan oleh faktor lain.
Tabel 4.7 Hasil Uji-F
Model Summary
b
.416
a
.173 .145
.92475353 Model
1 R
R Square Adjusted
R Square Std. Error of
the Estimate Predictors: Constant, X2, X1
a. Dependent Variable: Y
b.
Sumber: Lampiran 4
4.2 Pembahasan
4.2.1 Pengaruh Orientasi Kewirausahaan Terhadap Kinerja Ekspor
UMKM di Provinsi Bali
Hasil uji F F- tes, bahwa secara bersama- sama Orientasi Kewirausahaan X
1
dan Kebijakan Pemerintah X
2
berpengaruh positif dan significant terhadap kinerja ekspor UMKM Provinsi Bali, dilihat dari nilai sig.sebesar 0,328 lebih
31 besar dari a = 0,05, Namun hasil uji secara parsial Orientasi Kewirausahaan X
1
yang terdiri dari indikator mengambil resiko, proaktif, inovatif dan kompetitif tidak berpengaruh significant terhadap Kinerja Ekspor produk UMKM Provinsi
Bali. Hal ini disebabkan, karena 1 Sebagian besar para eksportir belum berani mengambil resiko, kurang inovatif dan daya saingnya masih kurang; 2 Tahapan
kinerja eksport sudah baku atau sudah ada standar yang di tetapkan oleh pemerintah, sehingga ekspor produk UMKM di bali masih sangat tergantung
kepada kebijakan pemerintah; 3 Apabila ada permintaan dari konsumen terhadap produk di luar yang biasa di eksport oleh para pengusaha, maka akan dialihkan ke
perusahaan lainnya atau meminjam kewenangan mengekspor dari pihak lain. Hal ini tentunya mempengaruhi arah hubungan pengaruh orientasi
kewirausahaan terhadap kinerja ekspor produk UMKM di Provinsi Bali menjadi tidak signifikan. Oleh karena itu, untuk meningkatkan kinerja ekspor perlu adanya
terobosan dari para eksportir, dengan mengembangkan sikap lebih reaktif terhadap trend persaingan dengan melakukan maneuver-manuver dengan cara
mengadopsi strategi bersaing dalam upaya menggugguli kopetitor melalui produk- produk yang diekspor harus bersifat spesifik dan perlu adanya inovasi dan
kreatifitas untuk memenangkan persaingan di pasar bebas. Dalam globalisasi perdagangan dunia produk-produk yang laku di pasaran adalah produk-produk
yang kreatif dan mempunyai ciri khas local genius. Kalau dilihat dari karekteristik responden, ternyata para eksportir tersebut
sebagain besar masih berpendidikan SMA atau sederajat, sehingga secara teoritis pendidikan sangat mempengaruhi pola pikir seseorang dalam mengambil
32 keputusan, untuk mengatasi hal tersebut dapat dilakukan beberapa hal antara lain,
memberikan pelatihan yang sifatnya praktis kepada para eksportir, sehingga mereka mempunyai pengetahuan dalam menjalankan usaha, hal tersebut akan
mengurangi risiko dan berinovasi dan berkratifitas sehingga apad akhirnya mereka akan mampu bersaing di dunia global.
4.2.2 Pengaruh Kebijakan Pemerintah Terhadap Kinerja Ekspor Produk