21 analisis tahap awal analisis ataupun antara untuk memperoleh sebuah variabel dari
berbagai indikator, setelah memperoleh variabel maka variabel tersebut akan dibuat regresi linear. Penggunaan analisis regresi faktor biasanya dilakukan dalam
studi penelitian yang melibatkan banyak variabel eksogen dari sistem konkret serta diketahui bahwa terdapat saling hubungan atau ketergantungan atau korelasi
di antara variabel eksogen tersebut, umumnya penelitian ini biasanya dilakukan dengan data cross section atau menggunakan data kuisioner penelitian tentang
prilakupersepsi. Adapun tahapannya, sebagai berikut.
3.7.1 Analisis Faktor
Metode analisis data yang digunakan adalah analisis faktor dengan bantuan program komputer SPSS for windows. Malhotra 1996, menjelaskan
bahwa analisis faktor adalah sekelompok prosedur yang digunakan untuk mengurangi atau meringkas data. Secara matematis model analisis faktor, adalah
sebagai berikut. Xi = A
11
F
1
+ A
12
F
2
+ A
13
F
3
+ ……+ A
im
F
m
+ V
i
U
i
................................ 3.1 Dimana :
X
i
= variabel standar ke-i
A
ij
= koefisien multiple regresion dari variabel I pada faktor umum
common factor j F
= Faktor umum V
i
= Koefisien standarized regression dari variabel I pada faktor khusus unique 1
U
i
= Faktor khusus bagi variabel i
m = Jumlah faktor-faktor yang umum
Faktor-faktor yang khusus tidak berhubungan satu sama lainnya, serta tidak berkorelasi dengan faktor-faktor dinyatakan sebagai kombinasi linier dari
variabel-variabel yang akan diamati.
22 Formulanya adalah :
F
i
= W
i1
X
1
+ W
i2
X
2
+ …….+ W
ik
X
k
....................................................... 3.2 Dimana :
F
i1
= Estimasi faktor ke-i W
i1
= Bobot atau koefisien nilai faktor k
= Jumlah variabel
3.7.2 Analisis Regresi Linier Berganda
Adapun model regresi yang digunakan, adalah sebagai berikut.
1 1 2 2
m m
Y F
F F
.................................................... 3.3 Di mana :
Y = Kinerja Ekspor Produk UMKM
= Intercep
1
,
2
= Koefisien regresi F
i
F
i
= Skor faktor X
1
dan X
2
= Tingkat kesalahan
Setelah indikator dari dimensi tersebut difaktorkan maka langkah selanjutkan dengan analisis regresi, seperti telah dikemukan, namun sebelum
analisis regresi digunakan, maka diperlukan syarat dari penggunaan regresi harus dipenuhi yaitu uji asumsi klasik, antara lain sebagai berikut.
1 Uji Asumsi Klasik a Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal Ghozali,
2011. Model regresi yang baik dengan data yang berdistribusi normal. Untuk mendeteksi terpenuhi atau tidaknya uji normalitas, maka penelitian
ini menggunakan uji Kolrnogrov-Smirnov, dengan ketentuan, bila
23 signifikansi tiap variabel lebih besar dari 0,05 maka data berdistribusi
normal, sedangkan bila signifikansi tiap variabel lebih kecil dari 0,05 maka data tidak berdistribusi normal.
b Uji Multikolinearitas Uji multikoleniaritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas atau independen Ghozali, 2011. Uji multikolonearitas dilakukan dengan melihat nilai tolerance dan
variance inflation factor VIF. Apabila nilai tolerance lebih besar dari 0,1 dan VIF kurang dari 10, maka data terbebas dari kasus
multikolinearitas. c Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan lain, jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain berbeda maka disebut heteroskedastisitas Ghozali,
2011. Model
regresi yang
baik adalah
yang tidak
terjadi heteroskedastisitas.Untuk mendeteksinya dilakukan uji glejser, yang
dilakukan dengan meregresikan nilai absolut ei dengan variabel bebas.Jika tidak ada satupun variabel bebas yang berpengaruh signifikan terhadap
variabel terikat, maka tidak ada heteroskedastisitas. Hasil pengujian heteroskedastisitas menunjukkan bahwa dalam model regresi tidak
terdapat heteroskedastisitas karena signifikansi variabel bebas dan variabel terikat di atas 0,05.
24 2 Uji Statistik
Uji statistik ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel dimensi yang diuji memang benar berpengaruh secara parsial dan simultan. Adapun
pengujiannya, sebagai berikut. Uji statistik t secara parsial dilakukan untuk mengetahui pengaruh masing-
masing variabel bebas terhadap variabel terikatnya, apabila nilai sig. dari hasil perhitungan lebih kecil dari α = 0,05 α =5, maka Ho ditolakberpengaruh
secara significantdan sebaliknya apabila nilai sig. dari hasil perhitungan lebih besar dari α = 0,05 5 maka Ho diterima tidak berpengaruh secara
significant,secara parsial. Sedangkan uji simultan menggunakan uji F F-test untuk mengetahui apakah
variabel bebas secara bersama-sama berpengaruh atau tidak, apabila nilai sig. dari hasil perhitungan lebih kecil dari α = 0,05 α =5, maka Ho ditolak
berpengaruh secara significant dan sebaliknya apabila nilai sig. dari hasil perhitungan lebih besar dari α = 0,05 5 maka Ho diterima tidak
berpengaruh secara significant, secara simultan.
25
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN