12 peningkatan akses pasar temasuk jaringan informasi pasar, peningkatan promosi,
dan peningkatan akses pasar melalui kerjasama perdagangan internasional. Sedangkan kebijaksanaan di bading impor di tujukan untuk memenuhi
kebutuhan barang dan jasa, terutama barang modal, bahan baku dan bahan penolong untuk industri di dalam negri, serta memperhemat penggunaan devisa, khususnya
yang digunakan untuk mengimpor barang-barang mewah. Pemerintah menggariskan pula akan membatasi impor barang dan jasa bagi kebutuhannya, kecuali untuk
barang dan jasa yang memang sanggat di butuhkan dan tidak dapat dihasilkan dalam negeri. Pengadaan barang-barang kebutuhan pemerintah senantiasa menggutamakan
penggunaan hasil produksi dalam negeri.
2.3 Peranan dan Manfaat Ekspor dalam Perekonomian Indonesia
2.3.1 Peranan Ekspor dalam Perekonomian Indonesia
Peranan untuk perekonomian, antara lain sebagai berikut. 1 Makin banyak komoditas yang diekspor, akan menghasilkan devisa yang
muaranya meningkatkan pertumbuhan ekonomi. 2 Menaikkan kapasitas konsumsi suatu negara.
3 Menaikkan keunggulan komparatif dan efisiensi untuk menjalankan usaha- usaha pembangunan dalam sistem perekonomian.
4 Dengan tingkat output yang lebih tinggi, lingkaran kemiskinan dan pengangguran dapat dikurangi karenanya pembangunan dapat ditingkatkan.
5 Mendorong ke arah kompetisi ketat dan efisiensi serta memacu penggunaan teknologi informasi.
13 6 Meningkatkan perekonomian rakyat.
7 Mendorong berkembangnya kegiatan industri Todaro dan Smith, 2006 dalam Kurniawan, 2015
2.3.2 Manfaat Ekspor dalam Perekonomian Indonesia
Manfaat kegiatan ekspor non migas dan migas yaitu: 1 Memperluas Pasar bagi Produk Indonesia
Kegiatan ekspor merupakan salah satu cara untuk memasarkan produk Indonesia ke luar negeri. Misalnya, pakaian batik merupakan salah satu produk
Indonesia yang mulai dikenal oleh masyarakat dunia. Apabila permintaan terhadap pakaian batik buatan Indonesia semakin meningkat, pendapatan
para produsen batik semakin besar. Dengan demikian, kegiatan produksi batik di Indonesia akan semakin berkembang.
2 Menambah devisa negara Perdagangan antarnegara memungkinkan eksportir Indonesia untuk menjual
barang kepada masyarakat luar negeri. Transaksi ini dapat menambah penerimaan devisa negara. Dengan demikian, kekayaan negara bertambah
karena devisa merupakan salah satu sumber penerimaan negara. 3 Memperluas lapangan lerja
Kegiatan ekspor akan membuka lapangan kerja bagi masyarakat. Dengan semakin luasnya pasar bagi produk Indonesia, kegiatan produksi di dalam
negeri akan meningkat. Semakin banyak pula tenaga kerja yang dibutuhkan sehingga lapangan kerja semakin luas.
14 Dari studi pertumbuhan ekonomi selama periode 1968-1984 yang dilakukan
oleh Balassa 1986 dalam Kurniawan, 2015 terhadap sekelompok luar negara- negara yang sedang berkembang yang dibedakan antara negara-negara yang
berorientasi ke luar Outward-Oriented Countries dan negara-negara yang berorientasi ke dalam Inward- oriental countries menemukan bahwa negara-
negara yang menerapkan strategi pembangunan yang berorientasi ke luar memiliki kinerja pertumbuhan ekonomi yang jauh lebih baik dari pada negara-negara yang
menerapkan strategi pembangunan yang berorientasi ke dalam atau substitusi impor. Studi yang dilakukan Krueger 1993 dalam Kurniawan, 2015
mengemukakan bahwa kenaikan 0,1 persen di dalam laju pertumbuhan pendapatan ekspor mampu meningkatkan laju pertumbuhan PDBGross National Product
GNP dengan kira-kira 0,11 persen. Krueger dalam Nanga 2005, juga menyatakan bahwa orientasi ke luar akan mendorong kebijakan makro ekonomi yang lebih baik,
misalnya para pembuat kebijakan harus menjaga nilai tukar pada tingkat yang realistik, sehingga ekspor negara tersebut dapat bersaing di pasar luar negeri.
2.4 Konsep dan Kriteria UMKM