Populasi dan Sampel Variabel Penelitian Rancangan Penelitian Prosedur Penelitian

17

BAB III METODE PENELITIAN

A. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas IX semester II SMP Negeri 2 Taman tahun ajaran 20082009 sebanyak 8 kelas. Sampel yang digunakan adalah dua buah kelas dari delapan kelas yang berasal dari populasi penelitian. Kedua kelas tersebut dijadikan sebagai kelas eksperimen semua tanpa menggunakan kelas kontrol. Sampel dalam penelitian ini diambil dengan teknik Random Sampling.

B. Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini meliputi variabel bebas, dan variabel terikat. 1. Variabel Bebas Variabel bebas yaitu variabel yang mempengaruhi suatu kejadian. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pembelajaran menggunakan media comic strip dengan pendekatan SAVI pada materi pewarisan sifat. 2. Variabel Terikat Variabel terikat yaitu variabel sebagai akibat dari variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar, dan aktivitas, siswa pada pembelajaran materi pewarisan sifat.

C. Rancangan Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan desain the one shot case study. Pola penelitian yang diterapkan adalah dengan membangkitkan timbulnya suatu kejadian atau keadaan, dan kemudian diukur akibatnya. Menurut Arikunto 1998, pola yang digunakan adalah sebagai berikut : 18 Keterangan : X :kelas perlakuan pembelajaran menggunakan media comic strip dengan pendekatan SAVI. O : hasil belajar siswa pada kelas perlakuan tersebut.

D. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian dilaksanakan dalam 3 tahap yaitu : tahap persiapan, pelaksanaan, dan analisis hasil penelitian. 1. Persiapan Penelitian Pada tahap ini dilakukan beberapa langkah sebagai berikut : a. Observasi awal dilakukan untuk mengidentifikasi masalah dan analisis akar penyebab masalah melalui observasi langsung pada proses belajar dan wawancara dengan guru bidang studi biologi. b. penentuan tindakan solusi pemecahan masalah melalui penggunaan media comic strip dengan pendekatan pembelajaran SAVI pada materi pewarisan sifat. c. Penyusunan instrumen pembelajaran berupa silabus, dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP d. Pembuatan media comic strip dengan langkah-langkah sebagai berikut : - pembuatan karakter tokoh genetika dan beberapa karakter lain pada kertas HVS kemudian diberi warna. - Gambar yang telah diwarnai kemudian discan dan diprint. e. Penyusunan Lembar Diskusi Siswa LDS, lembar praktikum, dan Lembar Kerja Siswa LKS, Penyusunan alat evaluasi tes berupa soal-soal pilihan ganda untuk penilaian aspek kognitif. f. Penyusunan rubrik untuk lembar observasi aktivitas, rubrik untuk lembar observasi kinerja siswa, penyusunan rubrik untuk penilaian X O 15 19 aspek afektif, serta kuesioner tanggapan siswa terhadap pembelajaran yang diterapkan. g. Uji coba alat evaluasi. Alat evaluasi ini berupa soal-soal pilihan ganda yang terlebih dahulu diujicobakan di salah satu kelas di luar sampel penelitian. h. Analisis hasil uji coba instrumen. Analisis hasil uji instrumen adalah sebagai berikut. a Analisis Validitas Soal Valid artinya mampu mengukur apa yang hendak diukur. Validitas dihitung untuk mengetahui butir-butir soal yang tidak memenuhi syarat alat evaluasi Arikunto 2002. Analisis validitas soal dalam penelitian ini dilakukan terhadap validitas substansi soal dan validitas butir soal. 1 Validitas substansi soal Pada tahap awal disusun kisi-kisi soal berdasarkan kurikulum yang berlaku. Selanjutnya, kisi-kisi soal dikonsultasikan dengan guru pengampu dan dosen pembimbing. 2 Validitas butir soal Validitas tiap butir soal dihitung dengan rumus : Keterangan : M p = rata – rata skor total yang menjawab benar pada butir soal M t = rata – rata skor total S t = Standart deviasi skor total p = proporsi siswa yang menjawab benar pada setiap butir soal q = proporsi siswa yang menjawab salah pada setiap butir soal Harga r pbis yang diperoleh selanjutnya dikonsultasikan dengan nilai r tabel. Soal dikatakan valid Apabila r pbis ≥ r tabel. Kriteria koefisien korelasi adalah : 0,000 – 0,200 : sangat rendah q p S M M r t t p pbis − = 20 0,201 – 0,400 : rendah 0,401 – 0,600 : cukup 0,601 – 0,800 : tinggi 0,801 – 1,000 : sangat tinggi Berdasarkan perhitungan diperoleh r hitung, kemudian dikonsultasikan dengan r tabel = 0,312. Item soal dikatakan valid jika r hitung r tabel. Perhitungan validitas dapat dilihat pada lampiran12 hasil perhitungan validitas dapat dilihat pada tabel 1 berikut ini : Tabel 1. Hasil uji validitas soal uji coba Uji validitas No. Soal Jumlah soal Valid 1, 2, 3, 4, 7, 9, 10, 12, 13, 14, 15, 16, 18, 19, 20, 22, 24, 25, 28, 29, 30, 31, 32, 34, 35, 36, 38, 39, 41, 43, 45, 46, 49, 51, 52, 53, 54, 55, 57, 60 40 Tidak valid 5, 6, 8, 11, 17, 21, 23, 26, 27, 33, 37, 40, 42, 44, 47, 48, 50, 56, 58, 59 20 Jumlah 60 perhitungan selengkapnya terdapat pada lampiran 12 b Analisis Reliabilitas Soal Teknik uji reliabilitas dihitung dengan rumus KR-21: ⎭ ⎬ ⎫ ⎩ ⎨ ⎧ ⋅ − − ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎝ ⎛ − = − Vt k M k M k k r 1 1 1 1 Keterangan: r 1-1 = reliabilitas instrumen k = banyaknya butir soal M = rata-rata skor Vt = varians skor total Harga r yang diperoleh dikonsultasikan dengan r tabel product moment dengan taraf signifikan 5 jika r 11 r tabel product moment maka soal yang diujicobakan bersifat reliabel Arikunto 2002. 21 Tingkat reliabilitas adalah sebagai berikut : Antara 0,801 – 1,00 : sangat tinggi Antara 0,601 – 0,800 : tinggi Antara 0,401 – 0,600 : cukup Antara 0,201 – 0,400 : rendah Antara 0,001 – 0,200 : sangat rendah Berdasarkan perhitungan diperoleh r 11 = 0,846 lampiran 12 dengan taraf signifikan 5 dan n = 40 didapat r tabel = 0,312 karena r 11 r tabel maka soal tes tersebut reliabel. c Tingkat Kesukaran Soal Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sulit. Tingkat kesukaran suatu soal dihitung dengan rumus: P = JS B Keterangan: P = indeks kesukaran B = jumlah siswa yang menjawab benar JS = jumlah seluruh peserta tes Indeks kesukaran diklasifikasikan sebagai berikut: P = 0,00 : terlalu sukar 0,00 P ≤ 0,30 : sukar 0,30 P ≤ 0,70 : sedang 0,70 P ≤ 1,00 : mudah P = 1,00 : terlalu mudah Arikunto 2002 Berdasarkan hasil perhitungan tingkat kesukaran soal maka soal yang diuji cobakan ada yang termasuk dalam kategori sukar, sedang, dan mudah. Contoh perhitungan tingkat kesukaran soal dapat dilihat pada lampiran 12 Hasil perhitungan tingkat kesukaran soal dapat dilihat pada tabel 2 berikut ini : Tabel 2. Tingkat kesukaran soal uji coba 22 Tingkat kesukaran No. Soal Jumlah soal Mudah 6, 11, 13, 15, 17, 19, 23, 26, 29, 30, 31, 40, 48, 52, 53 15 Sedang 2, 3, 4, 5, 7, 8, 9, 10, 12, 14, 16, 18, 20, 24, 28, 32, 33, 34, 35, 36, 37, 39, 41, 43, 45, 47, 49, 51, 54, 55, 57, 58, 59 33 Sukar 1, 21, 22, 25, 27, 38, 41, 44, 46, 50, 56, 60 12 Jumlah 60 perhitungan selengkapnya terdapat pada lampiran 12 d Daya Beda Soal Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu butir soal untuk membedakan murid pandai kelompok upper dengan murid tidak pandai kelompok lower. Kelompok upper dan lower ditentukan dengan mengambil 27 sampel siswa pada kelompok upper dan 27 siswa dari kelompok lower. Rumus yang digunakan untuk menghitung daya beda soal adalah sebagai berikut: Ja Bb Ba DB − = Keterangan: DB = daya pembeda soal Ba = banyak peserta kelompok atas yang menjawab benar Bb = banyak siswa kelompok bawah yang menjawab benar Ja = jumlah peserta kelompok atas bawah Kriteria yang digunakan: DB = 0,00 - 0,20 : daya beda soal jelek DB = 0,20 – 0,40 : daya beda soal cukup DB = 0,40 – 0,70 : daya beda soal baik DB = 0,70 – 1,00 : daya beda soal baik sekali Arikunto 2002. Berdasarkan hasil perhitungan daya pembeda soal maka soal yang diuji cobakan ada yang termasuk dalam kategori jelek, cukup, baik, dan baik 23 sekali. Contoh perhitungan daya beda soal dapat dilihat pada lampiran 12 Hasil perhitungan daya pembeda soal dapat dilihat pada tabel 3 berikut ini : Tabel 3. Daya pembeda soal uji coba Daya pembeda No. Soal Jumlah soal Jelek 3, 6, 8, 10, 11, 13, 17, 21, 23, 25, 26, 27, 31, 33, 37, 40, 42, 44, 47, 48, 50, 56, 58 23 Cukup 1, 2, 5, 7, 9, 14, 15, 16, 19, 20, 22, 24, 28, 29, 30, 32, 34, 36, 38, 39, 41, 43, 45, 46, 49, 51, 52, 53, 54, 57, 59, 60 32 Baik 4, 12, 18, 35, 55 5 Jumlah 60 perhitungan selengkapnya terdapat pada lampiran 12 Dari hasil analisis validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya beda soal, soal yang digunakan dalam penelitian ini adalah soal yang dinyatakan valid, reliabel, mempunyai daya beda dengan kriteria cukup, dan baik. Adapun untuk taraf kesukaran soal dilihat komposisinya antara soal yang sukar, sedang, dan mudah. Soal yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut Tabel 4. Soal uji coba yang digunakan Jenis soal Nomor butir soal Digunakan Tidak digunakan Pilihan ganda 2, 4, 7, 9, 12, 14, 15, 16, 18, 19, 22, 24, 28, 29, 30, 34, 35, 38, 39, 41, 43, 45, 46, 49, 51, 52, 53, 54, 55, 57, 1, 3, 5, 6, 8, 10, 11, 13, 17, 20, 21, 23, 25, 26, 27, 31, 32, 33, 36, 37, 40, 42, 44, 47, 48, 50, 56, 58, 59, 60 Jumlah 30 30 Jumlah 60 24 2. Pelaksanaan Penelitian Pada tahap ini dilakukan beberapa langkah sebagai berikut : a. Pelaksanaan pembelajaran pada materi pewarisan sifat menggunakan media comic strip dengan pendekatan SAVI. Adapun tahap – tahap pembelajaranya adalah sebagai berikut : - Pengenalan media dan pendekatan belajar yang akan digunakan oleh guru selama proses pembelajaran materi pewarisan sifat - Pembentukan kelompok belajar yang terdiri dari 5 siswa untuk tiap kelompok - Pembagian Comic strip dan Lembar Diskusi Siswa LDS kepada masing – masing kelompok - Pelaksanaan diskusi kelompok - Presentasi hasil diskusi kelompok - Pembagian lembar praktikum pada masing – masing kelompok - Pelaksanaan praktikum - Pencatatan hasil praktikum dan analisis hasil praktikum yang diperoleh - Pemaparan hasil praktikum di depan kelas - Pembagian Lembar Kerja Siswa LKS b. Pengamatan terhadap aktivitas dan kinerja siswa selama proses pembelajaran yang dilakukan oleh observer. c. Pelaksanaan tes evaluasi akhir. 3. Analisis Hasil Penelitian Pada tahap ini dilakukan beberapa langkah sebagai berikut : a. Analisis terhadap data hasil belajar siswa, aktivitas dan kinerja siswa selama proses pembelajaran, nilai afektif siswa, dan data tanggapan siswa b. Pembahasan dan kesimpulan berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh. 25

E. Data dan Cara Pengumpulan Data

Dokumen yang terkait

Pengaruh Teknik Membaca Total Gaya SAVI Terhadap Kemampuan Membaca Intensif Kelas III MIN 15 Bintaro Tahun Pelajaran 2014/2015

1 29 168

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA ANAK MELALUI PENDEKATAN SAVI (SOMATIS, AUDITORI, VISUAL, Peningkatan Keterampilan Menyimak Cerita Anak Melalui Pendekatan Savi (Somatis, Auditori, Visual, Intelektual) Dengan Media Audio Visual Pada Siswa Kelas V

0 3 12

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA ANAK MELALUI PENDEKATAN SAVI (SOMATIS, AUDITORI, VISUAL, Peningkatan Keterampilan Menyimak Cerita Anak Melalui Pendekatan Savi (Somatis, Auditori, Visual, Intelektual) Dan Media Audio Visual Pada Siswa Kelas V SD

0 3 16

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA ANAK MELALUI PENDEKATAN SAVI (SOMATIS, AUDITORI, VISUAL, Peningkatan Keterampilan Menyimak Cerita Anak Melalui Pendekatan Savi (Somatis, Auditori, Visual, Intelektual) Dan Media Audio Visual Pada Siswa Kelas V SD

0 1 13

PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS, AUDITORI, VISUAL, Penerapan Pendekatan SAVI (Somatis, Auditori, Visual, Intelektual) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas VIIA Pada Materi Kepadatan Populasi Dan Pencemaran Lingkungan MTs Al-Falah Margo

0 1 14

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) Peningkatan Hasil IPA Melalui Pendekatan Pembelajaran SAVI (Somatis Auditori Visual Intelektual) Pada Siswa Kelas V SD Muhammadiyah 2 Ka

0 1 16

Pembelajaran Sistem Pencernaan Manusia Kelas VIII dengan Penerapan Pendekatan SAVI (Somatis, Auditori, Visual, Intelektual).

0 1 1

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERFIKIR KRITIS MELALUI PENDEKATAN SAVI (SOMATIS, AUDITORI, VISUAL, INTELEKTUAL).

0 0 7

BAB II LANDASAN TEORI A. Pembelajaran SAVI (Somatis, Auditori, Visual, Intelectual) - MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS DAN PARTISIPASI KONTRIBUTIF SISWA KELAS VII SMP N 1 SUMBANG MELALUI PEMBELAJARAN SAVI (SOMATIS, AUDITORI, VISUAL, INTELEKTUAL)

0 0 15

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIIF SMP N 1 KARANGANYAR MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN SAVI (Somatis Auditori Visual Intelektual)

0 0 15