2.5. Patofisiologi
Retardasi mental merujuk pada keterbatasan nyata fungsi hidup sehari-hari. Retardasi mental ini termasuk kelemahan atau ketidakmampuan kognitif yang
muncul pada masa kanak-kanak sebelum usia 18 tahun yang ditandai dengan fungsi kecerdasan di bawah normal IQ 70 sampai 75 atau kurang dan disertai
keterbatasan-keterbatasan lain pada sedikitnya dua area fungsi adaftif : berbicara dan berbahasa, kemampuanketrampilan merawat diri, kerumahtanggaan,
ketrampilan sosial, penggunaan sarana-sarana komunitas, pengarahan diri , kesehatan dan keamanan, akademik fungsional, bersantai dan bekerja.
Penyebab retardasi mental bisa digolongkan kedalam prenatal, perinatal dan pasca natal. Diagnosis retardasi mental ditetapkan secara dini pada masa kanak-kanak
Mimi Ilmiyati, 2010.
2.6. Pencegahan Retardasi Mental
Menurut Judarwanto 2009 pencegahan anak retardasi mental yaitu: 1.
Pencegahan primer : dapat dilakukan dengan pendidikan kesehatan pada masyarakat, perbaikan keadaan-sosio ekonomi, konseling genetik dan tindakan
kedokteran umpamanya perawatan prenatal yang baik, pertolongan persalinan yang baik, kehamilan pada wanita adolesen dan diatas 40 tahun dikurangi dan
pencegahan peradangan otak pada anak-anak. 2.
Pencegahan sekunder : meliputi diagnosa dan pengobatan dini peradangan otak, perdarahan subdural, kraniostenosis sutura tengkorak menutup terlalu cepat,
Universitas Sumatera Utara
dapat dibuka dengan kraniotomi; pada mikrosefali yang kogenital, operasi tidak menolong.
3. Pencegahan tersier merupakan pendidikan penderita atau latihan khusus
sebaiknya disekolah luar biasa. Dapat diberi neuroleptika kepada yang gelisah, hiperaktif atau dektrukstif.
Konseling kepada orang tua dilakukan secara fleksibel dan pragmatis dengan tujuan antara lain membantu mereka dalam mengatasi frustrasi oleh karena
mempunyai anak dengan retardasi mental. Orang tua sering menghendaki anak diberi obat, oleh karena itu dapat diberi penerangan bahwa sampai sekarang
belum ada obat yang dapat membuat anak menjadi pandai, hanya ada obat yang dapat membantu pertukaran zat metabolisme sel-sel otak.
2.7. Kelainan yang Menyertai