Faktor yang mempengaruhi dukungan keluarga Retardasi mental ringan

kepandaian dan akal. Sebagai akibatnya, hal ini meningkatkan kesehatan dan adaptasi keluarga Friedman, 1998 dalam Akhmadi 2009. Wills 1985 dalam Akhmadi 2009, menyimpulkan bahwa baik efek-efek penyangga dukungan sosial menahan efek-efek negatif dari stres terhadap kesehatan dan efek-efek utama dukungan sosial secara langsung mempengaruhi akibat-akibat dari kesehatan pun ditemukan. Sesungguhnya efek-efek penyangga dan utama dari dukungan sosial terhadap kesehatan dan kesejahteraan boleh jadi berfungsi bersamaan. Secara lebih spesifik, keberadaan dukungan sosial yang adekuat terbukti berhubungan dengan menurunnya mortalitas, lebih mudah sembuh dari sakit dan dikalangan kaum tua, fungsi kognitif, fisik dan kesehatan emosi Ryan dan Austin, Friedman1998, dalam Akhmadi 2009.

4. Faktor yang mempengaruhi dukungan keluarga

Menurut Friedman 1998 dalam Akhmadi 2009, ada bukti kuat dari hasil penelitian yang menyatakan bahwa keluarga besar dan keluarga kecil secara kualitatif menggambarkan pengalaman-pengalaman perkembangan. Anak-anak yang berasal dari keluarga kecil menerima lebih banyak perhatian daripada anak- anak dari keluarga yang besar. Selain itu, dukungan yang diberikan orangtua khususnya ibu juga dipengaruhi oleh usia. ibu yang masih muda cenderung untuk lebih tidak bisa merasakan atau mengenali kebutuhan anaknya dan juga lebih egosentris dibandingkan ibu-ibu yang lebih tua.Faktor-faktor yang mempengaruhi dukungan keluarga lainnya adalah kelas sosial ekonomi orangtua. Kelas sosial ekonomi disini meliput i tingkat pendapatan atau pekerjaan orang tua dan tingkat pendidikan. Dalam Universitas Sumatera Utara keluarga kelas menengah, suatu hubungan yang lebih demokratis dan adil mungkin ada, sementara dalam keluarga kelas bawah, hubungan yang ada lebih otoritas atau otokrasi. Selain itu orang tua dengan kelas sosial menengah mempunyai tingkat dukungan, afeksi dan keterlibatan yang lebih tinggi daripada orang tua dengan kelas sosial bawah. 2. Anak Retardasi Mental 2.1 Definisi Retardasi Mental Definisi yang dikemukakan oleh lCD 10 WHO Geneva, 1992 dalam Lumbantobing, 2001, retardasi mental ialah suatu keadaan perkembangan mental yang terhenti atau tidak lengkap, yang terutama ditandai oleh adanya hendaya impairment keterampilan kecakapan, skills selama masa perkembangan, sehingga berpengaruh pada semua tingkat intehgensia, yaitu kemampuan kognitif, bahasa, motorik dan sosial. Selanjutnya Nelson Waldo E. 2001 menambahkan retardasi mental adalah keadaan yang penting secara klinis, sosial. Kelainan ini ditandai oleh keterbatasan kemampuan yang diakibatkan oleh gangguan yang bermakna dalam inteligensi yang terukur dan perilaku penyesuaian diri adaptasi. Reterdasi mental juga mencakup status sosial, hal ini dapat lebih menyebabkan kecacatan daripada cacat khusus itu sendiri. Karena batas-batas antara “normalitas” dan “retardasi” sulit digambarkan. Anak retardasi mental adalah anak – anak yang mengalami keadaan perkembangan daya pikir yang kurang atau tidak lengkap, termasuk kecacatan Universitas Sumatera Utara dalam fungsi intelektual dan sosial. Anak – anak dengan masalah mental juga mengalami masalah dalam pembelajaran karena tingkat mental yang rendah dan kurang memiliki kemampuan dalam menjalani aktivitas sehari–sehari muhammad, 2008. lstilah Retardasi mental digunakan jika intelegensi dan kemampuan seorang anak untuk bereaksi terhadap lingkungan sekitarnya secara mencolok di bawah rata-rata dan mempengaruhi cara dia belajar serta mengembangkan keterampilan yang baru. Semakin berat keterbelakangan ini, semakin tidak ma- tang tingkah laku anak tersebut untuk usianya Shelov, 2005. Banyak ahli setuju bahwa karakteristik orang dengan Retardasi mental berkembang dicara yang sama seperti orang tanpa retardasi mental, tetapi pada tingkat yang lebih lambat. Lain-lain menunjukkan bahwa orang-orang dengan retardasi mental memiliki kesulitan dalam khusus bidang pemikiran dasar dan pembelajaran seperti perhatian, persepsi, atau memori. Tergantung pada sejauh mana penurunan - ringan, sedang, berat, atau mendalam - individu dengan retardasi mental akan mengembangkan berbeda dalam, sosial, dan keterampilan kejuruan akademik Nichcy, 1997.

2.2. Ciri-ciri Retardasi Mental

Anak-anak cacat mental berbeda dari anak-anak lain dalam aspek berikut: Proses kognitif terbatas dan menghambat prestasi dalam bidang akademis; Pemerolehan dan penggunaan bahasa: kurang benar dalam hal struktur dan maknanya; Kemampuan fisik dan motorik termasuk penglihatan dan Universitas Sumatera Utara pendengaran serta penggunaan motorik ringan; Ciri-ciri pribadi dan sosial kurang daya konsentrasi, bermasalah dalam tingkah laku Muhammad, 2008. Adapun cici – cirri yang lainnya yaitu lambatnya ketrampilan ekspresi dan resepsi bahasa, Gagalnya melewati tahap perkembangan yang utama, Lingkar kepala diatas atau dibawah normal kadang-kadang lebih besar atau lebih kecil dari ukuran normal, Kemungkinan lambatnya pertumbuhan Kemungkinan tonus otot abnormal lebih sering tonus otot lemah.mimi ilmiyati, 2010.

2.3. Klasifikasi Retardasi Mental

Klasifikasi retardasi mental menurut DSM-IV-TR dalam judarwanto 2009 yaitu: 1. Retardasi mental berat sekali IQ dibawah 20 atau 25. Sekitar 1 sampai 2 dari orang yang terkena retardasi mental. 2. Retardasi mental berat IQ sekitar 20-25 sampai 35-40. Sebanyak 4 dari orang yang terkena retardasi mental. 3. Retardasi mental sedang IQ sekitar 35-40 sampai 50-55. Sekitar 10 dari orang yang terkena retardasi mental. 4. Retardasi mental ringan IQ sekitar 50-55 sampai 70. Sekitar 85 dari orang yang terkena retardasi mental. Pada umunya anak-anak dengan retardasi mental ringan tidak dikenali sampai anak tersebut menginjak tingkat pertama atau kedua disekolah. Universitas Sumatera Utara Klasifikasi menurut DSM IV American Psychiatric Association, Washington, 1994 yang dikutip Lumbantobing 2001, bahwa terdapat 4 tingkat gangguan intelektual, yaltu : ringan, sedang, berat dan sangat berat.

1. Retardasi mental ringan

Retardasi mental ringan ini secara kasar setara dengan kelompok retardasi yang dapat dididik educable. Kelompok ini membentuk sebagian besar sekitar 85 dan kelompok retardasi mental. Pada usia prasekolah 0-5 tahun dapat mengembangkan kecakapan sosial dan komunikatif, mempunyai sedikit hendaya dalam bidang sensorimotor, dan sering tidak dapat dibedakan dan anak yang tanpa retardasi mental, sampai pada usia yang lebih lanjut. Pada usia remaja, mereka dapat memperoleh kecakapan akademik sampai setara kira-kira tingkat enam kelas 6 SD. Sewaktu masa dewasa, mereka biasanya dapat menguasai kecakapan sosial dan vokasional cukup sekedar untuk berdikari, namun mungkin membutuhkan supervisi, bimbingan dan pertolongan, terutama bila mengalami tekanan sosial atau tekanan ekonomi. Dengan bantuan yang wajar, penyandang retardasi mental ringan biasanya dapat hidup sukses di dalam masyarakat, baik secara berdikari atau dengan pengawasan.

2. Retardasi mental sedang

Dokumen yang terkait

DUKUNGAN SOSIAL ORANG TUAPADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS (RETARDASI MENTAL)

0 13 2

GAMBARAN PENGALAMAN ORANG TUA DALAM MEMANDIRIKAN ANAK RETARDASI MENTAL DI SLB N Gambaran Pengalaman Orang Tua Dalam Memandirikan Anak Retardasi Mental Di SLB N Surakarta.

0 2 15

PENDAHULUAN Gambaran Pengalaman Orang Tua Dalam Memandirikan Anak Retardasi Mental Di SLB N Surakarta.

0 1 7

GAMBARAN PENGALAMAN ORANG TUA DALAM MEMANDIRIKAN ANAK RETARDASI MENTAL DI SLB N Gambaran Pengalaman Orang Tua Dalam Memandirikan Anak Retardasi Mental Di SLB N Surakarta.

0 1 26

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL GURU DENGAN KEMAMPUAN SOSIALISASI PADA ANAK RETARDASI MENTAL DI SLB PUTRA MANUNGGAL GOMBONG KEBUMEN

0 0 6

Dukungan Keluarga Berhubungan dengan Asupan Energi Anak Retardasi Mental di SLB Negeri 01 Kabupaten Bantul

0 0 6

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEMAMPUAN PERAWATAN DIRI PADA ANAK RETARDASI MENTAL DI SLB NEGERI 1 BANTUL NASKAH PUBLIKASI - HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEMAMPUAN PERAWATAN DIRI PADA ANAK RETARDASI MENTAL DI SLB NEGERI 1 BANTUL - DIGILIB UNISAYOG

0 3 14

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP KEMANDIRIAN ANAK RETARDASI MENTAL SEDANG DI SLB NEGERI TINGKAT PEMBINA PROVINSI SULAWESI SELATAN MAKASSAR

0 0 109

GAMBARAN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP ANAK RETARDASI MENTAL DI SLB NEGERI SEMARANG - Repository Universitas Muhammadiyah Semarang

0 0 12

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - GAMBARAN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP ANAK RETARDASI MENTAL DI SLB NEGERI SEMARANG - Repository Universitas Muhammadiyah Semarang

0 0 8