Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa semakin lama masa perendaman ikan dalam suspensi asam sunti maka perubahan terhadap fisik ikan akan semakin terlihat
baik dari segi warna maupun tekstur daging ikan.
4.2 Hasil Tahapan Pembuatan asam Sunti
Dari tahapan pembuatan asam sunti terjadi penurunan kadar air dan peningkatan kandungan garam pada buah belimbing wuluh sebagai berikut:
tabel 4.2 Hasil Tahapan Pembuatan Asam Sunti
Lamanya Pengeringan
Berat Buah Belimbing Wuluh Sebelum
Pengeringan gr
Sesudah Pengeringan
gr Setelah Pemberian
Garam gr
1 hari 1000
850 900
2 hari 900
700 750
3 hari 750
500 550
4 hari 550
300 350
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa pada tahapan pembuatan asam sunti terjadi penurunan kadar air pada buah belimbing wuluh sebanyak 700 gram 70
dengan total pemberian garam sebanyak 200 gram.
4.3 Hasil Pemeriksaan Kandungan Bakteri pada Ikan Bandeng dengantanpa Pengawet
Dari hasil pemeriksaan bilangan kuman pada 8 delapan sampel yang
dilakukan di Laboratorium Balai Teknik Kesehatan Lingkungan BTKL Medan dapat diketahui sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.3 Hasil Pemeriksaan Kandungan Bakteri pada Ikan Bandeng
dengantanpa Pengawet
No Ikan bandeng
dengan tanpa perendaman
suspensi asam sunti Jumlah Bilangan Kuman
Jumlah Rata-rata
Pengulangan I
Pengulangan II
1 A
5,4 x 10
5
8,6 x 10
5
14,0 x 10
5
7,0 x 10
5
2 A
1
10 5,1 x 10
5
5,4 x 10
5
10,5 x 10
5
5,2 x 10
5
3 A
2
20 2,7 x 10
5
3,0 x 10
5
5,7 x 10
5
2,9 x 10
5
4 A
3
30 1,8 x 10
5
2,0 x 10
5
3,8 x 10
5
1,9 x 10
5
Dari tabel 4.3 di atas, dapat diketahui bahwa ikan bandeng dengantanpa pengawet perendaman suspensi asam sunti dengan menggunakan uji Total plate
Count dari empat perlakuan A , A
1
, A
2
dan A
3
yang memiliki jumlah bilangan kuman paling tinggi adalah pada perlakuan A
sebanyak 7,0 10
5
CFUgr Colony Forming Unit gr dan paling rendah pada perlakuan A
3
sebanyak 1,9 10
3
CFUgr. Dengan demikian, semakin tinggi konsentrasi asam sunti yang digunakan maka semakin rendah bilangan kuman yang dihasilkan.
Hasil analisis sidik ragam jumlah bilangan kuman pada ikan bandeng dengan perendaman 0, 10, 20, dan 30 dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.4. Analisis Sidik Ragam Kandungan Bakteri pada Ikan Bandeng dengantanpa Pengawet
Sumber Keragaman
db JK
KT Fhitung
Ftabel Keterangan
0,01
Perlakuan 3
32,1 x 10
10
10,7 x 10
10
11,9 9,78
Ada Pengaruh
Galat 6
5,2 x 10
10
0,9 x 10
10
Total 9
37,3 x 10
10
11,6 x 10
10
Berdasarkan tabel analisis sidik ragam di atas, dapat dilihat bahwa F-hitung
11,9 F-tabel 9,78 sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh kandungan
Universitas Sumatera Utara
bakteri pada ikan bandeng dengan perendaman suspensi asam sunti. Oleh karena adanya perbedaan penambahan asam sunti terhadap kandungan bakteri ikan bandeng,
maka dilanjutkan dengan Uji Ganda Duncan. Uji Ganda Duncan digunakan untuk mengetahui perlakuan mana yang sama atau lebih dari yang lain dan memerlukan
analisis lebih lanjut terhadap perlakuan tersebut. Hasil uji didapatkan seperti tabel di bawah ini :
Tabel 4.5. Hasil Uji Ganda Duncan Terhadap Kandungan Bakteri Ikan Bandeng dengantanpa Pengawet
Perlakuan A
A
1
A
2
A
3
Rata-rata 7,0 10
5
5,3 10
5
2,9 10
5
1,9 10
5
A –A
1
7,0 10
5
– 5,3 10
5
1,7 Jadi A
A
1
A A
2
A A
3
A
1
A
2
A
1
A
3
A
2
A
3
A –A
2
7,0 10
5
– 4,1
A –A
3
7,0 –
5,1 A
1
–A
2
– 2,4
A
1
–A
3
– 3,4
A
2
–A
3
– 1,0
Keterangan: A
: suspensi asam sunti konsentrasi 0 A
1
: suspensi asam sunti konsentrasi 10 A
2
: suspensi asam sunti konsentrasi 20 A
3
: suspensi asam sunti konsentrasi 30 A
A
1
: Konsentrasi suspensi asam sunti 0 tidak sama dengan konsentrasi 10 A
A
2
: Konsentrasi suspensi asam sunti 0 tidak sama dengan konsentrasi 20 A
A
3
: Konsentrasi suspensi asam sunti 0 tidak sama dengan konsentrasi 30 A
1
A
2
: Konsentrasi suspensi asam sunti 10 tidak sama dengan konsentrasi 20 A
1
A
3
: Konsentrasi suspensi asam sunti 10 tidak sama dengan konsentrasi 30 A
2
A
3
: Konsentrasi suspensi asam sunti 20 sama dengan konsentrasi 30
Berdasarkan tabel 4.5 di atas, hasil Uji Ganda Duncan menujukkan bahwa tingkat kandungan bakteri pada empat perlakuan A
0 , A
1
10, A
2
20 dan
Universitas Sumatera Utara
A
3
30 terdapat perbedaan antara satu dengan yang lainnya, kecuali pada perlakuan A
2
20 dengan A
3
30 . Hal itu berarti bahwa kandungan bakteri A 0 lebih tinggi daripada kandungan bakteri A
1
10
,
A
2
20
,
dan A
3
30 begitu juga dengan kandungan bakteri A
1
10 lebih tinggi daripada kandungan bakteri A
2
20
,
dan A
3
30, Sedangkan Kandungan bakteri pada ikan bandeng dengan perendaman suspensi asam sunti A
2
20 dan ikan bandeng yang direndan suspensi asam sunti A
3
30 mempunyai kandungan bakteri yang rendah dan masih memenuhi syarat untuk dikonsumsi, dimana berdasarkan Standar Nasional Indonesia
SNI Nomor 01-2729.1-2006 batas Angka Lempeng Total seluruh koloni yang
tumbuh pada bahan pangan ataupun produk jadi pada ikan segar adalah 5 10
5
CFUgram. Dengan demikian semakin rendah kandungan bakteri pada ikan
bandeng maka semakin baik dan daya awet ikan semakin lama.
Universitas Sumatera Utara
BAB V PEMBAHASAN
5.1. Kandungan Bakteri pada Ikan Bandeng dengan Perendaman dalam Suspensi Asam Sunti