Pengolahan dan Analisa Data Penelitian Pendahuluan

− Pengenceran 10 4 : 37 koloni − Pengenceran 10 5 : 28 koloni − Pengenceran 10 6 : 22 koloni Angka Kuman kuman tiap gram atau ml.

3.9 Pengolahan dan Analisa Data

Data yang diperoleh dari hasil pemeriksaan laboratorium diolah secara manual dan dianalisis dengan menggunakan analisis sidik ragam, yaitu Uji Analisis Varians Anova Hanafiah, 2008. Tabel 3.2 Daftar Analisis Sidik Ragam Rancangan Acak Lengkap Sumber Keragaman Db JK KT F. Hitung F. Tabel 5 1 Perlakuan Galat t-1 = V 1 rt-1-r-1 = V 2 JKH JKG JKH t-1 JKG rt-1-r-1 KTP KTG F V 1 , V 2 Total rt-1 JKT Keterangan: Db : Derajat bebas t : Jumlah perlakuan JK : Jumlah Kuadrat r : Jumlah pengulangan KT : Kuadrat tengah G : Galat F : Uji-F Universitas Sumatera Utara Rumus : 1. Derajat bebas db a. db perlakuan = t - 1 b. db galat = rt –1 – r-1 c. db total = rt – 1

2. Faktor koreksi FK

Tij 2 Faktor koreksi = r x t

3. Jumah kuadrat JK

a. Jumlah kuadrat total = TYij 2 – FK TA 2 b. Jumlah kuadrat perlakuan = - FK r c. Jumlah kuadrat galat = jumlah kuadrat total - jumlah kuadrat perlakuan

4. Kuadrat total KT JK perlakuan

a. KT perlakuan = db perlakuan JK galat b. KT galat = db galat

5. F-Hitung KT perlakuan

F-hitung = KT galat Bandingkan F-hitung dengan F-tabel Universitas Sumatera Utara Lihat tabel Anova, dimana : Pembilang = db perlakuan Penyebut = db galat Bila F-hit F-tabel = H o ditolak, H a diterima Bila F-hit F-tabel = H o diterima , H a ditolak Dengan menggunakan derajat bebas α 1 Bila F-hitung F-tabel berarti ada perbedaan antara perlakuan-perlakuan tersebut. Untuk mengetahui pengaruh perbedaan tiap-tiap perlakuan maka akan dilanjutkan dengan Uji Ganda Duncan Duncan’s Multiple Range Test. Dengan Uji Ganda Duncan maka dapat diketahui perlakuan mana yang paling berbeda dengan perlakuan lainnya dan perlakuan mana yang hanya sedikit berbeda dengan perlakuan lainnya. SZAy = percobaan Unit galat KT Kemudian dilanjutkan dengan menghitung range tingkat nyata 1 dengan melihat derajat bebas galat dimana akan diperoleh : LSR = Range x Sy Standar Error Rata-rata Universitas Sumatera Utara BAB IV HASIL PENELITIAN

4.1 Penelitian Pendahuluan

Penelitian pendahuluan ini dilakukan untuk mengetahui konsentrasi suspensi dan selang waktu yang digunakan untuk pengamatan terhadap sampel selama masa perendaman. Asam sunti yang digunakan dalam penelitian pendahuluan sebanyak 150 gram dan dibagi menjadi 10, 20, 30, 40 dan 50 gram yang kemudian diblender dengan air 100 ml. Dari kelima perlakuan menunjukkan bahwa 10, 20, dan 30 gram asam sunti berbentuk suspensi sehingga dapat digunakan untuk perendaman sampel, sedangkan pada berat 40 dan 50 gram asam sunti berbentuk koloid sehingga tidak dapat digunakan sebagai perendaman terhadap sampel. Sampel ikan yang digunakan sebanyak 60 gram dan tiap 20 gram direndam dalam suspensi asam sunti 10, 20, dan 30 selama 1 – 10 menit. Dari ketiga sampel menunjukkan hasil sebagai berikut: tabel 4.1 Hasil Pengamatan terhadap Fisik Ikan selama Perendaman dalam Suspensi Asam Sunti. Menit Perubahan Fisik Ikan 1 – 2 - belum ada perubahan 3 – 5 - sekitar mata berubah menjadi pucat - tekstur daging kenyal 6 – 7 - mata menjadi pucat dan kabus - tekstur daging mulai mengeras 8 – 10 - seluruh bagian mata ikan menjadi putihpucat dan tampak tenggelam - tekstur daging mengeras. Universitas Sumatera Utara Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa semakin lama masa perendaman ikan dalam suspensi asam sunti maka perubahan terhadap fisik ikan akan semakin terlihat baik dari segi warna maupun tekstur daging ikan.

4.2 Hasil Tahapan Pembuatan asam Sunti