diinginkan dosis absolut pada mencit dengan BB 20g dari data dosis pada tikus 250 mgkg untuk tikus dengan bobot 200g, maka lebih dahulu dihitung dosis absolut
pada tikus, yaitu 250 × 0.2 mg = 50mg. Dengan mengambil faktor konversi 0.14 dari table perbandingan luas permukaan
tubuh hewan percobaan Laurence, 1981 diperoleh dosis untuk mencit = 50 × 0.14 mg = 7 mg.
Dengan demikian dapat diramalkan efek farmakologis suatu obat yang timbul pada mencit dengan dosis 7 mg 20g BB atau 350 mgkgBB adalah sama dengan yang
timbul pada tikus dengan dosis 250 mg kg BB, dari obat yang sama.
2. Glibenklamid
Berdasarkan tabel konversi perhitungan dosis untuk berbagai hewan uji dari berbagai spesies dan manusia, maka konversi dosis manusia dengan berat badan BB 70 kg
pada mencit dengan berat badan 20 g adalah 0,0026 Laurence, 1981 dalam Anonim, 2010. Dosis glibenklamid yang digunakan untuk orang dewasa adalah 5
mg, dengan demikian dosis untuk mencit 20 gram = 5 mg x 0,0026 = 0,013 mg 20 mg BB mencit hari atau 0,65 mg kgBB hari.
b Pembuatan Ekstrak Bawang Putih
Pembuatan ekstrak bawang putih dilakukan secara maserasi menggunakan pelarut ethanol, etil asetat dan n heksan Ditjen POM, 1986. Caranya:
1. Menyiapkan bawang putih. 2. Bawang putih terlebih dahulu di kupas dan dibersihkan dengan menggunakan
air mengalir. 3. Bawang putih yang sudah dibersihkan dirajang halus.
4. Sebanyak 10 bagian serbuk simplisia dengan derajat halus yang cocok dimasukkan kedalam sebuah bejana.
5. Kemudian dituangi dengan 75 bagian penyari, ditutup, dibiarkan selama 3 hari terlindung dari cahaya sambil berulang ulang diaduk.
Universitas Sumatera Utara
6. Setelah 3 hari, sari diserkai, ampas diperas. 7. Ampas dicuci dengan cairan penyari secukupnya, diaduk dan diserkai hingga
diperoleh seluruh sari sebanyak 100 bagian. 8. Pindahkan ke dalam bejana tertutup, dibiarkan di tempat sejuk terlindung dari
cahaya selama 2 hari. 9. Enap tuangkan atau saring.
10. Pemekatan ekstrak dilakukan dengan alat rotary evaporator pada 40
o
C, kemudian ekstrak dikeringkan dengan freeze dryer.
c Kegiatan Penelitian Prosedur Penelitian
Proses adaptasi aklimatisasi dilakukan pada mencit Mus Musculus L. strain DDW jantan selama 1 minggu sebelum mendapat perlakuan. Selama 1 minggu ini,
sebanyak 24 ekor mencit hanya diberi pakan standard dan minum secara ad libitum dan dikekalkan pada siklus 1212 jam terang gelap. Setelah 1 minggu adaptasi, 24
ekor mencit tersebut dibahagi secata random kepada dua kelompok yaitu kelompok tikus normal dan kelompok tikus yang akan diinduksi diabetes dengan menggunakan
alloksan. Pada kelompok negatif diteruskan pemberian diet standar. Sebaliknya,pada kelompok positif, dilakukan induksi diabetes menggunakan alloksan secara injeksi
intraperitoneal dosis tunggal yaitu sebanyak 200mgkgBB. Setelah 72 jam, pengukuran kadar gula darah menggunakan strip tes dilakukan pada kesemua mencit.
Pada mencit yang diinduksi alloksan, hanya mencit dengan kadar gula darah lebih daripada 200mgdL Tanquilut et al., 2009 akan digunakan pada kelompok positif.
Mencit yang belum mencapai hiperglikemi akan diberikan injeksi ulang alloksan menggunakan dosis yang sama yaitu 200mgkg BB. Pembahagian kelompok mencit
normal secara random adalah kepada kontrol negatif KN1, kontrol negatif yang diberi perlakuan pembanding glibenklamid KN2 dan kontrol negatif diberi
perlakuanekstrak bawang putih KN3. Pada kelompok positif mencit yang berjaya mencapai standar hiperglikemi pula akan dibahagi secara random kepada adalah
Universitas Sumatera Utara
kontrol positif KP1, kontrol positif pembanding glibenklamid KP2 dan kelompok positif yang diberi perlakuanekstrak bawang putih KP3. Pada KN1 dan
KP1, mencit hanya diberikan diet standard dan placebo sepanjang penelitian pada setiap hari selama 10 hari. Pada KN2 dan KP2, mencit diberikan diet standard dan
obat glibenklamid per oral sebanyak 0,65 mgkg BB setiap hari. Pada KN3 dan KP3, mencit diberikan diet standar dan pemberian ekstrak bawang putih per oral sebanyak
350mgkg BB. Pada setiap hari pemberian plasebo, glibenklamid dan ekstrak bawang putih diusahakan pada rentang waktu yang sama yaitu dari jam 10 pagi hingga 1
siang. Pengukuran kadar gula darah dilakukan setelah 10 hari pemberian perlakuan menggunakan strip tes.
d Alur penelitian
Universitas Sumatera Utara
Adaptasi selama seminggu aklimatisasi
Randomisasi
12 ekor mencit diberi diet standar selama 72 jam Kontrol Negatif
12ekor mencit diberi diet standar + diinduksi Alloksan selama 72 jam
Randomisasi
KN1 KP1
KP2 Pengambilan sampel darah dan pre test tanpa pemberian ekstrak
bawang putihobat.
Pemberian placeboekstrak bawang putihobat serta diet standard selama 10 hari.
Pengambilan sampel darah dan post test
Analisa data dan penarikan kesimpulan Pemberian placeboekstrak bawang putihobat
serta diet standar selama 10 hari. KP3
24 ekor mencit Mus Musculus L. strain DDW jantan umur 3 4 bulan
KN2 KN3
Universitas Sumatera Utara
4.5.Pengolahan dan Analisa Data 4.5.1.Cara Pengolahan Data