5.2.2 Induksi Aloksan
Pada penelitian sebelumnya menunjukkan bahawa penggunaan aloksan dapat mengakibatkan Diabetes Mellitus DM dependen insulin pada binatang percobaan
aloksan diabetes dengan karakteristik mirip dengan Diabetes Melitus tipe 1 pada manusia melalui mekanisme destruksi selektif pada sel beta pankreas. Efek diabetes
ini diperoleh disebabkan sifat alloksan yang merusak secara spesifik sel beta pankreas yang akhirnya menimbulkan defisiensi primer terhadap insulin. Alloksan
menginhibisi glukokinase yang berperan dalam rekognisi sinyal bagi mengimbangi konsentrasi glukosa dan sekresi insulin. Target intrasel bagi alloksan adalah
kelompok enzim sulfidril yang mengakibatkan toksisitas sel beta. Glukosa berada pada tahap paling tinggi pada hari kelima setelah pemberian alloksan dengan tahapan
insulin yang paling rendah pada hari tersebut. Walaubagaimanapun, efek pemberian ini tidak bersifat permanen kerana pada penelitian yang sama didapati tahap insulin
akan kembali ke normal pada hari ke 20 setelah diinduksi alloksan Andrade, S.I.,Monsalve, M.C.R., Pena, J.E.,Polanco, A.C., Palomino, M.A., Velasco,
A.F.,2000.
5.2.3 Ekstrak Bawang Putih
Bawang putih atau nama saintifiknya Allium sativum L. telah lama digunakan sebagai makanan dan obat. Bawang putih juga secara tradisionalnya digunakan dalam
mengobati diabetes tipe I dan II di Asia, Timur tengah dan Eropa. Komponen aktif di dalam bawang putih yang berperan bagi tujuan medikamentosa adalah allicin diallyl
disulfida oksida dan APDS allyl propyl disulfida, flavonoid dan sebagainya. Bawang putih dipercayai dapat menstimulasi pankreas dalam meningkatkan produksi
insulin. Penelitian sebelumnya yang mendukung hal ini telah dirangkum oleh Banerjee dan Maulik pada 2002 di dalam jurnal yang bertajuk Effect of Garlic on
Cardiovascular Disorder : a review. Antara penelitian tentang sifat bawang putih sebagai hipoglikemik adalah Sheela dan Augusti, 1992 dan Sheela, Kumud dan
Universitas Sumatera Utara
Augusti, 1995 yang dilakukan terhadap mencit. Hal yang sama juga didapat pada penelitian yang dilakukan terhadap kelinci oleh Jain dan Vyas, 1975 dan Mathew dan
Augusti, 1973. Walaubagaimanapun, mekanisme penurunan KGD oleh ekstrak bawang putih masih belum diketahui secara jelas.
5.2.4 Obat Anti Diabetika Oral Glibenklamid