Pertimbangan Etik Pengumpulan Data

sekolah SD dan SMP Era Ibang karena merupakan salah satu sekolah yang belum pernah dilakukan suatu penelitian dan pemeriksaan kesehatan kususnya kesehatan mata oleh petugas kesehatan setempat. Sekolah Era Ibang merupakan salah satu sekolah yang tidak jauh dari perkotaan dan mudah dijangkau oleh peneliti dan terdapat populasi yang cukup banyak untuk diteliti. Penyusunan proposal dan waktu penelitian dilakukan mulai bulan Februari 2011 sampai dengan Januari 2012.

4. Pertimbangan Etik

Setiap penelitian yang menggunakan subjek manusia harus mengikuti aturan etik dalam hal ini adalah adanya persetujuan. Etika yang perlu dituliskan pada penelitian antara lain: Lembar persetujuan Informed Consent yang merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan. Informed consent tersebut diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden ataupun dari guru atau kepala sekolah sebagai wakil dari orang tua. Tujuannya adalah agar subjek mengerti maksud, tujuan penelitian dan mengetahui dampaknya. Peneliti tidak akan mencantumkan nama responden pada alat ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian baik informasi atau masalah-masalah lainnya. Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaannya oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil penelitian Setiadi, 2007. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

5. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah pengumpulan data dengan cara apapun, pengumpulan data ini tergantung pada macam dan tujuan penelitian serta data yang akan diambil atau dikumpulkan Notoatmodjo, 2005. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebuah alat yang telah dilakukan pemeriksaa visus yaitu Kartu Snellen yang terdiri dari deretan huruf kapital atau angka-angka dengan ukuran yang semakin mengecil yang penilaiannya berupa angka berdasarkan angka dari Kartu Snellen dan pemeriksaan yang menentukan apakah gangguan tersebut disebabkan karena kelainan refraksi digunakan Pinhole.

5.1. Uji Validitas Dan Reliabilitas

Uji Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu benar– benar mengukur apa yang diukur atau akurat. Ujia Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Hal ini menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran itu tetap konsisten bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama, dengan menggunakan alat ukur yang sama Notoatmodjo, 2005. Dalam penelitian ini instrument yang digunakan adalah Kartu Snellen dan Pinhole yang sudah valid dan reliable untuk mengukur ketajaman penglihatan siswai serta mengetahui secara langsung apakah siswai mengalami kelainan refraksi atau tidak kelainan refraksi. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

6. Pengumpulan Data

Menjelaskan tujuan, manfaat, prosedur pemeriksaan dan memberikan lembar persetujuan Informed Consent kepada responden. Menjelaskan jadwal waktu pemeriksaan visus dan pengujian pinhole. Melakukan pemeriksaan visus pertama sekali dengan meminta anak untuk duduk di kursi dan anak duduk dengan posisi tegak dan Kartu Snellen diletakkan di depan anak dengan jarak 5- 6 meter untuk uji tajam penglihatan. Ajarkan anak untuk menggunakan penghalang untuk menutup satu mata. Instruksikan anak untuk tetap membuka kedua mata selama pemeriksaan. Berikan kartu penutup mata yang bersih untuk masing-masing anak dan buang setelah pakai. Jika anak memakai kacamata periksa, periksa dengan kaca mata terpasang. Biasanya mulai dengan menutup mata kiri untuk menguji mata kanan dan dengan mata yang terbuka pasien diminta membaca baris terkecil yang masih dapat dibaca. Penglihatan normal mempunyai tajam penglihatan 66. Dengan Kartu Snellen ini dapat ditentukan kemampuan melihat seseorang, seperti: Bila tajam penglihatan 66 berarti ia dapat melihat huruf dengan jarak 6 meter, dan apabila ia hanya dapat melihat huruf pada baris yang menunjukkan angka 30, berarti tajam penglihatannya adalah 630. Bila anak tidak dapat mengenal huruf terbesar pada Kartu Snellen maka dilakukan uji hitung jari. Jari dapat dilihat terpisah oleh orang normal pada jarak 60 meter. Bila anak hanya dapat melihat atau menentukan jumlah jari yang diperhatikan pada jarak 3 meter, maka dinyatakan 360. Dengan pengujian ini hanya dapat dinilai sampai 160 yang berarti hanya dapat menghitung jari pada jarak 1 meter. Dengan uji Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara lambaian tangan, maka dapat dinyatakan tajam penglihatan anak yang lebih buruk daripada 160. Orang normal dapat melihat lambaian tangan pada jarak 300 meter. Bila mata hanya dapat melihat lambaian tangan pada jarak 1 meter berarti tajam penglihatannya 1300. Terkadang mata hanya dapat melihat adnya sinar saja dan tidak dapat melihat lambaian tangan, keadaan ini disebut sebagai tajam penglihatan 1tak terhingga dan bila sama sekali tidak mengenal adanya sinar maka dikatakan penglihatannya adalah 0 atau buta total. Bila penglihatan tidak maksimal pada kedua pemeriksaan untuk hipermetropia dan miopia dimana penglihatan tidak mencapai 66 atau 2020 maka lakukan uji pinhole dengan uji pinhole diletakkan pinhole di depan mata yang sedang diuji kemudian diminta membaca huruf terakhir yang masih dapat dibaca sebelumnya. Bila tidak terjadi perbaikan penglihatan maka mata tidak dapat dikoreksi lebih lanjut karena hal ini akibat media penglihatan keruh atau terdapat kelainan pada retina atau saraf optik dan apabila terjadi perbaikan penglihatan maka ini berarti terdapat astigmatisme atau silinder pada mata tersebut ataupun kelainan refraksi yang lain miopia, hipermetropia yang belum dikoreksi Ilyas, 2006.

7. Analisa Data