Klasifikasi Miopia Etiologi Miopia

b. Klasifikasi Miopia

Miopia ditentukan dengan ukuran lensa negatif didalam dioptri, dimana 1.00 dioptri merupakan kekuatan lensa yang memfokuskan sinar sejajar pada jarak satu meter. Berdasarkan beratnya miopia: Miopia ringan - 3.00 dioptri, miopia sedang - 3.00 - 6.00 dioptri, miopia berat - 6.00 - 9.00 dioptri dan miopia sangat berat - 9.00 dioptri Ilyas, 2006. Menurut perjalanan miopia dikenal bentuk: Miopia stasioner, miopia yang menetap setelah dewasa, miopia progresif, miopia yang bertambah terus pada usia dewasa akibat bertambah panjangnya bola mata, dan miopia maligna yaitu miopia yang berjalan progresif yang dapat mengakibatkan ablasi retina dan kebutaan atau sama dengan miopia pernisiosa = miopia degeneratif Ilyas, 2004 sedangakan berdasarkan bentuknya miopi di bagi menjadi : Miopia refraktif, bertambahnya indeks bias media penglihatan seperti terjadi pada katarak intumesen dimana lensa menjadi lebih cembung sehingga pembiasan lebih kuat. Sama dengan miopia bias atau miopia indeks, miopia yang terjadi akibat pembiasan media penglihatan kornea dan lensa yang terlalu kuat, miopia aksial, miopia yang akibat panjangnya sumbu bola mata, dengan kelengkungan kornea dan lensa yang normal Ilyas 2004. Pembagian berdasarkan pembagian kelainan jaringan mata: Miopia simpleks, dimulai pada usia 7-9 tahun dan akan bertambah sampai anak berhenti tumbuh kurang lebih 20 tahun dan berat kelainan refraktif biasanya kurang dari -5D atau -6D, miopia progresif, Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara miopia bertambah secara cepat -4Dtahun, sering terjadi perubahan pada retina dan biasanya terjadi bila miopia lebih dari -6D Nurrobbi, 2010.

c. Etiologi Miopia

Kekurangan zat kimia kekurangan kalsium, kekurangan vitamin, alergi, penyakit mata tertentu bentuk kornea kerucut, bisul di kelopak mata, pasca operasi atau pasca trauma atau kecelakaan, herediter atau faktor genetik perkembangan yang menyimpang dari normal yang di dapat secara kongenital pada waktu awal kelahiran, kerja dekat yang berlebihan seperti membaca terlalu dekat atau aktifitas jarak dekat Israr, 2010, kurangnya faktor atau aktifitas jarak jauh terutama sport atau aktifitas di luar rumah, pencahayaan yang ekstra kuat dan lama computer, TV, game, sumbuatau bola mata yang terlalu panjang karena adanya tekanan dari otot ekstra okuler selama konvergensi yang berlebihan, radang, pelunakan lapisan bola mata bersama-sama dengan peningkatan tekanan yang di hasilkan oleh pembuluh darah dan bentuk dari lingkaran wajah yang lebar yang menyebabkan konvergensi yang berlebihan Nasrulbintang, 2008.

d. Patofisiologi