a. Sumber karbon
Sumber karbon yang dapat digunakan dalam fermentasi nata adalah senyawa karbohidrat yang tergolong monosakarida dan disakarida. Sementara yang paling
banyak digunakan berdasarkan pertimbangan ekonomis, adalah sukrosa atau gula pasir.
b. Sumber Nitrogen
Sumber nitrogen bisa digunakan dari senyawa organik maupun anorganik. Bahan yang baik bagi pertumbuhan Acetobacter xylinum dan pembentukan nata adalah
ekstrak yeast dan kasein. Namun, amonium sulfat dan amonium fosfat di pasar dikenal dengan ZA merupakan bahan yang lebih cocok digunakan dari sudut
pandang ekonomi dan kualitas nata yang dihasilkan. Banyak sumber N lain yang dapat digunakan dan murah seperti urea.
c. Tingkat Keasaman pH
Meskipun bisa tumbuh pada kisaran pH 3,5 – 7,5 , bakteri Acetobacter xylinum sangat cocok tumbuh pada suasana asam pH 4,3. Jika kondisi lingkungan dalam
suasana basa, bakteri ini akan mengalami gangguan metabolisme selnya.
d. Temperatur
Adapun suhu ideal optimal bagi pertumbuhan bakteri Acetobacter xylinum adalah 28
C – 31 C. Kisaran suhu tersebut merupakan suhu kamar. Pada suhu di
bawah 28 C, pertumbuhan bakteri terhambat. Demikian juga, pada suhu diatas 31
C, bibit nata akan mengalami kerusakan dan bahkan mati, meskipun enzim ekstraseluler
yang telah dihasilkan tetap bekerja membentuk nata.
Universitas Sumatera Utara
e. Udara Oksigen
Bakteri Acetobacter xylinum merupakan mikroba aerobik. Dalam pertumbuhan, perkembangan, dan aktivitasnya, bakteri ini sangat memerlukan oksigen. Bila
kekurangan oksigen, bakteri ini akan mengalami gangguan dalam pertumbuhannya dan bahkan akan segera mengalami kematian. Oleh sebab itu, wadah yang digunakan
untuk fermentasi nata, tidak boleh ditutup rapat. Untuk mencukupi kebutuhan oksigen, pada ruang fermentasi nata harus tersedia cukup ventilasi.
2.2.6.Aktifitas Acetobacter xylinum pada Fermentasi Nata
Apabila ditumbuhkan dalam media yang kaya akan sukrosa gula pasir, bakteri ini akan memecah sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa. Senyawa – senyawa
glukosa dan fruktosa tersebut baru dikonsumsi sebagai bahan bagi metabolisme sel. Berdasarkan pada pengamatan morfologi, pembentukan nata oleh bakteri
Acetobacter xylinum diawali dengan pembentukan lembaran benang – benang
selulosa. Pembentukan benang tersebut, pada mulanya tampak seperti flagel cambuk pada bakteri umumnya.
Selanjutnya, bakteri Acetobacter xylinum membentuk mikrofibril selulosa di sekitar permukaan tubuhnya hingga membentuk serabut selulosa yang sangat banyak
dan dapat mencapai ketebalan tertentu. Pada akhirnya, susunan selulosa tersebut akan tampak seperti lembaran putih transparan dengan permukaan licin dan halus, yang
disebut nata.
2.3. Nata
Nata berasal dari Spanyol yang berarti krim cream. Jadi Nata adalah krim yang berasal dari kelapa. Krim ini dibentuk oleh mikroorganisme Acetobacter
xylinum melalui proses fermentasi. Mikroorganisme ini membentuk gel pada
permukaan larutan yang mengandung gula Palungkun,R.,1999.
Universitas Sumatera Utara
Defenisi nata adalah suatu zat yang menyerupai gel, tidak larut dalam air dan terbentuk pada permukaan media fermentasi. Nata adalah jenis nata dengan media
fermentasi dari air kelapa. Nata dibuat dengan memanfaatkan air kelapa untuk difermentasikan secara aerob dengan bantuan mikroba Hidayat, 2006.
Gambar 2.3 Nata Nata adalah bahan padat seperti agar-agar tapi lebih kenyal, atau seperti
kolang-kaling, tetapi lembek, berwarna putih transparan. Sejenis makanan penyegar atau pencuci mulut yang umumnya dikonsumsi sebagai makanan ringan
http:wordpress.com20090608pohon-kelapa .
2.3.1. Pembuatan Nata
Beberapa tahap kegiatan dalam pembuatan nata adalah sebagai berikut :
1. Preparasi
Tahap preparasi terdiri atas beberapa kegiatan sebagai berikut:
a. Penyaringan
Penyaringan bertujuan untuk memisahkan kotoran-kotoran atau benda-benda asing yang tercampur dengan air kelapa, seperti misalnya sisa sabut. Penyaringan
yang lebih baik apabila dilakukan dengan menggunakan kain penyaring.
Universitas Sumatera Utara
b. Penambahan Gula Pasir Urea