BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan merupakan hak azasi UUD 1945 dan sekaligus sebagai investasi, sehingga perlu diupayakan, diperjuangkan dan ditingkatkan oleh setiap individu
dan oleh seluruh komponen bangsa, agar masyarakat dapat menikmati hidup sehat, dan pada akhirnya dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang
optimal. Hal ini perlu dilakukan, karena kesehatan bukanlah tanggung jawab pemerintah saja, namun merupakan tanggung jawab bersama pemerintah dan
masyarakat, termasuk swasta. Depkes RI, 2005. hlm. 1. Sejalan perkembangan paradigma pembangunan, telah ditetapkan arah
kebijakan pembangunan kesehatan, yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah RPJM yaitu pemberdayaan keluarga dan masyarakat dengan
menumbuh - kembangkan Posyandu. Depkes RI, 2005. hlm. 1 . Posyandu merupakan singkatan dari pos pelayanan terpadu, di mana
posyandu ini dicanangkan pada tahun 1986 melalui surat keputusan bersama antara Menteri Dalam Negeri RI Mendagri, Menteri Kesehatan RI, kepala
BKKBN dan tim penggerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga PKK. Posyandu didirikan di desa - desa kecil yang tidak terjangkau oleh rumah sakit dan klinik
dengan tujuan untuk menurunkan angka kematian Ibu dan Anak, mempercepat penerimaan NKKBS Norma Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera,
meningkatkan pelayanan kesehatan dalam masyarakat dan juga meningkatkan peran serta masyarakat. Meilani, 2009. hlm 142.
Universitas Sumatera Utara
Pada awal tahun 1997, terjadi krisis ekonomi yang berkepanjangan yang sangat berpengaruh terhadap kinerja posyandu yang turun secara bermakna.
Dampaknya kelompok rentan yakni bayi, balita, dan ibu hamil serta ibu menyusui. Menyikapi kondisi tersebut pemerintah mengambil langkah bijak,
dengan mengeluarkan Surat Edaran Menteri Dalam Negeri nomor 411.31116SJ tanggal 13 Juni 2001 tentang Revitalisasi posyandu” yaitu suatu upaya untuk
meningkatkan fungsi dan kinerja posyandu Depkes, 2007. hlm. 10. Kegiatan posyandu di seluruh Indonesia dilaksanakan sekali dalam sebulan
ataupun lebih, di mana pelaksanaan kegiatan ini juga meliputi pengumpulan dana sehat sumbangan sukarela dari masyarakat bagi posyandu yang mandiri.
Kegiatan yang dilaksanakan posyandu yang mengacu pada sistem 5 meja yaitu : meja I ; pencatatan dan laporan, meja 2 ; penimbangan, meja 3 ; pengisian KMS,
meja ke 4 ; penyuluhan peningkatan gizi ASI, meja 5 ; pelayanan kesehatan seperti pemeriksaan Ibu hamil, imunisasi Balita Anak, program KB Notoatmodjo, 2007
hlm 4 . Pada akhir-akhir ini terjadi berbagai permasalahan kesehatan masyarakat
yang memerlukan penanganan secara khusus dan terpadu. Permasalahan kesehatan masyarakat tersebut antara lain balita gizi buruk, influenza, kejadian luar biasa
demam berdarah demgue, campak, polio dan diare Untuk menanggulangi permasalahan tersebut perlunya masyarakat mengadakan kunjungan ke posyandu
maupun bidan-bidan melakukan penelitian tentang suatu penyakit dan yang melanda masyarakat serta mampu untuk penanganan secara efisien dan efektif
Depkes, 2006.
Universitas Sumatera Utara
Menurut data prasurvei yang dilakukan peneliti pada 30 September 2010, bahwa di Puskesmas Hutabaginda Kecamatan Tarutung ada kematian ibu berjumlah
1 orang yang disebabkan karena perdarahan pada saat persalinan dan balita yang meninggal berjumlah 2 orang. Berdasarkan data yang diperoleh dari Puskesmas
Hutabaginda Kecamatan Tarutung bahwa kurangnya kesadaran masyarakat didalam melaksanakan kegiatan Posyandu.
Oleh karena itu peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Bagaimana Pelaksanaan Kegiatan Posyandu di wilayah kerja Puskesmas
Hutabaginda Kecamatan Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara pada tahun 2010 - 2011”.
B. Perumusan Masalah