Menurut data prasurvei yang dilakukan peneliti pada 30 September 2010, bahwa di Puskesmas Hutabaginda Kecamatan Tarutung ada kematian ibu berjumlah
1 orang yang disebabkan karena perdarahan pada saat persalinan dan balita yang meninggal berjumlah 2 orang. Berdasarkan data yang diperoleh dari Puskesmas
Hutabaginda Kecamatan Tarutung bahwa kurangnya kesadaran masyarakat didalam melaksanakan kegiatan Posyandu.
Oleh karena itu peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Bagaimana Pelaksanaan Kegiatan Posyandu di wilayah kerja Puskesmas
Hutabaginda Kecamatan Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara pada tahun 2010 - 2011”.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, maka permasalahan yang dapat dirumuskan adalah “Bagaimana Pelaksanaan Kegiatan Posyandu diwilayah kerja
Puskesmas Hutabaginda Kecamatan Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara pada Desember 2010 - Mei 2011”.
C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum
Untuk mengidentifikasi Pelaksanaan Kegiatan Posyandu di wilayah kerja Puskesmas Hutabaginda Kecamatan Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara
pada Desember 2010 - Mei 2011.
Universitas Sumatera Utara
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan kegiatan posyandu pada ibu
hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Hutabaginda Kecamatan Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara pada Desember 2010 - Mei 2011.
b. Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan kegiatan posyandu pada Ibu
nifas dan menyusui di Wilayah Kerja Puskesmas Hutabaginda Kecamatan Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara pada Desember 2010 -
Mei 2011. c.
Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan kegiatan posyandu pada Bayi dan Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Hutabaginda Kecamatan
Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara pada Desember 2010 - Mei 2011. d.
Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan kegiatan posyandu pada Keluarga Berencana di Wilayah Kerja Puskesmas Hutabaginda
Kecamatan Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara pada Desember 2010 – Mei 2011.
e. Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan kegiatan posyandu pada
Imunisasi di Wilayah Kerja Puskesmas Hutabaginda Kecamatan Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara pada Desember 2010 - Mei 2011.
Universitas Sumatera Utara
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Pelayanan kebidanan
Sebagai pusat penggerak pembangunan kesehatan dan pemberdayaan pusat pelayanan masyarakat, membantu masyarakat dalam memecahkan masalah
kesehatan sesuai dengan kondisi setempat serta meningkatkan efisiensi waktu, tenaga dan dana melalui pelayanan secara terpadu.
2. Bagi perkembangan ilmu kebidanan khususnya asuhan kebidanan
Sebagai wawasan dan pengetahuan tentang posyandu serta asuhan kebidanan untuk ibu hamil, ibu nifas dan menyusui, bayi dan balita,
pelaksanaan KB, bagi Pasangan Usia Subur PUS, imunisasi, gizi dan pencegahan penanggulangan diare. Utamanya yang terkait dengan upaya
penurunan Angka kematian Ibu AKI dan Angka Kematian Bayi AKB.
Universitas Sumatera Utara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Posyandu
1. Definisi Posyandu Posyandu adalah wadah pemeliharaan kesehatan yang dilakukan dari,
oleh dan untuk masyarakat serta yang dibimbing petugas terkait Depkes, 2006. Hlm. 4.
Posyandu merupakan suatu forum komunikasi, alih teknologi dan pelayanan kesehatan masyarakat oleh dan untuk masyarakat yang mempunyai nilai
strategis dalam mengembangkan sumber daya manusia sejak dini. Meilani, 2009. Hlm. 142.
Posyandu merupakan jenis Upaya Kesehatan Bersumber Daya oleh dan untuk masyarakat dalam rangka memenuhi kebutuhan kesehatan dasar termasuk
Keluarga Berencana dan Pelayanan Gizi Dinkes, 2007. Hlm. 8. Posyandu adalah sistem pelayanan yang dipadukan antara satu program
dengan program lainnya yang merupakan forum komunikasi pelayanan terpadu dan dinamis seperti halnya program KB dengan kesehatan atau berbagai
program lainnya berkaitan dengan kegiatan masyarakat BKKBN, 2005. 1. 2. Syarat Berdirinya Posyandu
Penduduk di desa tersebut paling sedikit terdapat 100 orang balita. Penduduk terdiri dari 120 kepala keluarga. Disesuaikan dengan kemampuan
petugas bidan desa. Jarak antara Kelompok rumah jumlah kepala keluarga dalam satu tempat kelompok tidak terlalu jauh. Meilani, 2009. Hlm. 142.
Universitas Sumatera Utara
3. Prinsip Dasar Berdirinya Posyandu Pos pelayanan terpadu merupakan usaha masyarakat di mana terdapat
perpaduan antara pelayan profesional dan nonprofesional. Adanya kerjasama lintas program yang baik KIA, KB, Gizi, Imunisasi, Penanggulangan Diare
maupun lintas sektoral. Kelembagaan masyarakat pos desa, kelompok timbang pos timbang, pos imunisasi, pos kesehatan dan lain-lain. Mempunyai sasaran
penduduk yang sama bayi 0–1 tahun, Anak Balita 1 – 4 tahun, Ibu hamil, dan PUS. Pendekatan yang digunakan ialah PKMD Pembangunan Kesehatan
Masyarakat Desa. 4. Struktur Organisasi Posyandu
Struktur Organisasi Posyandu ditetapkan oleh musyawarah masyarakat pada saat pembentukan Posyandu. Struktur organisasi bersifat fleksibel, sehingga
dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan, kondisi, permasalahan dan kemampuan sumber daya. Struktur organisasi minimal terdiri dari ketua,
sekretaris, dan bendahara serta kader Posyandu yang merangkap sebagai anggota. Posyandu yang ada di suatu wilayah kelurahan desa, selayaknya dikelola
oleh suatu unit kelompok pengelola Posyandu yang keanggotaanya dipilih dari kalangan masyarakat setempat. Unit Pengelola Posyandu tersebut dipimpin oleh
seorang ketua, yang dipilih dari para anggotanya. Bentuk organisasi Unit Pengelola Posyandu, tugas dan tanggung jawab masing-masing unsur Pengelola
Posyandu, disepakati dalam unit kelompok Pengelola Posyandu bersama masyarakat setempat.
5. Tujuan Posyandu Tujuan pokok dari Pos Pelayanan Terpadu adalah :
Universitas Sumatera Utara
a. Mempercepat penurunan angka kematian Ibu dan Anak, Balita.
b. Meningkatkan pelayanan kesehatan Ibu.
c. Mempercepat penerimaan NKKBS Norma Keluarga Kecil Bahagia
Sejahtera. d.
Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk mengembangkan kegiatan kesehatan dan kegiatan - kegiatan yang menunjang peningkatan
kemampuan hidup sehat. e.
Pendekatan dan pemerataan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dalam usaha meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan kepada penduduk
berdasarkan letak geografis. f.
Meningkatkan pembinaan peran serta masyarakat dalam rangka alih teknologi untuk swa-kelola usaha-usaha kesehatan masyarakat.
Notoadmodjo, 2007. Hlm. 13. 6. Kegiatan Utama Sasaran dari Posyandu
a. Ibu Hamil
Pelayanan yang diselenggarakan untuk Ibu pemberian tablet besi yang dilakukan oleh petugas kesehatan. Bila tersedia ruang pemeriksaan, ditambah
dengan pemeriksaan tinggi fundus usia kehamilan. Apabila ditemukan kelainan, segera dirujuk ke Puskesmas.
Untuk lebih meningkatkan kesehatan Ibu Hamil, perlu diselenggarakan kelompok Ibu Hamil pada setiap hari buka Posyandu atau pada hari lain sesuai
dengan kesepakatan. Adapun kegiatan Ibu Hamil antara lain: Penyuluhan tanda bahaya pada Ibu Hamil, persiapan persalinan, persiapan menyusui, KB, Gizi.
b. Ibu Nifas dan Menyusui
Universitas Sumatera Utara
Pelayanan yang dilenggarakan untuk Ibu Nifas dan menyusui mencakup: Penyuluhan kesehatan, KB, ASI, dan Gizi Ibu Nifas, perawatan kebersihan jalan
lahir vagina. Pemberian vitamin A dan Tablet besi. Perawatan payudara. Apabila ditemukan kelainan, segera dirujuk ke Puskesmas.
c. Bayi dan Anak Balita
Pelayanan Posyandu untuk Balita harus dilaksanakan secara menyenangkan dan memacu kreativitas tumbuh kembang anak. Adapun jenis pelayanan yang
diselenggarakan Posyandu untuk Balita mencakup: Penimbangan berat badan. Penentuan status pertumbuhan. Penyuluhan. Jika ada tenaga kesehatan Puskesmas
dilakukan pemeriksaan kesehatan, imunisasi dan deteksi dini tumbuh kembang. Apabila ditemukan kelainan, segera dirujuk ke puskesmas.
d. Keluarga Berencana KB Pelayanan KB di Posyandu yang dapat diselenggarakan oleh kader
adalah pemberian kondom dan pemberian pil ulangan. Jika ada tenaga kesehatan Puskesmas dilakukan suntikan KB, dan konseling KB. Apabila
tersedia ruangan dan peralatan yang menunjang dilakukan pemasangan IUD. e. Imunisasi
Pelayanan di Posyandu hanya dilaksanakan apabila ada petugas Puskesmas. Jenis Imunisasi yang disesuaikan dengan program, baik terhadap
Bayi dan Balita maupun terhadap Ibu Hamil.
7. Kegiatan Posyandu dengan Sistem 5 Meja a.
Meja I
Universitas Sumatera Utara
Dilakukan Pendaftaran, dan Pencatatan bayi, balita, ibu hamil, ibu menyusui dan pasangan usia subur.
b. Meja II
Penimbangan Balita, Ibu hamil. c.
Meja III Dilakukan Pengisian KMS.
d. Meja IV
Menjelaskan data KMS tentang Anak Balita ataupun Bayi dari hasil penimbangan yang dilakukan. Setelah itu diketahui berat badan anak yang naik
tidak, Ibu hamil dengan resiko tinggi, PUS yang belum mengikuti KB. Baru Memberikan pelayanan gizi kepada Ibu Balita serta Ibu hamil dan juga kesehatan
dasar seperti pemberian oralit, pemberian vitamin A, dan tablet zat besi. e.
Meja V Pelayanan kesehatan dan KB meliputi : Imunisasi, Pemberian vitamin A
melalui oral setiap bulan Februari dan Agustus, Pembagian pil KB atau kondom, Pengobatan ringan, Konsultasi mengenai KB, Pemeriksaan kehamilan.
Untuk meja I sampai IV dilaksanakan oleh kader kesehatan dan untuk meja V dilaksanakan oleh petugas kesehatan seperti dokter, bidan, perawat dan
sebagainya. 9. Kegiatan Tambahan Posyandu
Pada saat ini telah di kenal beberapa kegiatan tambahan Posyandu yang telah diselenggarakan antara lain:
a. Bina Keluarga Balita BKB.
b. Kelompok Peminat Kesehatan Ibu dan Anak KP-KIA.
Universitas Sumatera Utara
c. Penemuan dini dan pengamatan penyakit potensial Kejadian Luar Biasa
KLB , misalnya: ISPA, DBD, Gizi buruk, Polio, Campak. d.
Pengembangan Anak Usia Dini PAUD. e.
Usaha Kesehatan Gigi Masyarakat Desa UKGMD. f.
Penyediaan air bersih dan penyehatan lingkungan pemukiman PAB – PLP.
g. Program diversifikasi pertanian tanaman pangan dan pemanfaatan
pekarangan, melalui Taman Obat Keluarga TOGA. h.
Kegiatan ekonomi produktif, seperti: Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga UP2K, usaha simpan pinjam.
i. Tabungan Ibu Bersalin Tabulin, Tabungan Masyarakat Tabumas.
Selain dari ke lima kegiatan Posyandu yang dilaksanakan. Yang sudah
dilaksanakan adalah Dana Sehat yaitu Dana yang berasal dari sumbangan sukarela masyarakat yang dikelola bersama serta dimanfaatkan untuk membiayai program -
program kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya termasuk membantu dalam membiayai penyelenggaraan posyandu. Program tambahan berupa PMT
pemberian makanan tambahan ataupun sesuai dengan kebutuhan dan masalah yang ada di daerah tersebut. Meilani, 2009. hlm 145.
Universitas Sumatera Utara
BAB III KERANGKA KONSEP
A. Kerangka Konsep