BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Sejarah dan Perkembangan PT. Bank Sumut Unit Usaha Syariah
Bank pembangunan daerah Sumatera Utara BPDSU didirikan tanggal 04 November 1961 dalam bentuk Perseroan Terbatas dan diubah menjadi bank
Umum milik Pemerintah daerah BUMD berdasarkan UU No. 13 tahun 1962 tentang ketentuan pokok bank pembangunan daerah. Namun tanggal 16 April
1999 dengan perda No.21999 bentuk badan hukum di ubah kembali menjadi perseroan terbatas, sehingga nama BPDSU menjadi PT. Bank Pembangunan
daerah Sumatera Utara yang di singkat dengan PT. Bank Sumut. PT. Bank Sumut, Medan : 2008.
PT. Bank Sumut yang merupakansalah satu alat kelengkapan otonomi daerah di bidang perbankan, PT. Bank Sumut mempunyai fungsi sebagai
penggerak dan pendorong laju pembangunan di daerah, bertindak sebagai pemegang kas daerah dan atau melaksanakan penyimpanan uang daerah serta
sebagai salah satu sumber pendapatan daerah dengan melakukan kegiatan usaha sebagai salah satu sumber pendapatan daerah dengan melakukan kegiatan usaha
sebagai bank umum sesuai dengan maksud UU No. 7 Tahun 1992 yang telah diubah menjadi UU No. 10 tahun 1998.
Dampak krisis yang melanda Indonesia disegala bidang pada tahun 1997 termasuk di bidang ekonomi yang mengakibatkan banyak perusahaan yang
gulung tikar akhirnya berimbas karena banyaknya bank swasta dan bank pemerintah yang tutup dan melakukan merger untuk menyelamatkan aset mereka
Universitas Sumatera Utara
karena kerugian akibat kredit macet. Oleh karena pemerintah masih menganggap PT. Bank Sumut mampu menunjang pembangunan di daerah Sumatera Utara,
maka pemerintah hanya memasukkannya kedalam bank yang di rekapitalisasi. Gagasan dan wacana untuk mendirikan UnitDivisi usaha Syariah
sebenarnya telah berkembang cukup lama dikalangan stakeholder PT. Bank SUMUT, Khusunya direksi dan komisaris, yaitu sejak dikeluarkannya UU No. 10
tahun 1998 yang memberikan kesempatan bagi bank konvensional untuk mendirikan Unit Usaha Syariah. Pendirian Unit Usaha syariah juga didasarkan
pada kultur masyarakat Sumatera Utara yang religius, khususnya Umat Islam yang semakin sadar akan pentingnya menjalankan ajarannya dalam semua aspek
kehidupan, termasuk dalam bidang ekonomi. Komitmen untuk mendirikan unit usaha syariah semakin menguat seiring
dikeluarkannya fatwa majelis Ulama Indonesia MUI yang menyatakan bahwa bunga haram. Tentunya, fatwa ini mendorong keinginan masyarakat muslim
untuk mendapatkan layanan jasa-jasa perbankan berdasarkan prinsip-prinsip syariah. Dari hasil survei yang dilakukan 8 Delapan kota di Sumatera Utara,
menunjukkan bahwa minat masyarakat terhadap pelayanan Bank Syariah cukup tinggi yaitu mencapai 70 untuk tingkat ketertarikan dan diatas 50 untuk
keinginan mendapatkan pelayanan perbankan syariah. Atas dasar ini, dan komitmen PT. Bank Sumut terhadap pengembangan
layanan perbankan Syariah maka pada tanggal 04 November 2004 PT. Bank Sumut membuka Unit usaha Syariah dengan 2 dua kantor cabang Syariah yaitu
kantor Cabang Syariah Medan dan kantor cabang Syariah Padang Sidimpuan.
Universitas Sumatera Utara
Visi dan Misi Unit Usaha Syariah haruslah mendukung visi dan misi PT. Bank sumut secara umum, atas dasar itu ditetapkan visi unit Usaha Syariah yaitu “
meningkatkan keunggulan PT. Bank Sumut dengan memberikan layanan lebih luas berdasarkan prinsip-prinsip syariah sehingga mendorong partisipasi
masyarakat secara luas dalam pembangunan daerah guna mewujudkan masyarakat yang sejahtera”. Sedangkan misinya adalah “meningkatkan posisi PT. Bank
Sumut melalui prinsip layanan perbankan syariah yang aman, adil dan saling menguntungkan serta dikelola secara profesional “. Melalui pengembangan
layanan perbankan syariah diharapkan PT. Bank Sumut dapat berperan lebih besar sesuai dengan visi dan misinya. Lebih lanjut, pengembangan usaha ini juga
ditargetkan dapat meningkatkan profitabilitas PT. Bank Sumut sekaligus memperkuat tingkat kesehatannya.
4.2 Ruang lingkup bidang usaha