mampu untuk melaksanakan suatu tugas atau kegiatan terutama olahraga akibat adanya hambatan pergerakan akibat obesitas yang di derita. Hal ini dapat
menyebabkan remaja mengalami gangguan psikososial, depresif, menarik diri dari lingkungan, serta harga diri rendah
Menurut Dacey dan Kenny 2001 menyatakan bahwa remaja sering merasa tidak puas akan perubahan dan penampilan mereka, sedangkan Hurlock
1980 berpendapat bahwa hanya sedikit remaja yang mengalami kateksis tubuh atau merasa puas dengan tubuhnya. Ketidakpuasan yang dirasakan lebih banyak
dialami di bagian tubuh tertentu. Kegagalan mengalami kateksis ini tubuh menjadi salah satu penyebab timbulnya konsep diri yang kurang baik sehingga harga diri
yang dimiliki cenderung rendah pula.
2.2 Kemampuan Aktualisasi Diri Remaja Putri dengan Obesitas
Hasil penelitian menunjukkan bahwa remaja putri dengan obesitas di SMA Negeri 1 Sei bingai didapat 16 orang 45,7 berada pada karakteristik
kemampuan aktualisasi diri tinggi dan 19 orang 54,3 berada pada karakteristik kemampuan aktualisasi diri rendah. Hal ini bersesuaian dengan hasil penelitian
Bray 1984 yang menyatakan bahwa orang yang mengalami obesitas cenderung lebih sensitif dalam berinteraksi dibanding dengan orang yang tidak mengalami
obesitas. Dampak lain dari obesitas dapat mempengaruhi faktor kejiwaan pada anak yakni sering merasa kurang percaya diri, kurangnya aktualisasi diri dan
sikap keterbukaan dalam pergaulan karena siswi yang memiliki kemampuan untuk mengaktualisasikan diri ditunjang dengan adanya keterbukaan dalam
Universitas Sumatera Utara
bergaul memungkinkan komunikasi intim yang baik dengan individu dan memudahkan mahasiswi untuk berinteraksi dengan lingkungan.
Menurut Maslow dalam Nurul Imam 1993 bahwa untuk mencapai taraf aktualisasi diri atau memenuhi kebutuhan akan aktualisasi diri tidaklah mudah,
sebab upaya ke arah itu banyak sekali hambatan-hambatannya. Hambatan yang dimaksud berasal dari dalam individu, yakni berupa ketidaktahuan, keraguan,
dan bahkan juga rasa takut dari indivdu untuk mengungkapkan potensi-potensi yang dimilikinya, sehingga potensi-potensi itu tetap laten. Remaja dengan
obesitas cenderung merasa malu dan takut untuk mengekspresikan bakat dan potensi yang mereka miliki yang memungkinkan aktualisasi diri menjadi
terganggu sehingga dampaknya akan meminimalkan motivasi untuk berprestasi. Aktualisasi juga diperlukan dalam mencapai tujuan pendidikan, isi yang
tercantum dalam UU Sisdiknas No. 20 tahun 2003 yang menyatakan bahwa tujuan pendidikan nasional adalah untuk berkembangnya potensi peserta didik
agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif , mandiri dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Tanpa adanya aktualisasi yang nyata maka tujuan pendidikan yang diidam-idamkan tidak akan pernah terwujud.
2.3 Hubungan Harga Diri dengan Kemampuan Aktualisasi Diri Remaja Putri dengan Obesitas