Karakteristik Aktualisasi Diri HASIL DAN PEMBAHASAN

1.2 Karakteristik Harga Diri

Data tentang tingkat harga diri pada remaja putri dengan obesitas di SMA Negeri 1 Sei Bingai didapat bahwa remaja putri dengan obesitas yang memiliki katergori harga diri tinggi yaitu sebanyak 12 orang 34,3, dan berdasarkan hasil analisa data harga diri remaja putri dengan obesitas di SMA Negeri 1 Sei Bingai secara keseluruhan didapatkan bahwa mayoritas siswi sebanyak 23 orang 65,7 berada pada kategori harga diri rendah. Selengkapnya dapat dilihat pada tabel 5.3 di bawah ini. Tabel 5.3 Distribusi frekuensi harga diri remaja putri dengan obesitas di SMA Negeri 1 Sei Bingai. Tingkat Harga Diri Frekuensi Persentase Harga diri tinggi Harga diri rendah 12 23 34,3 65,7

1.3 Karakteristik Aktualisasi Diri

Analisa skor aktualisasi diri remaja putri dengan obesitas di SMA Negeri 1 Sei Bingai dapat diidentifikasi dalam tabel 5.4 bahwa 16 orang 45,7 remaja putri dengan obesitas di SMA Negeri 1 Sei Bingai berada pada kategori aktualisasi tinggi, sedangkan 19 orang 54,3 remaja putri dengan obesitas di SMA Negeri 1 Sei Bingai berada pada kategori aktualisasi rendah. Selengkapnya dapat dilihat pada tabel 5.4. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.4 Distribusi frekuensi aktualisasi diri remaja putri dengan obesitas di SMA Negeri 1 Sei Bingai. Tingkat aktualisasi diri Frekuensi Persentase Aktualisasi diri tinggi Aktualisasi diri rendah 16 19 45,7 54,3 1.5 Hubungan Harga Diri dengan Kemampuan Aktualisasi Diri Remaja Putri dengan Obesitas di SMA Negeri 1 Sei Bingai Hubungan harga diri dengan kemampuan aktualisasi diri pada remaja putri dengan obesitas di SMA Negeri 1 Sei Bingai pada penelitian ini menggunakan uji koefisien korelasi Spearman Correlations Spearman’s Rho. Berdasarkan hasil penelitian yang dapat dilihat pada tabel 5.5, nilai p sebesar 0,00 p0,05 yang menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara harga diri dengan kemampuan aktualisasi diri pada remaja putri dengan obesitas di SMA Negeri 1 Sei Bingai. Dengan demikian Ha diterima dan Ho ditolak. Kekuatan korelasi r = 0,646 yang mengidentifisasikan bahwa kekuatan hubungan harga diri dengan kemampuan aktualisasi diri remaja putri dengan obesitas dalam kategori kuat. Dengan arah korelasi + dan dapat disimpulkan bahwa semakin rendah harga diri remaja putri dengan obesitas semakin rendah pula kemampuan aktualisasi dirinya. Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada tabel 5.5. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.5 Hasil analisa antara harga diri dengan kemampuan aktualisasi diri remaja putri dengan obesitas di SMA Negeri 1 Sei Bingai Variabel 1 Variabel 2 R P Keterangan Harga Diri Kemampuan aktualisasi diri 0,646 0,000 Hubungan korelasi positif tinggi dengan interpretasi kuat 2. Pembahasan 2.1 Harga Diri Remaja Putri dengan Obesitas Hasil penelitian mengenai hubungan harga diri dengan kemampuan aktualisasi diri remaja putri dengan obesitas di SMA Negeri 1 Sei Bingai diperoleh data dari 38 orang responden, mayoritas karakteristik harga diri yang dimiliki oleh remaja putri adalah harga diri rendah. Hasil penelitian ini sesuai dengan Marlina 1997 yang menyatakan bahwa tingkat kepercayaan diri orang yang obesitas cenderung memiliki kepercayaan diri yang rendah dari pada orang- orang yang memiliki tubuh ideal sehingga karakteristik harga diri mereka juga cenderung rendah. Lebih lanjut Vivi 2004 menyatakan bahwa salah satu dampak obesitas adalah gangguan psikososial, harga diri rendah, depresif dan menarik diri dari lingkungan. Hal ini karena anak obesitas sering menjadi korban bahan olok- olokan teman main dan teman sekolah. Menurut Flemming Courtney 1984 dalam Frey 1994, salah satu aspek dalam harga diri remaja yaitu penampilan fisik yang berupa kemampuan diri yang merasa mempunyai kelebihan, merasa diri menarik, dan merasa percaya diri. Remaja yang obesitas umumnya merasa penampilan dirinya tidak sempurna sehingga cenderung memiliki harga diri yang rendah. Remaja dengan obesitas sering sekali menjadi korban ejekan oleh teman bermain atau teman sekolahnya karena remaja dengan obesitas biasanya tidak Universitas Sumatera Utara mampu untuk melaksanakan suatu tugas atau kegiatan terutama olahraga akibat adanya hambatan pergerakan akibat obesitas yang di derita. Hal ini dapat menyebabkan remaja mengalami gangguan psikososial, depresif, menarik diri dari lingkungan, serta harga diri rendah Menurut Dacey dan Kenny 2001 menyatakan bahwa remaja sering merasa tidak puas akan perubahan dan penampilan mereka, sedangkan Hurlock 1980 berpendapat bahwa hanya sedikit remaja yang mengalami kateksis tubuh atau merasa puas dengan tubuhnya. Ketidakpuasan yang dirasakan lebih banyak dialami di bagian tubuh tertentu. Kegagalan mengalami kateksis ini tubuh menjadi salah satu penyebab timbulnya konsep diri yang kurang baik sehingga harga diri yang dimiliki cenderung rendah pula.

2.2 Kemampuan Aktualisasi Diri Remaja Putri dengan Obesitas