Prosedur Perawatan Luka Perawatan Luka a. Perkembangan Perawatan Luka

2 Larutan Povodine-Iodine Iodine adalah element non metalik yang tersedia dalam bentuk garam yang dikombinasi dengan bahan lain. Walaupun iodine bahan non metalik iodine berwarna hitam kebiru-biruan, kilau metalik dan bau yang khas. Iodine hanya larut sedikit di air, tetapi dapat larut secara keseluruhan dalam alkohol dan larutan sodium iodide encer. Iodide tinture dan solution keduanya aktif melawan spora tergantung konsentrasi dan waktu pelaksanaan Lilley Aucker, 1999. Larutan ini akan melepaskan iodium anorganik bila kontak dengan kulit atau selaput lendir sehingga cocok untuk luka kotor dan terinfeksi bakteri gram positif dan negatif, spora, jamur, dan protozoa. Bahan ini agak iritan dan alergen serta meninggalkan residu Sodikin, 2002. Studi menunjukan bahwa antiseptik seperti povodine iodine toxic terhadap sel Thompson, 2000. Iodine dengan konsentrasi 3 dapat memberi rasa panas pada kulit. Rasa terbakar akan nampak dengan iodine ketika daerah yang dirawat ditutup dengan balutan oklusif kulit dapat ternoda dan menyebabkan iritasi dan nyeri pada sisi luka. Lilley Aucker, 1999.

d. Prosedur Perawatan Luka

1 Pengertian Perawatan luka merupakan tindakan merawat luka untuk mencegah trauma injury pada kulit, membran mukosa atau jaringan lain yang disebabkan oleh adanya trauma, fraktur, luka operasi yang dapat merusak permukaan kulit. Tujuannya adalah mencegah infeksi dari masuknya mikroorganisme ke dalam Universitas Sumatera Utara kulit dan membran mukosa, mencegah bertambahnya kerusakan jaringan, mempercepat penyembuhan, membersihkan luka dari benda asing atau debris, drainase untuk memudahkan pengeluaran eksudat, mencegah perdarahan dan Oswari, 2005. 2 Persiapan alat Alat-alat yang di persiapkan adalah set steril terdiri atas, pembungkuskasa, kapas atau kasa untuk membersihkan luka, com tempat untuk larutan, larutan anti septik, 2 pasang pinset, alat-alat yang diperlukan lainnya seperti: extra balutan dan zalf, gunting, kantong bengkok, plester, dan alkohol untuk mengeluarkan bekas plester. 3 Cara kerja Pada tahap pra interaksi, tindakan yang dilakukan perawat adalah melakukan verifikasi data sebelumnya bila ada, mencuci tangan, dan menempatkan alat di dekat pasien dengan benar. Kemudian pada tahap orientasi, memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik, menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada klienkeluarga, menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan dilakukan. Pada tahap kerja, bantu pasien untuk mendapatkan posisi yang menyenangkan. Bukan hanya pada daerah luka, gunakan selimut mandi untuk menutup pasien jika perlu. Tempatkan tempat sampah bengkok pada tempat yang dapat dijangkau. Bisa dipasang pada sisi tempat tidur. Angkat plester atau Universitas Sumatera Utara pembalut. Jika menggunakan plester angkat dengan cara menarik dari kulit dengan hati-hati kearah luka. Gunakan alkohol untuk melepaskan jika perlu. Keluarkan balutan atau surgipad dengan tangan jika balutan kering atau menggunakan sarung tangan jika balutan lembab. Angkat balutan menjauhi pasien. Tempatkan balutan yang kotor dalam kantong plastik. Buka set steril. Tempatkan pembungkus steril di samping luka. Angkat balutan paling dalam dengan pinset dan perhatikan jangan sampai mengeluarkan drain atau mengenai luka insisi. Jika gaas dililitkan pada drain gunakan 2 pasang pinset, satu untuk mengangkat gaas dan satu untuk memegang drain. Catat jenis drainnya bila ada, banyaknya jahitan dan keadaan luka. Buang kantong plastik. Untuk menghindari dari kontaminasi ujung pinset dimasukkan dalam kantong kertas, sesudah memasang balutan pinset dijauhkan dari daerah steril. Membersihkan luka menggunakan pinset jaringan atau arteri dan kapas dilembabkan dengan antiseptik, lalu letakkan pinset ujungnya labih rendah daripada pegangannya. Gunakan satu kapas satu kali mengoles, bersihkan dari insisi kearah drain: bersihkan dari atas ke bawah daripada insisi dan dari tengah keluar, jika ada drain bersihkan sesudah insisi, untuk luka yang tidak teratur seperti dekubitus ulcer, bersihkan dari tengah luka ke arah luar, gunakan pergerakan melingkar. Ulangi pembersihan sampai semua drainage terangkat, olesi zalf, ratakan zalf Bioplasenton diatas luka dan gunakan alat steril. Gunakan satu balutan dengan plester atau pembalut. Amankan balutan dengan plester atau pembalut. Bantu pasien dalam pemberian posisi yang menyenangkan. Angkat peralatan dan Universitas Sumatera Utara kantong plastik yang berisi balutan kotor. Bersihkan alat dan buang sampah dengan baik. Cuci tangan. Tahap terakhir adalah tahap terminasi, dengan melakukan gevaluasi hasil tindakan, berpamitan dengan pasien, membereskan dan kembalikan alat ke tempat semula, mencuci tangan, dan mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan. Universitas Sumatera Utara BAB III KERANGKA PENELITIAN

A. Kerangka Konsep

Sectio caesaria adalah adalah suatu pembedahan guna melahirkan janin persalinan buatan, melalui insisi pada dinding abdomen dan uterus bagian depan sehingga janin dilahirkan melalui perut dan dinding perut dan dinding rahim agar anak lahir dengan keadaan utuh dan sehat. Perawatan post operasi sectio caesaria sangat diperlukan untuk menghindari terjadinya kompilkasi dan infeksi, salah satunya adalah perawatan luka sectio. Perawatan luka merupakan tindakan merawat luka untuk mencegah trauma injury pada kulit, membran mukosa atau jaringan lain yang disebabkan oleh adanya trauma, fraktur, luka operasi yang dapat merusak permukaan kulit. Adanya prosedur tetap tentang perawatan luka di sebuah rumah sakit sangat penting guna meningkatkan pelayanan kepada pasien. Tujuannya adalah mempercepat proses penyembuhan dan mencegah komplikasi atau infeksi. Agar tujuan tersebut tercapai, tergantung dari bagaimana kepatuhan perawat menjalankan implementasi perawatan luka sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan. Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN TINGKAT KEPATUHAN PELAKSANAAN PROTAP PERAWATAN LUKA DENGAN KEJADIAN INFEKSI LUKA POST SECTIO CAESAREA (SC) DI RUANG MAWAR I RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA

0 5 6

HUBUNGAN STATUS NUTRISI IBU NIFAS DENGAN PROSES PENYEMBUHAN LUKA POST OPERASI SECTIO CAESAREA DI RSUD DR. MOEWARDI Hubungan Status Nutrisi Ibu Nifas Dengan Proses Penyembuhan Luka Post Operasi Sectio Caesarea Di RSUD Dr. Moewardi.

0 1 18

HUBUNGAN STATUS NUTRISI IBU NIFAS DENGANPROSES PENYEMBUHAN LUKA POST OPERASI SECTIO CAESAREA Hubungan Status Nutrisi Ibu Nifas Dengan Proses Penyembuhan Luka Post Operasi Sectio Caesarea Di RSUD Dr. Moewardi.

0 3 10

GAMBARAN PELAKSANAAN PERAWATAN LUKA POST OPERASI SECTIO CAESAREA (SC) DAN KEJADIAN INFEKSI DI RUANG MAWAR I RSUD Dr. MOEWARDI.

0 2 7

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN PERAWAT DALAM PENERAPAN PROTAP PERAWATAN LUKA POST OPERASI DI RUANG CENDANA RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA.

0 0 7

HUBUNGAN TINGKAT KEPATUHAN PELAKSANAAN PROTAB PERAWATAN LUKA DENGAN KEJADIAN INFEKSI LUKA POST SECTIO CAESAREA (SC) DI RUANG MAWAR I RUMAH SAKIT DR. MOEWARDI SURAKARTA.

0 0 6

PENYEMBUHAN LUKA POST OPERASI SECTIO CAESAREA DI RSUD PURBALINGGA

0 2 8

FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYEMBUHAN LUKA POST OPERASI SECTIO CAESAREA (SC)

0 0 10

Lampiran 1 Lembar Persetujuan Menjadi Peserta Penelitian Kepatuhan Perawat dalam Penerapan Prosedur Tetap Perawatan Luka Post Operasi Sectio Caesarea di RSUD Langsa Tahun 2012

0 0 19

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Kepatuhan 1. Pengertian Kepatuhan - Kepatuhan Perawat dalam Penerapan Protap Perawatan Luka Post Operasi Sectio Caesarea (SC) di RSUD Langsa

0 0 27