pemberian izin tertentu yang
khusus disediakan dan atau
diberikan oleh Pemerintah
Daerah untuk kepentingan
orang pribadi atau badan.
Dependen Y Belanja Modal
Belanja Modal adalah
pengeluaran anggaran untuk
perolehan aset tetap dan aset
lainnya yang member manfaat
lebih dari satu periode akuntansi
F. Metode Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis statistik dengan menggunakan bantuan program Software
SPSS for windows 18.0. Adapun tahapan analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Pengujian asumsi klasik Pengujian regresi linier berganda dapat dilakukan setelah model
dari penelitian ini memenuhi syarat-syarat yaitu lolos dari asumsi klasik. Syarat-syarat tersebut adalah harus terdistribusi secara normal, tidak
mengandung multikolonieritas, autokorelasi, dan heterokedastisitas. Untuk
Universitas Sumatera Utara
itu sebelum melakukan pengujian regresi linier berganda perlu dilakukan terlebih dahulu pengujian asumsi klasik.
a. Uji Normalitas Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah
dalam sebuah model regresi, variabel penganggu atau residual memiliki distribusi normal atau tidak. Model
regresi yang baik adalah yang memiliki distribusi data normal atau mendekati data normal. Jika terdapat data yang
terdistribusi secara tidak normal maka uji statistik t dan F tidak dapat diterapkan. Pengujian tentang normal atau
tidaknya suatu data dilakukan dengan 2 cara yaitu : dengan analisis grafik dan uji statistik. Analisis grafik untuk
melihat distribusi normal dapat dilihat dengan grafik histogram dan grafik normal Probability-Plot. Sedangkan
dengan uji statistik dapat dilakukan dengan uji non parametric Kolmogorov-Smirnov.
b. Uji Multikolonieritas Uji Multikolonieritas bertujuan untuk menguji
apakah model regresi ditemukan adanya kolerasi antar variabel bebas independen. Model regresi yang baik
seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebasnya. Jika variable bebas independen saling
berkolerasi, maka variabel-variabel tidak orthogonal.
Universitas Sumatera Utara
Variabel Orthogonal adalah adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol. Untuk
mendeteksi ada atau tidaknya multikolonieritas didalam suatu model regresi adalah sebagai berikut.
1 Jika nilai Variance Inflation Factor VIF tidak lebih dari 10 dan nilai Tolerance tidak kurang dari 0,1, maka model dapat dikatakan
terbebas dari multikolonieritas VIF =1Tolerance, jika VIF = 10 maka Tolerance = 110=0,1. Semakin tinggi VIF maka semakin
rendah Tolerance. 2 Jika nilai koefisien korelasi antar masing-masing variabel
independen kurang dari 0,70 maka model dapat dinyatakan bebas dari asumsi klasik multikolonieritas. Jika lebih dari 0,7 maka
diasumsikan terjadi korelasi yang sangat kuat antarvariabel independen sehingga terjadi multikolonieritas.
3 Jika nilai koefisien determinan, baik dilihat dari R
2
maupun R- square diatas 0,60 namun tidak ada variabel independen yang
berpengaruh terhadap variabel dependen, maka dimodel terkena multikolonieritas.
c. Uji Heteroskedastisitas Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk melihat
apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variabel pengganggu dari suatu pengamatan dengan pengamatan
yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke
Universitas Sumatera Utara
pengamatan lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastistas. Suatu model
regresi yang baik adalah tidak terjadi Heteroskedasitas Homoskedastisitas. Ada beberapa cara untuk mendeteksi
ada atau tidaknya heteroskedastisitas. 1 melihat Grafik Plot,
2 uji Park, 3 uji Glejser,
4 uji White. Kebanyakan data crosssection mengandung situasi
Heterokedastisitas karena data ini menghimpun data yang mewakili berbagai ukuran kecil, sedang, besar.
d. Uji Autokorelasi Uji Autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah
dalam suatu model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan
dengan periode t-1 sebelumnya. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Jika terjadi
korelasi maka dinamakan ada masalah autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan
sepanjang waktu berkaitan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Masalah ini muncul karena residual
Universitas Sumatera Utara
kesalahan penggangu tidak bebas dari satu observasi ke obsertvasi berikutnya. Hal ini sering ditemukan pada data
runtut waktu time series karena “gangguan” pada seorang individukelompok cenderung mempengaruhi seorang
individukelompok yang sama pada periode berikutnya. 2. Pengujian hipotesis
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi sederhana single regression dan analisis regresi berganda
multiple regressions. Hipotesis pertama H1 dan hipotesis kedua H2 dianalisis dengan model regresi linear sederhana untuk melihat pengaruh
masing-masing variabel yaitu pajak daerah dan retribusi daerah terhadap belanja modal secara terpisah sedangkan Hipotesis ketiga dianalisis
dengan model regresi berganda untuk melihat pengaruh seluruh variabel secara serentak. Hipotesis ini juga dapat dianalisis dengan melakukan uji:
a. Uji statistik “t” atau uji signifikan parameter individual, untuk menunjukkan seberapah jauh pengaruh satu variabel penjelas atau
independen secara individual dalam menerangkan variasi variable dependen.
Pengujian hipotesis pertama H
1
dianalisis dengan regresi sederhana untuk melihat pengaruh variabel pajak daerah terhadap
belanja modal secara parsial. b. Uji statistik “F” atau uji signifikansi simultan ; untuk melihat apakah
semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai
Universitas Sumatera Utara
pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat atau dependen. Pengujian hipotesis ketiga dianalisis dengan regresi
berganda untuk melihat pengaruh varibel pajak daerah dan retribusi daerah secara simultan terhadap belanja modal
Universitas Sumatera Utara
BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum