Metode Penelitian Desain Penelitian

 A2 : Tes Akhir Kelompok Taknis X 1 .  B2 : Tes Akhir Kelompok Teknis X 2 .

E. Prosedur Penelitian

1. Dalam pelaksanaan penelitian, peneliti mula-mula mengelompokan subjek menjadi dua kelompok setelah diadakan pretes yaitu kelompok eksperimen yang diberi perlakuan X 1 model pendekatan taktis.dan kelopok yang diberi perlakuan X 2 model pendekatan teknis. Pembagian kelompok dalam penelitian ini dilakukan dengan cara Ordinal Pairing. 2. Kemudian kedua kelompok eksperimen dikenai perlakuan X 1 dan X 2 treatmen untuk jangka waktu tertentu. 3. Berikan posttest kepada kedua kelompok eksperimen tersebut. 4. Hitung perbedaan hasil tes kemudian bandingkan perbedaan tersebut, untuk menentukan apakah X 1 dan X 2 memiliki pengaruh pada kelompok eksperimen dan pendekatan manakah yang lebih baik.

F. Definisi Oprasional

1. Pendekatan Taktis pendekatan taktis adalah pendekatan yang berpusat pada siswa dalam latihan teknik dasar yang dilakukan dalam sebuah permainan sehingga membuat siswa merasa senang. 2. Pendekatan Teknis Pendekatan teknis adalah pendekatan yang menekankan pada keterampilan teknis dengan proses kegiatan latihan aktivitas fisik yang dilaksanakan secara bertahap untuk mengkoordinasikan pola-ola gerak dasar menjadi satu kesatuan. 3. Ketepatan Hasil Pukulan Bola Kasti Ketepatan hasil pukulan bola kasti adalah kemampuan memukul bola kasti menggunakan alat pemukul dan tepat mengenai sasaran bola kasti.

G. Instrumen Penelitian

Dalam sebuah penelitian dibutuhkan sebuah instrumen, intrumen yaitu teknik dan alat yang digunakan peneliti untuk pengumpulan data. Untuk mendapatkan data yang akurat instrumen perlu diketahui validitas dan reliabilitasnya. Berikut adalah bentuk instrumen tes yang peneliti gunakan : Gambar 6. Instrumen Tes P 1 P 2 1 3 4 1 5 3 5 4 2 2 P 3 15M 15M 15M 9 M 9M 9M Keterangan : P 1 : Pemukul teste P 2 : Pelambung P 3 : Penjaga Bola 1,2,3 Dst : Skor Perolehan Pelaksanaan : Dalam pelaksanaan tes terdapat tata cara sebagai berikut. Setiap anak diberi kesempatan memukul sebanyak 5 kali, kemudian peserta yang akan memukul berdiri pada daerah p 1 dan setiap pukulan dihitung jarak bola tepat mendarat pada jarak 5, 4, 3, 2,1 dan sekor diperoleh sesuai bola mendarat. Untuk siswa yang akan menjadi pemukul berikutnya berada di belakang untuk menunggu giliran memukul. Dalam menentukan perolehan nilai dapat menggunakan rumus dibawah ini : Tabel 3. Penilaian Acuan Patokan PAP No Tingkat penguasaan Rentang nilai Bobot Mutu 1 – 20 – 0,9 1 Sangat kurang 2 21 – 40 1,0 – 1,9 2 Kurang 3 41 – 60 2,0 – 2,9 3 Cukup 4 61 – 80 3,0 – 3,9 4 Baik 5 81 – 100 4,0 - 4.9 5 Baik sekali

H. Validitas Dan Reliabilitas Instrumen

1. Validitas Instrumen Suatu alat ukur yang baik harus memenuhi persyaratan validitas. “Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat- tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen” Suharsimi Arikunto 2010:211. Untuk menentukan tingkat validitas item, nilai koefisien korelasinya akan dibandingkan dengan nilai koefisien korelasi tabel dengan tingkat signifikasi 5 . Menguji validitas alat ukur, terlebih dahulu dicari harga korelasi antara bagian-bagian dari alat ukur secara keseluruhan dengan cara mengkorelasikan setiap butir alat ukur dengan skor total yang merupakan jumlah tiap skor butir dengan rumus Pearson Product moment, ketentuan untuk uji validitas adalah bila r hitung r tabel maka instrumen valid dan apabila sebaliknya tidak valid. Uji validitas instrument dalam penelitian ini menggunakan software SPSS statistics vesi 20 for windows. Validitas instrument dalam penelitian diketahui sebesar 0,764.

2. Reliabilitas Instrumen

Koefisien reliabilita digunakan rumus KR 21 Sugiyono, 2013 sebagai berikut: r 11 =

Dokumen yang terkait

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LEMPAR TANGKAP BOLA DALAM PERMAINAN BOLA KASTI MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 060853 MEDAN TAHUN AJARAN 2016/2017.

1 18 24

Pengaruh Perbandingan Pendekatan Taktis dan Pendekatan Teknis Terhadap Hasil Belajar Keterampilan Dasar Lob Bertahan Pada Permainan Bulutangkis di SMA Negeri 1 Baleendah.

0 3 18

PERBANDINGAN PENDEKATAN TAKTIS DAN PENDEKATAN TEKNIS TERHADAP HASIL BELAJAR PERMAINAN BOLA BASKET ( Study Eksperimen Di MTs Al Musyawarah Lembang ).

2 21 37

PENGARUH MODEL PENDEKATAN TAKTIS TERHADAP HASIL BELAJAR PERMAINAN KASTI.

0 6 31

PERBANDINGAN MODEL PENDEKATAN TAKTIS DAN PENDEKATAN TRADISIONAL TERHADAP HASIL BELAJAR PERMAINAN KASTI: Studi Eksperimen Pada Siswi SMK 45 Lembang.

0 1 31

IMPLEMENTASI PENDEKATAN TAKTIS TERHADAP HASIL BELAJAR PERMAINAN BOLA TANGAN DAN KETERAMPILAN KREATIFITAS.

2 6 32

PERBANDINGAN PEMBELAJARAN PENDEKATAN TAKTIS DAN PENDEKATAN TEKNIS TERHADAP HASIL BELAJAR PUSH DAN HIT SISWA DALAM PERMAINAN HOKI : Study Ekperimen Di SMA Negeri 26 Bandung.

0 1 39

PENGARUH MODEL PENDEKATAN TAKTIS DAN MODEL PENDEKATAN TEKNIS TERHADAP PARTISIPASI BELAJAR PERMAINAN BOLA VOLI SISWA PUTRI DI MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) RAJAGALUH KABUPATEN MAJALENGKA.

0 0 52

KEMAMPUAN MEMUKUL MENANGKAP DAN KETEPATAN MELEMPAR BOLA DALAM PERMAINAN KASTI SISWA KELAS V SD NEGERI SUCEN KECAMATAN SALAM KABUPATEN MAGELANG.

0 1 79

PENGARUH PEMBELAJARAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR TERHADAP HASIL PUKULAN DALAM PERMAINAN KASTI SISWA SD KELAS IV (Eksperimen pada Siswa Kelas IV SD Negeri 1 Sindangkasih Kecamatan Sindangkasih Kabupaten Ciamis) oleh EKO TRISUROSO 092191255 Di bawah bi

0 0 11