F. Kerangka Pikir
Untuk meningkatkan kemampuan memukul dalam permainan bola kasti dapat
di tingkatkan melalui model pendekatan pembelajaran. Model pendekatan pembelajaran tersebut yaitu model pendekatan taktis dan teknis.
Pendekatan taktis adalah sebuah model pendekatan yang berpusat pada siswa dan permainan untuk pembelajaran permainan yang berkaitan dengan olah
raga dengan hubungan yang kuat dengan sebuah pendekatan konstruktifis dalam pembelajaran. Pendekatan selanjutnya yang biasa digunakan dalam
pembelajaran penjas adalah pendekatan teknis. Pendekatan teknis adalah model pendekatan yang lebih cenderung terhadap penguasaan cabang
olahraga atau penguasaan teknik dasar. Berdasarkan uraian di atas, maka jelas bahwa untuk dapat bermain kasti
dengan baik siswa harus menguasai taktik dan teknik memukul. Selanjutnya agar siswa dapat memukul dengan baik perlu diberikan model pendekatan
yaitu model pendekatan taktis dan teknis. Melalui kedua model pendekatan tersebut diperkirakan ketepatan hasil pukulan bola kasti siswa dapat
meningkat dan berubah menjadi lebih baik .
G. Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara suatu masalah penelitian. Dibawah ini adalah hipotesis yang diajukan oleh peneliti :
H :
Ada pengaruh yang signifikan dari model pendekatan taktis terhadap ketepatan hasil pukulan bola dalam permainan kasti pada
siswa baik laki-laki maupun perempuan kelas IV SDN 1 Purwodadi.
H
1
: Tidak ada pengaruh yang signifikan dari model pendekatan taktis
terhadap peningkatan ketepatan hasil pukulan bola dalam permainan kasti pada siswa baik laki-laki maupun perempuan kelas
IV SDN 1 Purwodadi. H
: Ada pengaruh yang signifikan dari model pendekatan teknis
terhadap peningkatan ketepatan hasil pukulan bola dalam permainan kasti pada siswa baik laki-laki maupun perempuan kelas
IV SDN 1 Purwodadi. H
2
: Tidak ada pengaruh yang signifikan dari model pendekatan
teknis terhadap peningkatan ketepatan hasil pukulan bola dalam permainan kasti pada siswa baik laki-laki maupun perempuan
kelas IV SDN 1 Purwodadi. H
: Model pendekatan taktis memiliki berpengaruh yang lebih
signifikan dibandingkan dengan model pendekatan teknis terhadap ketepatan hasil pukulan bola dalam permainan kasti pada siswa
baik laki-laki maupun perempuan kelas IV SDN 1 Purwodadi. H
3
: Model pendekatan taktis tidak memiliki berpengaruh yang lebih
signifikan dibandingkan dengan model pendekatan teknis terhadap ketepatan hasil pukulan bola dalam permainan kasti pada siswa
baik laki-laki maupun perempuan kelas IV SDN 1 Purwodadi.
III. METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode penelitian adalah cara yang dilakukan secara sistematis mengikuti aturan-aturan, direncanakan oleh para peneliti untuk memecahkan
permasalahan yang hidup dan berguna bagi masyarakat, maupun bagi peneliti sendiri, Sukardi 2013: 93. Menurut Sugiyono 2013: 73 metodologi
penelitian adalah prosedur atau langkah – langkah yang tersusun secara
sistematis untuk mendapatkan pengetahuan ilmiah atau ilmu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian
eksperimen. Metode eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan treatment tertentu
terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan.
B. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk di pelajari dan kemudian di tarik kesimpulan. Menurut Arikunto 2010: 106 populasi adalah keseluruhan dari subyek penelitian.
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN 1 Purwodadi yang berjumlah 30 siswa.
2. Sampel
Sampel merupakan bagian dari populasi yang mewakili dari populasi tersebut untuk diteliti. Pengambilan sampel harus benar-benar
representatif dan mewakili. Menurut Arikunto 2010: 124 sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti. Apabila subyeknya kurang
dari 100 lebih baik di ambil semua, sebaliknya jika subyeknya lebih dari 100 dapat di ambil antara 10
–15 atau 20–25. Berdasarkan pendapat di atas penulis mengambil sampel seluruh siswa kelas VI SDN 1 Purwodadi
yang berjumlah 30 siswa sehingga, penelitian ini disebut populasi sampel. Kemudian sampel dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok taktis
dan teknis setelah dilakukan tes awal dengan cara Ordinal Pairing.
C. Variabel Penelitian
Variabel penelitian merupakan himpunan beberapa gejala yang berfungsi
sama dalam suatu masalah. Menurut Arikunto 2010: 119 variabel penelitian adalah obyek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu
penelitian. Dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu : variabel bebas dan variabel terikat.
1. Variabel Bebas
Variabel bebas adalah variabel yang nilai-nilai nya tidak tergantung pada variabel lainnya yang berguna untuk meramalkan dan menerangkan nilai
variabel yang disimbolkan dengan X, adapun variabel bebas dalam