Tujuan Penelitian Kerangka Pemikiran

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Symphylid a. Taksonomi symphylid

Symphylid merupakan bagian dari kelas Symphyla Ghidiu, 2005. Symphyla merupakan bagian dari filum artropoda subfilum Miriapoda. Kelas Symphyla sendiri terdiri atas dua famili, yaitu Scutigerellidae dan Scolopendrellidae Scheller, 1961. Scheller dan Addis 2002 menyebutkan Symphyla memiliki 15 genus dan 500 spesies di dunia. Secara sederhana klasifikasi symphylid adalah sebagai berikut: Filum : Artropoda Subfilum : Miriapoda Kelas : Symphyla Ordo : Symphyla Cephalostigmata Famili : Scutigerellidae Genus : Scutigerella Hanseniella Spesies : Scutigerella spp. Hanseniella spp. Umble et al., 2006. 8

b. Gejala kerusakan

Symphylid merupakan salah satu hama yang merusak akar pada tanaman nanas. Selain itu, symphylid juga memakan tumbuhan lainnya seperti ganggang, jamur dan lumut. Namun, pada saat masa tanam, symphylid tertarik dengan biji dan akar yang sangat muda, dimana symphylid membutuhkan makan yang banyak dengan mengunyah akar yang lebih tua Waterhouse, 1968. Symphylid dapat menurunkan produksi tanaman dan menyebabkan akar “sapu setan”. Kerusakan akar pada tanaman akan mempengaruhi pertumbuhan dan hasil, terutama jika tanah kering. Apabila populasi symphylid meningkat pada waktu tanam, pertumbuhan tanaman muda akan terhambat karena rusaknya akar. Tanaman yang terserang symphylid memiliki sedikit akar dan mudah ditarik dari dalam tanah dan menyebabkan tanaman mati Bartholomew, 2003. Gambar 1. Tanaman nanas yang terserang symphylid 9 Flint 1990 menyatakan symphylid memakan bibit yang tumbuh, akar tanaman, rambut akar dan bahan organik yang membusuk. Indikasi kerusakan yang ditimbulkan symphylid adalah tanaman kerdil dan tanaman sakit. Tingginya tingkat pembusukan bahan organik adalah daya tarik utama untuk serangga ini.

c. Morfologi

Symphylid berbentuk kecil, mirip dengan Miriapoda, tidak memiliki mata dan warna tubuh Greenslade, 2002. Symphylid memiliki panjang tubuh antara 2-6 mm dan terlihat seperti lipan berwarna putih Bartholomew, 2003. Flint 1990 menyatakan bahwa symphylid memiliki 12 pasang kaki, 14 bagian tubuh, dan sepasang antena panjang berbentuk manik-manik. Symphylid yang belum dewasa lebih kecil dan memiliki 6 pasang kaki. Gambar 2. Symphylid dewasa

Dokumen yang terkait

Uji Efektifitas Jamur Entomopatogen Beauveria bassiana (Balsamo) dan Metarrhizium anisopliae (Metch) Sorokin Terhadap Chilo sacchariphagus Boj. (Lepidoptera:Pyralidae) di Laboratorium

4 89 58

Penggunaan Beauveria bassiana dan Bacillus thuringiensis Untuk Mengendalikan Plutella xylostella L. (Lepidoptera; Plutellidae) Di Laboratorium

1 41 50

Uji Efektivitas Bacillus thuringiensis Berliner dan Beauveria bassiana Vui!! Terhadap Ulat Krop Crocidolomia binotalis ZeC (Lepidoptera : Pyralidae) Pada Tanaman Kubis di Laboratorium

2 59 84

Uji Efektifitas Beauveria bassiana (Balsamo) Dan Daun Lantana camara L. Terhadap Hama Penggerek Umbi Kentang (Phthorimaea operculella Zell.) Di Gudang

1 40 72

Entomopatogenik Beauveria Bassiana Vuill. Dari Berbagai Media Tumbuh Terhadap Hama Ulat Grayak (Spodoptera Litura F.) (Lepidoptera : Noctuidae) Pada Tanaman Tembakau Di Rumah Kasa

1 35 75

Efektivitas Beauveria Bassiana (Bals.) Vuill Terhadap Spodoptera litura F (Lepidoptera: Noctuidae) Pada Tanaman Kelapa Sawit

0 47 43

Patogenisitas Beauveria Bassiana Pada Spodoptera Litura Fabricius (Lepidoptera : Noctuidae) Pada Tanaman Kelapa Sawit

2 66 42

UJI APLIKASI JAMUR METARIHZIUM ANISOPLIAE TERHADAP SYMPHYLID PADA MEDIA HIDUP TANAH BERBAHAN ORGANIK DAN TANPA BAHAN ORGANIK DI LABORATORIUM

1 12 40

Uji Efektifitas Jamur Entomopatogen Beauveria bassiana (Balsamo) dan Metarrhizium anisopliae (Metch) Sorokin Terhadap Chilo sacchariphagus Boj. (Lepidoptera:Pyralidae) di Laboratorium

0 0 8

Uji Efektifitas Jamur Entomopatogen Beauveria bassiana (Balsamo) dan Metarrhizium anisopliae (Metch) Sorokin Terhadap Chilo sacchariphagus Boj. (Lepidoptera:Pyralidae) di Laboratorium

0 0 12