14 bassiacridin, bassianolide, beauverolides, tenellin, dan oosporein Strasser et al.,
2000; Vey et al., 2001; Quesada-Moraga and Vey, 2004.
Tingkat kepekaan serangga bukan sasaran terhadap infeksi B. bassiana diungkapkan Plate 1976 sangat ditentukan oleh virulensi dan patogenisitas
jamur, serta spesies serangga inang. Selain itu, perbedaan fisiologis dan ekologis inang juga mempengaruhi infeksi B. bassiana. Misalnya, serangga
bukan sasaran yang mudah terinfeksi B. bassiana di laboratorium tidak akan serta merta terinfeksi pada kondisi lapang.
c. Perbanyakan jamur entomopatogen B. bassiana
Perbanyakan B. bassiana sebagian besar dilakukan pada media padat, seperti beras, gandum, atau jagung Nelson and Glare, 1996; Junianto dan
Sulistyowati, 2002. Fungsi utama jamur B. bassiana adalah menginfeksi inang, maka konidia merupakan propagul jamur yang paling memungkinkan untuk
diproduksi. Tiga jenis bahan media alami yang telah dicoba dalam perbanyakan B. bassiana skala besar di New Zealand adalah beras, gandum, dan barley. Beras
merupakan media paling sesuai bagi perkembangan B. bassiana dengan produktivitas konidia tertinggi mencapai 4,38 x 109 konidiag beras.
2.3 Bahan Organik
Tanaman nanas menghendaki tanah dengan aerasi dan drainase yang baik, serta mengandung humus karena nanas memiliki perakaran sedikit, dangkal, dan peka
terhadap penggenangan. Nanas cukup toleran dengan pH rendah tanah masam,
15 sehingga pada kondisi tersebut masih mampu tumbuh subur dan berbuah baik.
Tanah harus ringan hingga sedang dengan tekstur setengah berat atau liat. Derajat keasaman yang sesuai untuk tanaman ini berkisar antara 4,5-5,5 Lisdiana dan
Soemadi, 1997.
Tanah yang memiliki aerasi dan bahan organik tinggi sangat menguntungkan symphylid untuk berkembang dengan baik. Menurut Carter 1963, kelembaban
tanah yang tinggi mempengaruhi symphylid untuk bertahan sampai 4 bulan tanpa makanan. Pada kondisi tanah berpasir dapat ditemukan symphylid.
III. BAHAN DAN METODE
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitan ini dilaksanakan di Laboratorium Hama dan Penyakit Tanaman, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung. Symphylid sebagai hama uji dalam
penelitian ini diperoleh dari kebun nanas milik PT Great Giant Pineapple GGP Kecamatan Terbanggi Besar Kabupaten Lampung Tengah. Penelitian ini
dilaksanakan pada bulan Januari-April 2015.
3.2 Bahan dan Alat
Bahan-bahan yang digunakan pada penelitian ini yaitu media PDA potato dextrose agar, menir jagung, isolat jamur B. bassiana yang diperoleh dari UPTD
Balai Perlintanbun Tegineneng, Lampung, aqua destilata steril, tissue, alkohol 70 , daun pepaya, dan tanah berbahan organik. Hama uji dalam penelitian ini
yaitu symphylid yang diperoleh dari PT GGP Kecamatan Terbanggi Besar, Kabupaten Lampung Tengah.
Alat-alat yang digunakan pada penelitian ini adalah alat tulis, kertas tissue, mikroskop, toples kecil, cawan petri, jarum ose, mikropipet, bor gabus, sendok,
tabung reaksi, bunsen, erlenmeyer, blender, handsprayer, panci, kompor gas,