11
2.2 Jamur Entomopatogen Beauveria bassiana Bals. Vuill.
Salah satu jamur entomopatogen yang sangat potensial dalam pengendalian beberapa spesies serangga hama yaitu B. bassiana Balsamo Vuillemin.
Gillespie 1988 menyatakan jamur B. bassiana sebagai agensi hayati sangat efektif mengendalikan sejumlah spesies serangga hama termasuk kutu putih,
rayap, dan beberapa jenis kumbang. Secara sederhana taksonomi jamur B. bassiana Bals. Vuill. menurut Hughes 1971 seperti berikut:
Filum : Ascomycota
Kelas : Hypomycetes
Ordo : Hypocreales
Famili : Clavicipitaceae
Genus : Beauveria
Species : Beauveria bassiana Balsamo Vuill.
B. bassiana merupakan cendawan tanah yang sangat umum di temukan di seluruh dunia. Cloyd 2003 melaporkan sampai saat ini telah dikenal lebih dari 750
spesies jamur entomopatogen dari sekitar 100 generasi jamur.
Jamur B. bassiana bersifat polifag dengan miselia bersekat dan berwarna putih, di dalam tubuh serangga yang terinfeksi terdiri atas banyak sel dengan diameter
4µm, sedang di luar tubuh serangga ukurannya lebih kecil yaitu 2 µm Utomo dan Pardede, 1990. Konidia jamur bersel satu, berwarna hialin dengan diameter 2-3
µm. Konidiofor berbentuk zigzag merupakan ciri khas genus Beauveria Barnett, 1960.
12
Gambar 4. Konidia jamur B. bassiana Sumber:
http:www.forestryimages.orgbrowsesubthumb.cfm?sub=3482 Jamur B. bassiana memiliki spektrum yang luas dan dapat mengendalikan banyak
spesies serangga hama tanaman. Jamur ini masuk ke dalam tubuh serangga melalui kulit diantara ruas-ruas tubuh. Penetrasi terjadi pada saat spora pada
kutikula tumbuh. Hifa jamur mengeluarkan enzim kitinase, lipase, dan protemase yang mampu menguraikan komponen penyusun kutikula serangga. Di dalam
tubuh serangga hifa berkembang dan masuk kedalam pembuluh darah Mahr, 2003.
a. Mekanisme infeksi jamur B. bassiana
Jamur entomopatogen umumnya membutuhkan lingkungan yang lembab untuk dapat menginfeksi serangga. Oleh karena itu, pada saat kondisi lingkungan
lembab atau basah epizootiknya di alam akan terbentuk. Infeksi terjadi ketika adanya kontak antara spora B. bassiana yang diterbangkan angin atau terbawa air
dengan serangga inang. Epizootik jamur yang terbentuk secara alami efektif mengendalikan populasi aphid, tempayak lalat yang menyerang perakaran
tanaman, belalang, dan thrip, disamping juga potensial sebagai faktor mortalitas utama aphid yang menyerang kentang dan tanaman inang lainnya. Selain itu,