28 Menurut Sinambela 2006: 6 secara teoritis, tujuan pelayanan publik pada
dasarnya adalah memuaskan masyarakat. Untuk mencapai kepuasan itu dituntut kualitas pelayanan prima yang tercermin dari:
1 Transparansi, yakni pelayanan bersifat terbuka, mudah dan dapat diakses oleh semua pihak yang membutuhkan dan disediakan secara memadai serta mudah
dimengerti; 2 Akuntabilitas, yakni pelayanan yang dapat dipertanggung jawabkan dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan; 3 Kondisional, yakni pelayanan yang dapat sesuai dengan kondisi dan
kemampuan pemberi dan penerima pelayanan dengan tetap berpegang pada prinsip efisiensi dan efektivitas;
4 Partisipatif, yakni pelayanan yang dapat mendorong peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan pelayanan publik dengan memperhatikan aspirasi,
kebutuhan dan harapan masyarakat; 5 Kesamaan hak, yakni pelayanan yang tidak melakukan diskriminasi dilihat
dari aspek apapun khususnya suku, ras, agama, golongan, status sosial, dan lain-lain;
6 Keseimbangan hak dan kewajiban, yaitu pelayanan yang mempertimbangkan aspek keadilan antara pemberi dan penerima pelayanan publik.
C. Pengujian Kendaraan Bermotor 1. Pengertian Pengujian Kendaraan Bermotor
Pengujian kendaraan bermotor disebut juga uji kir adalah serangkaian kegiatan menguji danatau memeriksa bagian-bagian kendaraan bermotor, kereta
gandengan, kereta tempelan dan kendaraan khusus dalam rangka pemenuhan
29 terhadap persyaratan teknis dan laik jalan. Pengujian Kendaraan bermotor
dilaksanakan secara berkala 6 enam bulan sekali dalam rangka menjamin keselamatan, kelestarian lingkungan dan pelayanan umum.
Sesuai dengan Undang-Undang 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan tujuan transportasi adalah untuk mewujudkan lau lintas dan
angkutan jalan dengan selamat, aman, cepat, lancar, tertib dan teratur, nyaman dan efisien, maupun memadukan modal transportasi lainnya, menjangkau seluruh
pelosok wilayah daratan untuk menunjang pemerataan, pertumbuhan dan stabilitas sebagai pendorong, penggerak dan menunjang pembangunan nasional dengan
biaya yang terjangkau oleh daya beli masyarakat. Maka untuk mewujudkan hal tersebut diatas semua peruntukkannya harus memenuhi persyaratan teknis dan
ambang batas laik jalan serta sesuai dengan kelas jalan yang dilalui. Pelaksanaan pengujian kendaraan bermotor bersifat pelayanan umum dan lebih diutamakan
pada pertimbangan menyangkut aspek keselamatan secara teknis terhadap penggunakendaraan bermotor di jalan sampai pada tujuannya dan kelestarian
lingkungan dari kemungkinan pencemaran yang diakibatkan oleh kendaraan bermotor yang digunakan di jalan, sehingga tidak untuk mencari keuntungan
materil. Pengaturan dan pembinaan kendaraan maupun pengemudi tersebut tidak dapat
dipisahkan dari sistem lalu lintas dan angkutan jalan yang secara keseluruhan merupakan bagian tidak terpisahkan dari sistem transportasi nasional. Pada
kenyataannya, kegiatan pengaturan dan pembinaan tersebut menuntut keterlibatan serta dukungan berbagai instansi pemerintah maupun masyarakat yang
mempunyai kaitan tugas dengan bidang lalu lintas dan angkutan jalan. Untuk