Prosedur Penelitian METODE PENELITIAN

34 kritis matematis tersebut digunakan untuk menganalisis kemampuan awal berpikir kritis matematis siswa, sedangkan data hasil tes akhir digunakan untuk menganalisis . kemampuan . akhir . berpikir . kritis . matematis . siswa . setelah . men- dapatkan Pembelajaran Socrates Kontekstual.

E. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian

1. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu teknik tes, yang dilakukan dengan memberikan soal tes kemampuan berpikir kritis matematis siswa. Tes berupa tes awal untuk mengetahui kemampuan berpikir kritis matematis siswa sebelum diberi perlakuan dan tes akhir untuk mengetahui kemampuan berpikir kritis matematis siswa setelah diberi perlakuan. Materi yang digunakan untuk tes awal merupakan materi yang sudah dipelajari siswa, dalam penelitian ini dipilih materi perbandingan karena materi ini dipelajari siswa tepat sebelum ujian akhir semester sehingga diharapkan siswa masih mengingat dengan baik materi tersebut, sedangkan materi yang digunakan untuk tes akhir adalah materi persamaan linier satu variabel PLSV.

2. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah instrumen tes yang berupa tes tertulis. Tes ini digunakan untuk mengukur kemampuan berpikir kritis ma- tematis siswa. Dari hasil tes awal dan tes akhir dilihat apakah kemampuan berpikir kritis matematis siswa dapat berkembang dengan baik. 35 Instrumen tes yang digunakan pada penelitian ini berbentuk uraian. Pemberian tes berbentuk uraian bertujuan agar indikator kemampuan berpikir kritis matematis siswa dapat diidentifikasi dengan jelas melalui langkah-langkah penyelesaian masalah yang diberikan siswa. Pedoman penskoran untuk mengukur kemampuan berpikir kritis matematis siswa pada penelitian ini diadaptasi dari Wulansari 2013 yang disajikan pada tabel berikut ini. Tabel 3.2 Pedoman Penskoran Tes Kemampuan Berpikir Kritis Matematis No Indikator Keterangan Skor 1. Interpretasi memahami dan mengungkapkan makna dari berbagai kejadian yang dihadapi a. Tidak menjawab b. Memahami dan mengungkapkan makna dari berbagai kejadian yang dihadapi tetapi salah 1 c. Memahami makna dari berbagai kejadian yang dihadapi dengan benar tetapi salah mengungkapkannya 2 d. Memahami dan mengungkapkan makna dari berbagai kejadian yang dihadapi dengan benar 3 2. Analisis membuat rincian atau uraian serta mengidentifikasi hubungan antara pernyataan, pertanyaan, atau konsep dari suatu representasi a. Tidak menjawab b. Membuat rincian atau uraian serta mengidentifikasi hubungan antara pernyataan, pertanyaan, atau konsep dari suatu representasi tetapi salah 1 c. Membuat rincian atau uraian dengan benar tetapi salah mengidentifikasi hubungan antara pernyataan, pertanyaan, atau konsep dari suatu representasi 2 d. Membuat rincian atau uraian serta mengidentifikasi hubungan antara pernyataan, pertanyaan, atau konsep dari suatu representasi dengan benar 3 3. Evaluasi menilai dan mengkritisi kredibilitas dari suatu pernyataan a. Tidak menjawab b. Menilai dan mengkritisi kredibilitas dari suatu pernyataan tetapi salah 1 c. Menilai kredibilitas dari suatu pernyataan dengan benar tetapi salah dalam mengkritisinya 2 d. Menilai dan mengkritisi kredibilitas dari suatu pernyataan dengan benar 3 36 Selanjutnya dalam penelitian ini, untuk memperoleh data yang akurat maka tes yang digunakan harus memenuhi kriteria tes yang baik. Kriteria tes yang baik yaitu tes harus memiliki validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya pembeda yang baik. Kriteria kelayakan tes yang pertama adalah data harus memiliki validitas yang baik. Tes dikatakan valid jika tes tersebut dapat memberikan data yang sesuai dengan keadaan nyata atau keadaan sebenarnya. Validitas tes yang digunakan pada penelitian ini adalah validitas isi dan validitas butir soal. Tes memiliki validitas isi apabila tes mampu mengukur tujuan pemberian materi pelajaran. Dalam penelitian ini, yang diukur adalah kemampuan berpikir kritis matematis siswa. Hal ini sesuai dengan pendapat Arikunto 2011, sebuah tes dikatakan memiliki validitas isi apabila mengukur tujuan khusus tertentu yang sejajar dengan materi atau isi pelajaran yang diberikan. Instrumen tes yang dikategorikan memenuhi validitas isi adalah butir soal yang telah dinyatakan sesuai dengan kompetensi dasar dan indikator kemampuan berpikir kritis serta menggunakan bahasa yang dapat dimengertidipahami siswa. Penilaian validitas isi dalam penelitian ini ditentukan oleh guru matematika kelas VII SMP Negeri 19 Bandarlampung. Hasil penilaian instrumen tes yaitu tes awal dan tes akhir telah memenuhi validitas isi. Penilaian validitas isi untuk uji coba tes awal dan tes akhir dapat dilihat pada Lampiran C.1 dan C.2. Setelah tes yang digunakan memenuhi validitas isi, selanjutnya tes diujicobakan di luar sampel yaitu kelas VII A dengan pertimbangan bahwa kelas tersebut sudah mendapatkan materi yang diuji dan memiliki kemampuan yang relatif sama

Dokumen yang terkait

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas IX SMP Negeri 20 Bandar Lampung Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2014/2015)

0 10 52

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM HEROIC LEADERSHIP DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA (Studi Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 19 Bandar Lampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2012/2013)

12 55 167

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN SOCRATES KONTEKSTUAL DALAM MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 19 Bandar Lampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2014/2015)

3 24 67

ANALISIS DESKRIPTIF DISPOSISI BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA DALAM PEMBELAJARAN SOCRATES KONTEKSTUAL (Penelitian Kualitatif di SMP Al-Kautsar Bandarlampung Tahun Pelajaran 2014/2015)

2 13 89

ANALISIS SELF-EFFICACY BERPIKIR KRITIS SISWA DENGAN PEMBELAJARAN SOCRATES KONTEKSTUAL (Penelitian Kualitatif pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP Negeri 19 Bandarlampung Tahun Pelajaran 2014/2015)

2 27 96

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN SOCRATES KONTEKSTUAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA (Penelitian Kuantitatif pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP Negeri 22 Bandarlampung Tahun Pelajaran 2014/2015)

0 10 75

PENGARUH PENDEKATAN PROBLEM POSING TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 8 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2014/2015)

2 12 51

DESKRIPSI DISPOSISI BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA DALAM PEMBELAJARAN SOCRATES KONTEKSTUAL (Penelitian Kualitatif pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 19 Bandarlampung Tahun Pelajaran 2014/2015)

3 19 81

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN SOCRATES KONTEKSTUAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA(Studi pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP Al-Kautsar Bandarlampung Tahun Pelajaran 2014/2015)

0 6 67

ANALISIS DESKRIPTIF SELF-EFFICACY BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA DALAM PEMBELAJARAN SOCRATES KONTEKSTUAL (Penelitian Kualitatif pada Siswa Kelas VII-J SMP Negeri 8 Bandarlampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2014/2015)

3 34 86