Gambaran Umum Penelitian GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

Alamat : Jalan Nusantara No.49 Kota Bandar Lampung Tanggal Wawancara : 30 September 2014 Lokasi Wawancara : Kantor Bawaslu Provinsi Lampung g. Nama : Rakhmat Husein DC Jenis Kelamin : Laki-laki Pendidikan : SLTA InstansiLembaga : Jaringan Kerakyatan Jabatan : Ketua Wilayah Lampung Alamat : Jl. Za. Pagar Alam Gg Amrin No. 34 Gedeng Meneng, Kedaton B. Lampung Tanggal Wawancara : 24 Desember 2014 Lokasi Wawancara : Sekretariat Jaringan Kerakyatan h. Nama : Eka Setiawan Jenis Kelamin : Laki-laki Pendidikan : S-1 InstansiLembaga : Surat Kabar Lampung Post Jabatan : Jurnalis Bidang Politik Alamat : Jl. Sukarno Hatta No. 108 Rajabasa, Bandar Lampung Tanggal Wawancara : 20 Desember 2014 Lokasi Wawancara : Kediaman Eke Setiawan i. Nama : Budiharjo Jenis Kelamin : Laki-laki Pendidikan : S-2 InstansiLembaga : FISIP Universitas Lampung Jabatan : DosenAkademisi Alamat : Jl. Prof. Dr. Soemantri Brodjonegoro No. 1 Gedung Meneng, Rajabasa, Bandar Lampung Tanggal Wawancara :16 Desember 2014 Lokasi Wawancara : Gedung D Jur. Ilmu Pemerintahan

VI. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil dari penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, dapat ditarik kesimpulan bahwa intervensi politik dalam penyelenggaraan pemilukada di Provinsi Lampung tahun 2014 dilakukan oleh aktor politik, yaitu calon kepala daerah yang masih menjabat sebagai bupati atau walikota dan wakil bupati atau wakil walikota incumbent. Aparatur sipil negara dilibatkan dengan menggunakan kekuasaan kepala daerah. Intervensi politik yang terjadi juga disebabkan oleh primordialisme politik, yaitu rasa akan kesamaan terhadap pasangan calon, baik itu kesamaan daerah, prinsip atau kekerabatan. Intervensi politik juga bisa berasal dari dalam birokrasi, keuntungan personal merupakan alasan utamanya. Tindakan intervensi kerap dilakukan karena peraturan yang ada belum mampu mengikat secara utuh pelanggar yang melakukan kecurangan. Pelanggaran yang dilakukan oleh pasangan calon dengan melibatkan dukungan aparatur sipil negara adalah tindakan yang bersifat terbuka dan setengah terbuka. Bersifat terbuka seperti dukungan oleh aparatur sipil negara dilakukan secara terbuka dan diketahui publik, serta ikut menjadi tim pemenangan untuk pasangan