VI. SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil dari penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, dapat
ditarik kesimpulan bahwa intervensi politik dalam penyelenggaraan pemilukada di Provinsi Lampung tahun 2014 dilakukan oleh aktor politik, yaitu calon kepala
daerah yang masih menjabat sebagai bupati atau walikota dan wakil bupati atau wakil walikota incumbent. Aparatur sipil negara dilibatkan dengan
menggunakan kekuasaan kepala daerah. Intervensi politik yang terjadi juga disebabkan oleh primordialisme politik, yaitu rasa akan kesamaan terhadap
pasangan calon, baik itu kesamaan daerah, prinsip atau kekerabatan. Intervensi politik juga bisa berasal dari dalam birokrasi, keuntungan personal merupakan
alasan utamanya. Tindakan intervensi kerap dilakukan karena peraturan yang ada belum mampu mengikat secara utuh pelanggar yang melakukan kecurangan.
Pelanggaran yang dilakukan oleh pasangan calon dengan melibatkan dukungan
aparatur sipil negara adalah tindakan yang bersifat terbuka dan setengah terbuka. Bersifat terbuka seperti dukungan oleh aparatur sipil negara dilakukan secara
terbuka dan diketahui publik, serta ikut menjadi tim pemenangan untuk pasangan
calon. Kemudian bersifat setengah terbuka seperti menggunakan jaringan birokrasi, mengarahkan pemilih untuk dapat memilih calon yang didukung,
menggunakan program pemerintahan dan fasilitas negara lainnya. Penyelenggaraan pemilukada di Provinsi Lampung berjalan dengan baik tanpa
konflik politik yang berpanjangan. Tetapi dari segi pengawasan, lembaga pengawas kurang memaksimalkan fungsi pengawasannya, dilihat dari
pelanggaran yang terjadi dan laporan pelanggaran yang tidak terproses secara maksimal.
Netralitas aparatur sipil negara pada beberapa daerah kabupaten atau kota
tidaklah terjaga sebagai mana mestinya, daerah-daerah tersebut adalah Kabupaten Tulang Bawang, Kabupaten Tulang Bawang Barat, Kota Bandar
Lampung dan Kabupaten Lampung Barat. Keempat kabupaten atau kota ini merupakan asal dari beberapa pasangan calon yang menjadi peserta pemilukada
Provinsi Lampung di tahun 2014.
B. Saran
Berdasarkan hasil dari pembahasan dan simpulan atas permasalahan mengenai
intervensi politik dan netralitas aparatur sipil negara maka diharapkan penyelenggaraan pemilukada mendatang semakin proporsional, dengan semakin
berkurangnya tingkat pelanggaran dan kecurangan yang dilakukan pasangan calon maupun unsur lain yang terlibat dalam penyelengaraan pemilukada.
Teori yang dipakai peneliti sesuai dengan realita yang terjadi pada
penyelenggaraan pemilukada Provinsi Lampung, diharapkan juga teori yang digunakan dalam penelitian ini dapat menjadi rujukan bagi peneliti lain untuk
menemukan serta menjelaskan kesenjangan yang ada dalam kaitan pada pemilukada dan netralitas aparatur sipil negara.
Selain itu hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi tambahan dalam
acuan untuk memperbaiki dan menjaga netralitas aparatur sipil negara di Provinsi Lampung, khususnya kabupaten dan kota hingga tingkat lembaga atau instansi
pemerintahan dan personal. Untuk mengurangi tindakan kecurangan pemilukada yang melibatkan aparatur
sipil negara diperlukan sistem penyelenggaraan pemilukada yang profesional dan independen, kemudian mempercepat reformasi birokrasi dengan memberikan
shock tarapy atau efek kejut dengan sangsi tegas kepada aparatur yang melanggar dan membentuk lembaga independen yang langsung berkordinasi di
tingkat pusat, lembaga ini secara khusus bertanggungjawab mengawasi aparatur sipil negara serta lembaga pemerintahan.
DAFTAR PUSTAKA
Adi, Isbansi Rukmito. 2013. Intervensi Komunitas Pengambangan Masyarakat Sebagai Upaya Pemberdayaan Masyarakat. Rajawali Pers. Jakarta.
Azhari. 2011. Mereformasi Birokrasi Publik Indonesia. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.
Budiardjo, Miriam. 2008. Dasar-Dasar Ilmu Politik. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Efriza. 2012. Political Explore Sebuah Kajian Ilmu Politik. Alfabeta. Bandung. Gatara, A.A. Said dan Moh. Dzulkiah Said. 2007. Sosiologi Politik. Pustaka
Setia. Bandung. Hartini, Sri. Dkk. 2010. Hukum Kepegawaian di Indonesia. Sinar Grafika.
Jakarta. ___________. 2008. Hukum Kepegawaian di Indonesia. Sinar Grafika. Jakarta.
John, Salindeho. 1995. Pengawasan Melekat Aspek-Aspek Terkait dan
Implementasinya. Bumi Aksara. Jakarta. Kansil, C.S.T., Christine S.T. Kansil. Sistem Pemerintahan Indonesia. Bumi
Aksara. Jakarta. Moleong, Lexy J. 2013. Metodologi Penelitian Kualitatif. Remaja Rosdakarya.
Bandung. Pito, Toni Andrianus. Efrizal. Kemal Fasyah. 2006. Mengenal Teori-Teori Politik.
Penerbit Nuansa. Bandung. Sarosa, Samiaji. 2012. Penelitian Kualitatif Dasar-Dasar. Permata Puri Media.
Jakarta. Sugiyono. 2013. Memahami Penelitian Kualitatif. Alfabeta. Bandung.
Suryabrata, Sumadi. 2011. Metodologi Penelitian. Rajawali Pers. Jakarta.