konsentrasi ekstrak daun sirih hijau 100 didapatkan rata-rata zona hambat 21,33 mm dengan kategori hambatan kuat.
Streptococcus pyogenes adalah bakteri patogen saluran pernapasan bagian atas yang dapat menyebabkan berbagai macam penyakit, dan penyebab paling
umum dari faringitis bakterial.
7
Faringitis adalah peradangan dinding faring, yang merupakan penyebab dari 15-30 kasus pada anak dan 5-10 kasus pada
dewasa.
8
Streptococcus pyogenes tergolong bakteri Gram positif, termasuk kelompok bakteri S
treptococcus β Hemolitik dan bersifat anaerob fakultatif.
9
Indonesia merupakan negara berkembang dengan angka kejadian penyakit infeksi yang tinggi, terutama Infeksi Saluran Pernapasan. Menurut hasil Riset
Kesehatan Dasar Riskesdas 2013 prevalensi Infeksi Saluran Pernapasan Akut ISPA satu bulan terakhir di Indonesia adalah 25.
10
Infeksi saluran napas berdasarkan wilayah infeksinya, dibagi menjadi infeksi saluran napas bagian atas
dan bawah. Infeksi saluran napas atas yang paling sering terjadi adalah otitis, sinusitis, dan faringitis.
Penyakit tersebut masih menjadi masalah kesehatan bagi masyarakat di Indonesia, karena merupakan salah satu penyebab kematian tertinggi
pada balita 22,8 dan bayi.
11
Berdasarkan hal diatas, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas ekstrak daun sirih hijau terhadap pertumbuhan bakteri Streptococcus
pyogenes secara in vitro. Penelitian ini meliputi uji aktivitas antibakteri ekstrak daun sirih hijau dalam berbagai konsentrasi terhadap bakteri Streptococcus
pyogenes dengan metode disc diffusion.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan diatas, rumusan masalah pada penelitian ini adalah bagaimana efek ekstrak daun sirih hijau
Piper betle L. terhadap pertumbuhan bakteri Streptococcus pyogenes?
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui efek ekstrak daun sirih hijau Piper betle L. terhadap pertumbuhan bakteri Streptococcus pyogenes.
1.3.2 Tujuan Khusus
Untuk mengetahui efek beberapa konsentrasi ekstrak daun sirih hijau Piper betle L. dalam menghambat pertumbuhan bakteri Streptococcus pyogenes.
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Bagi Peneliti
Manfaat bagi peneliti dapat menerapkan ilmu pengetahuan yang telah didapatkan selama menempuh pendidikan di program studi pendidikan dokter
PSPD UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, menambah pengetahuan peneliti terhadap penerapan beberapa ilmu kedokteran terhadap perkembangan dunia kesehatan, dan
mengetahui daya hambat ekstrak daun sirih hijau Piper betle L. terhadap pertumbuhan bakteri Streptococcus pyogenes.
1.4.2 Bagi Institusi
Menambah informasi dan literatur mengenai keilmuan mikrobiologi, dan memajukan UIN Syarif Hidayatullah terutama FKIK UIN Syarif Hidayatullah
dengan mempublikasikan penelitian ini.
1.4.3 Bagi Keilmuan
Dapat memberikan informasi mengenai efek ekstrak daun sirih hijau Piper betle L. terhadap pertumbuhan bakteri Streptococcus pyogenes, dapat dijadikan
bahan referensi bagi praktisi yang tertarik dalam penelitian mikrobiologi, dan dapat digunakan sebagai data informasi untuk melakukan penelitian lanjut tentang efek
ekstrak daun sirih hijau Piper betle L. terhadap pertumbuhan Streptococcus pyogenes.
1.4.5 Bagi Sosial
Meningkatkan pemanfaatan bahan alami sebagai tanaman berkhasiat obat dalam upaya peningkatan kesehatan masyarakat.
4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tanaman Daun Sirih Hijau
Piper betle L.
Sirih adalah salah satu jenis tumbuhan yang berasal dari famili Piperaceae, tumbuh merambat atau menjalar. Tinggi tanaman sirih bisa mencapai 5-15 m
tergantung pertumbuhan dan tempat rambatnya. Sirih memiliki batang berwarna coklat kehijauan, berbentuk bulat, berkerut, dan beruas yang merupakan tempat
keluarnya akar. Tanaman ini memiliki daun berbentuk jantung, berujung runcing, tumbuh berselang seling, bertangkai, teksturnya kasar jika diraba, dan
mengeluarkan bau yang sedap aromatis. Panjang daun 6-17,5 cm dan lebar 3,5- 10 cm. Warna daun sirih bervariasi, dari merah, kuning, hijau sampai hijau tua.
Sirih dapat tumbuh subur di daerah tropis dengan ketinggian 300-1.000 m di atas permukaan laut, terutama di tanah yang banyak mengandung bahan organik dan
cukup air.
1
Berdasarkan Ilmu Taksonomi, berikut adalah klasifikasi dari tanaman sirih hijau Piper betle L.
12
Kingdom : Plantae
Division : Magnoliophyta
Class : Magnoliopsida
Ordo : Piperales
Family : Piperaceae
Genus : Piper
Spesies : Piper betle L.
Gambar 2.1 Daun Sirih Hijau
Sumber http:www.bit.lipi.go.id Diakses 10 September 2014
2.1.1
Kandungan Kimiawi Daun Sirih Hijau
Tanaman sirih mengandung 4,2 minyak atsiri, yang komponen utamanya terdiri dari betle phenol dan beberapa derivatnya diantaranya euganol
allypyrocatechine 26,8-42,5, Cineol 2,4-4,8, methyl euganol 4,2-15,8, Caryophyllen Siskuiterpen 3-9,8, hidroksi kavikol, kavikol 7,2-16,7,
kabivetol 2,7-6,2, estragol, ilypyrokatekol 9,6, karvakol 2,2-5,6, alkaloid, flavonoid, triterpenoid atau steroid, saponin, terpen, fenilpropan, terpinen, diastase
0,8-1,8, dan tannin 1-1,3.
3
Pada konsentrasi 0,1-1 phenol bersifat bakteriostatik, sedangkan pada konsentrasi 1-2 phenol bersifat bakteriosida.
14
Senyawa phenol dan derivatnya dapat mendenaturasi protein sel bakteri. Senyawa euganol bersifat bakterisida dengan meningkatkan permeabilitas membran bakteri.
4
Senyawa kavikol selain memberi bau khas pada sirih juga memiliki sifat bakterisida lima kali lipat dari senyawa phenol lainnya.
3
Setiap daun sirih hijau memiliki kandungan air 85-90, protein 33,5, karbohidrat 0,5-6,1, serat 2-3, minyak esensial 0,08-0,2, tannin 0,1-
1,3, dan alkaloid. Daun sirih hijau juga mengandung beberapa vitamin seperti vitamin C 0,005-0,01, asam nikotinik 0,63-0,89mg100gms, vitamin A 1,9-
2,9mg100gms, thiamin 10- 70μg100gms, riboflavin 1,930μg100gms. Dan
juga mineral 2,3-3,3 yang terdiri atas kalsium 0,2-0,5, besi 0,005-0,007, iodin 3,4μg100gms, fosfor 0,05-0,6, potassium 1,1-4,6.
6
2.1.2
Manfaat Daun Sirih Hijau
Beberapa literatur menyebutkan bahwa daun sirih memiliki sifat styptic menahan perdarahan, vulnerary menyembuhkan luka kulit, menguatkan gigi,
dan membersihkan tenggorokan. Selain itu juga memiliki kemampuan sebagai antiseptik, antioksidasi, dan fungisid. Minyak atsiri dan ekstraknya mampu
melawan beberapa bakteri Gram positif dan bakteri Gram negatif. Sehingga banyak masyarakat memanfaatkan daun sirih sebagai pengobatan atau penyembuhan
penyakit. Pemakaian daun sirih sebagai obat disebabkan adanya kandungan minyak atsiri yang terdiri dari phenol dan sebagian besar kavikol. Kavikol inilah yang
memberi bau khas daun sirih dan memiliki sifat bakterisida lima kali lipat dari
phenol biasa.
15
Disamping itu, ekstraknya dapat digunakan untuk mencegah dan mengobati radang gusi dan radang tenggorokan.
1
2.2 Morfologi dan Klasifikasi