Pembuatan larutan standar pengukuran kadar GSH

✠ ✡

2. Definisi Operasional Variabel

Untuk memudahkan penelitian agar penelitian tidak menjadi terlalu luas, maka dibuat definisi operasional pada Tabel 2 sebagai berikut: Tabel 2. Definisi Operasional Variabel Variabel Kelompok Skala Ekstrak etanol daun sirsak Terdapat 4 kelompok dengan perlakuan berbeda • Sampel dengan perlakuan negatif sebagai kelompok kontrol. Tidak diinduksi DMBA, hanya aquadest 1 mL per hari selama 4 minggu • Sampel dengan perlakuan positif yang telah diinduksi DMBA 20 mgkgBB 2 kali dalam seminggu selama 4 minggu • Sampel dengan perlakuan positif yang telah diinduksi DMBA 20 mgkgBB 2 kali dalam seminggu selama 4 minggu dan ekstrak etanol daun sirsak dosis 20mgkgBB 1 kali sehari selama 4 minggu • Sampel dengan perlakuan positif dengan yang telah diinduksi DMBA 20 mgkgBB 2 kali dalam seminggu selama 4 minggu dan ekstrak etanol daun sirsak dosis 40 mgkgBB 1 kali sehari selama 4 minggu Kategorik nominal Kadar Glutation GSH Kadar glutation dapat menggambarkan tingkat kerusakan sel hepar akibat induksi zat yang menyebabkan terjadinya stres oksidatif. Kadar GSH dinilai dengan mengamati adanya Numerik µmolg hepar ☛ Tabel 2 lanjutan perubahan yang signifikan antarkelompok perlakuan. Semakin tinggi kadar GSH antarkelompok perlakuan, maka semakin baik efek protektif ekstrak etanol daun sirsak terhadap zat karsinogen Riani, 2004.

G. Pengolahan dan Analisis Data

Data yang diperoleh dari hasil pengukuran kadar GSH merupakan data numerik. Data tersebut dianalisis menggunakan aplikasi statistik.

1. Uji Normalitas dan Homogenitas p0,05

Hasil penelitian dianalisis apakah data terdistribusi normal atau tidak secara statistik dengan menggunakan uji normalitas Shapiro-Wilk. Uji ini digunakan untuk menguji data yang berjumlah ≤50. Kemudian dilakukan uji Levene untuk mengetahui apakah dua atau lebih kelompok data memiliki varians yang sama atau tidak. Jika varians data berdistribusi normal dan homogen, dilanjutkan dengan metode uji parametrik.

2. Uji Parametrik

Jika data memiliki distribusi normal dan homogen, maka dilanjutkan dengan uji parametrik one way Anova. Sedangkan, Jika data tidak memiliki distribusi yang normal dan varians data tidak homogen, maka data diuji dengan uji Kruskal-Wallis.

Dokumen yang terkait

Pemanfaatan Ekstrak Etanol Daun Srikaya (Annona reticulata L.) Menggunakan Matriks Nata De Coco Dan Gel Dalam Penyembuhan Luka Sayat

2 44 98

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL DAUN SIRSAK (Annona muricata Linn) TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI GINJAL TIKUS PUTIH (Rattus Norvegicus) GALUR Sprague dawley YANG DIINDUKSI DMBA

5 36 70

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK DAUN SIRSAK (ANNONA MURICATA L.) TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI JARINGAN PARU TIKUS PUTIH BETINA YANG DIINDUKSI KARSINOGEN 7,12 DIMETHYLBENZ[α]ANTHRANCENE (DMBA)

0 7 43

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK DAUN SIRSAK (ANNONA MURICATA L.) TERHADAP KADAR MALONDIALDEHID PADA JARINGAN HATI TIKUS PUTIH YANG DIINDUKSI DMBA

1 10 71

EFEK KEMOPREVENTIF PEMBERIAN INFUSA DAUN SIRSAK (Annona muricata L.) PADA EPITEL DUKTUS JARINGAN PAYUDARA TIKUS BETINA GALUR SPRAGUE DAWLEY YANG DIINDUKSI SENYAWA 7,12-DIMETHYLBENZ[A]ANTHRACENE (DMBA)

1 60 56

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL DAUN SIRSAK (Annona muricata Linn) TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI SEL HEPAR TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) GALUR Sprague dawley YANG DIINDUKSI DMBA

2 8 70

Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol Mahkota Dewa Terhadap Gambaran Histopatologi Paru Tikus Putih yang Diinduksi 7,12-Dimethylbenz[α]anthracene (DMBA)

0 7 60

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL DAUN SIRSAK (Annona muricata L.) TERHADAP KADAR MALONDIALDEHID (MDA) JARINGAN PAYUDARA TIKUS PUTIH BETINA YANG DIINDUKSI 7,12 DIMETILBENZ(α)ANTRASEN (DMBA)

3 31 57

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK DAUN SIRSAK (Annona muricata.L) TERHADAP KADAR ASAM SIALAT PADA JARINGAN HATI TIKUS YANG DIINDUKSI SENYAWA 7,12-DIMETHYLBENZ[A]ANTHRACENE (DMBA)

1 4 67

Efek Ekstrak Etanol Daun Sirsak (Annona Muricata L.) Terhadap Kadar Kreatinin Dan Urea Serum Tikus Yang Diinduksi Gentamisin

0 15 79