Fisiologi Hepar Hepar Tikus Rattus novergicus L.
inhibisi terhadap enzim antioksidan yang diproduksi oleh tubuh sehingga menimbulkan kerusakan sel Sugianto, 2011.
Antioksidan dapat didefinisikan sebagai senyawa yang mampu melawan proses oksidasi di dalam tubuh. Antioksidan dapat digolongkan berdasarkan
komponen enzimatisnya menjadi 2, yaitu antioksidan nonenzimatis dan antioksidan enzimatis. Antioksidan nonenzimatis meliputi; vitamin C, E,
karotenoid, flavonoid dan asam lipoat. Antioksidan enzimatis atau antioksidan biologis meliputi superoksida
dismutase SOD, katalase, glutation peroksidase GPx dan glutation GSH. Antioksidan enzimatis merupakan
sistem pertahanan tubuh intraseluler dalam sitoplasma dan mitokondria, yang bekerja dengan cara memecah senyawa radikal menjadi O
2
dan H
2
O. Senyawa ini dapat mencukupi kebutuhan tubuh apabila kondisi kesehatan baik dan
suplai gizi terpenuhi Lobo dkk., 2010.
Gambar 10. Pembentukan Radikal Bebas dan mekanisme kerja antioksidan enzimatik pada stres oksidatif Kumar, 2005
Hasil oksidasi di dalam tubuh berupa komponen radikal bebas dan ROS. Radikal bebas dapat terbentuk di dalam sel maupun di luar sel, yang memicu
terjadinya gangguan fisiologis dan biokimia. Beberapa penyakit degeneratif dapat disebabkan
oleh aktivitas oksidasi, seperti kelainan kardiovaskuler, diabetes militus tipe II, penuaan dini bahkan kanker Del Rio dkk., 2002; Lobo
dkk., 2010.
Radikal bebas adalah suatu senyawa atau molekul yang mengandung satu atau lebih elektron tidak berpasangan pada orbit terluarnya. Molekul ini bersifat
reaktif untuk mencari pasangan dengan cara mengikat elektron molekul yang ada di sekitarnya Lobo dkk., 2010. Pembentukan radikal bebas di dalam
tubuh tidak dapat dihindari karena senyawa ini terbentuk selama proses pembentukan energi dari oksidasi karbohidrat, lemak dan protein. Terutama
terjadi akibat adanya kebocoran pada transfer elektron, yaitu radikal bebas dalam bentuk anion superoksida, hidroksil dan lain-lain Lobo dkk., 2010.
Target utama radikal bebas adalah protein, karbohidrat, asam lemak tak jenuh dan lipoprotein serta unsur DNA terutama pada basa nitrogennya. Gangguan
umum yang ditimbulkan adalah gangguan fungsi sel, kerusakan struktur sel, molekul modifikasi yang tidak dapat dikenali oleh sistem imun bahkan mutasi
sel. Radikal bebas akan menyebabkan terjadinya reaksi berantai molekul di sekelilingnya yang kemudian menghasilkan senyawa baru dan dampak yang
ditimbulkan akan semakin besar. Peran utama senyawa antioksidan adalah menangkap radikal bebas, memutus reaksi berantai, sehingga efek negatif
lainnya dapat dicegah Riani, 2004.