Pengujian hipotesis Analisis Data dan Pengujian Hipotesis

yang diperoleh terdistribusi normal dan homogen, maka pengujian menggunakan uji statistik parametrik, yaitu menggunakan uji-t Sudjana, 2005: 2 1 2 1 1 1 n n s X X t hitung ............................4 dan 2 1 1 2 1 2 2 2 2 1 1 2 n n s n s n s Keterangan : t hitung = Kesamaan dua rata-rata 1 X = Rata-rata n-Gain kelas eksperimen 2 X = Rata-rata n-Gain kelas kontrol s 2 = Varians n 1 = Jumlah siswa kelas eksperimen n 2 = Jumlah siswa kelas kontrol 2 1 s = Varians kelas eksperimen 2 2 s = Varians kelas kontrol Dengan kriteria pengujian: terima H jika t t 1- α dengan derajat kebebasan dk = n 1 + n 2 – 2 dan tolak H untuk harga t lainnya. Dengan menentukan taraf signifikan α = 5 peluang 1- α . …………………5 V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data, pengujian hipotesis, dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Rata-rata n-Gain keterampilan dasar dan memberikan penjelasan lanjut pada materi larutan elektrolit dan non elektrolit dengan model pembelajaran problem solving lebih tinggi daripada pembelajaran konvensional siswa SMA Fransiskus Bandar Lampung. 2. Model pembelajaran problem solving lebih efektif daripada pembelajaran konvensional dalam meningkatkan keterampilan dasar dan memberikan penjelasan lanjut pada materi larutan elektrolit dan non elektrolit karena pada setiap tahap pembelajarannya siswa dilatih untuk terbiasa memberikan alasan terhadap jawaban yang dibuat serta dapat mengembangkan kemampuan siswa dalam mempertimbangkan definisi yang berupa contoh noncontoh, klasifikasi, dan membuat isi definisi.

B. Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, disarankan bahwa: 1. Pembelajaran problem solving hendaknya diterapkan dalam pembelajaran kimia, terutama pada materi larutan elektrolit dan non elektrolit karena terbukti efektif dalam meningkatkan keterampilan dasar dan memberikan penjelasan lanjut. 2. Untuk meningkatkan efisien waktu sebaiknya dalam melakukan penelitian agar mempersiapkan lebih awal hal-hal yang menunjang proses pembelajaran serta lebih memperhatikan pengelolaan waktu dalam proses pembelajaran sehingga pembelajaran lebih maksimal. DAFTAR PUSTAKA Angelo, Thomas. 1995. Classroom assessment techniques. Diakses tanggal 22 Oktober 2012 dari http:penelitiantindakankelas.blogspot.com20121022- definisi-berfikir-kritis.html Arikunto, S. 2003. Dasar – dasar Evaluasi Pendidikan. Bumi Aksara. Jakarta Costa, A. L. 1985. Developing Minds A Resource Book for Teaching Thinking. Association for Supervision and Curriculum Development. Virginia. Dahar, R.W. 1989. Teori –Teori Belajar. Erlangga. Jakarta. Depdiknas. 2003. Pedoman Khusus Pengembangan Silabus dan Penilaian Kurikulum 2004. Direktorat Pendidikan Menengah Umum. Djamarah dan Zain, A. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Rineka Cipta. Jakarta. Ennis, R.H. 1985. Goals for A Critical Thiking Curriculum. Costa, A.L. Ed. Developing Minds A Resource Book for Teaching Thinking. Assosiation for Supervisions and Curriculum Development ASCD. Alexandra, Virginia. Fadiawati, N. 2011. Perkembangan Konsepsi Pembelajaran Tentang Struktur Atom Dari SMA Hingga Perguruan Tinggi. Disertasi. Perpustakaan Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung. Hidayati. 2006. Pengembangan Pendidikan IPS di SD. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta. Liliasari. 1996. Beberapa Pola Berpikir dalam Pembentukan Pengetahuan oleh Siswa SMA. Disertasi. Sekolah Pasca Sarjana IKIP. Bandung. Nessinta, N. 2009. Penerapan Metode Problem Solving Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Asam Basa. Skripsi. Universitas Lampung. Bandar Lampung. Pannen, Mustafa, dan Sekarwinahyu. 2001. Konstruktivisme Dalam Pembelajaran. Dikti. Jakarta.

Dokumen yang terkait

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENGELOMPOKKAN DAN MENGKOMUNIKASIKAN PADA MATERI POKOK LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON-ELEKTROLIT SERTA REDOKS

1 22 43

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBERIKAN PENJELASAN SEDERHANA DAN MENYIMPULKAN PADA MATERI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT

0 10 48

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING PADA MATERI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERKOMUNIKASI DAN MEMPREDIKSI

0 6 45

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN PREDIKSI DAN INFERENSI PADA MATERI POKOK LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON-ELEKTROLIT SERTA REDOKS

2 45 50

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING PADA MATERI POKOK LARUTAN NON ELEKTROLIT DAN ELEKTROLIT DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENGELOMPOKKAN DAN MENYIMPULKAN

0 6 42

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING DISERTAI MEDIA ANIMASI PADA MATERI LARUTAN NON-ELEKTROLIT DAN ELEKTROLIT DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMPULKAN DAN PENGUASAAN KONSEP

1 28 56

EFEKTIVITAS MODEL PROBLEM SOLVING PADA MATERI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENGELOMPOKKAN DAN MENGKOMUNIKASIKAN

1 17 48

EFEKTIVITAS MODEL PLGI PADA MATERI LARUTAN ELEKTROLIT NON-ELEKTROLIT DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENGKOMUNIKASIKAN DAN MENYIMPULKAN

1 14 49

Model Problem Solving untuk Meningkatkan Kemampuan Siswa dalam Berpikir Orisinil pada Materi Larutan Elektrolit dan Non-Elektrolit

2 27 198

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON-ELEKTROLIT DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR ORISINIL

6 28 47