38
Keterangan : x
= nilai rata-rata ∑x
= jumlah semua nilai hasil ∑N = jumlah siswa
Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar digunakan rumus sebagai berikut :
P =
100 x
siswa banyaknya
belajar tuntas
yang siswa
banyaknya
G. Indikator Keberhasilan
Apabila 75 siswa telah memahami tentang materi tentang penjumlahkan dan pengurangkan bilangan bulat, dan 75 siswa mendapatkan
nilai KKM 60 melalui model Kooperatif Tipe STAD, maka tindakan tersebut diasumsikan sudah berhasil.
N x
x
39
H. Jadwal Penelitian
Jadwal Pelaksanaan Penelitian penelilitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut:
N o
Jenis Kegiatan Bulan
Nopember Desember
Januari Pebruari
1 2
3 4
1 2
3 4
1 2
3 4
1 2
3 4
1 Penyusunan
Proposal a.
Pengajuan Judul
b. Pengajuan
Proposal c.
Seminar Proposal
2 Pelaksanaan Siklus
I a.
Perencanaan Tindakan
b. Pelaksanaan
Tindakan dan Observasi
c. Analisis dan
Refleksi 3
Pelaksanaan Siklus II
a. Perencanaan
Tindakan b.
Pelaksanaan tindakan dan
observasi c.
Analisis dan refleksi
4 Penyusunan hasil
penelitian a.
Menyusun daftar hasil
penelitian b.
Menyelenggara kan seminar
daftar hasil penelitian
5 Penggandaan dan
pengumpulan hasil
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan pembelajaran dengan menggunakan
model kooperatif tipe STAD sebagai berikut: 1.
Pembelajaran menggunakan model kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan aktivitas belajar matematika siswa kelas V semester genap
SD Negeri 1 Gunung Mas Tahun Pelajaran 20122013. 2.
Pembelajaran menggunakan model kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas V semester genap SD
Negeri 1 Gunung Mas Tahun Pelajaran 20122013. Terjadi peningkatan ketuntasan hasil belajar matematika siswa dari 56,52 menjadi 78,26.
Hal ini menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif Tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar matematika.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan dalam penelitian ini, maka dapat dikemukakan saran sebagai berikut: