Buku Guru Kelas XI SMASMK 86
C. Tujuan Ajaran Vibhuti Marga dan Tujuan Agama Hindu
Tujuan ajaran Vibhuti Marga adalah untuk dapat memahami, mengerti dan menghayati kebesaran dan kemuliaan Sang Hyang Widhi WasaTuhan Yang Maha
Esa dengan berbagai sinar-Nya sebagai simbol keindahan, kemuliaan jiwa, kebenaran, Rta, kebaikan, kebahagiaan, kekekalan, Tuhan dan lain-lain melalui jalan spiritual
pemikiran oleh para Maharsi guna mewujudkan kesejahteraan dan kebahagiaan umatnya.
Agama adalah kepercayaan hidup pada ajaran-ajaran suci yang diwahyukan oleh Ida Sang Hyang Widhi, yang kekal abadi. Tujuan agama Hindu adalah untuk
mencapai kedamaiankebahagiaan rohani dan kesejahteraan hidup jasmani umatnya. Tujuan agama Hindu ini sebagaimana dituliskan dalam berbagai pustaka suci Veda
dengan sloka ”Moksartham jagadhita ya ca iti dharma”
D. Sloka-sloka Vibhuti Marga sebagai Tuntunan Hidup
Berbagai macam sloka berikut yang dikutip dari beberapa kitab suci Veda dipercayai dapat mengilhami umat sedharma mewujudkan kesejahteraan dan
kebahagiaan hidup.
Sirsnah-sisarno jagatas tasthusas patim samaya visvam a rajah,
sapta svasarah suvitaya suryam vahanti harito rathe.
tac caksur devahitam sukram uccharat pasyema saradah satam jivema saradah satam
Rg Veda VII. 66. 15-16 Demi kebaikan semua, tujuh saudara perempuan
membawa sang matahari, penguasa semuanya yang bergerak atau diam yang melintasi
seluruh dunia dalam keretanya Mata cerah yang ditetapkan Tuhan dari alam
semesta, muncul ; semoga kami memandangnya sebagai ratusan musim gugur dan semoga kami
hidup seratus tahun musim gugur.
Diunduh dari
http:bse.kemdikbud.go.id
87
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti
a vibadhya pariparas tamamsi ca jyotismantam ratham rtasya tistati
brhaspate bhimam amitradambhanam raksohanam gotrabidham svarvidam
Rg Veda II. 23. 3 Setelah mengusir para pencacimaki
dan kegelapan dari hati kami, Engkau Tuhan Yang Mahakuasa, menaiki kreta
kebenaran abadi yang cemerlang, menakutkan, penakluk musuh, pembantai kekuatan jahat,
pemecah awan-awan kebodohan dan penganugrah kebahagiaan.
Dari kedua mantram di atas dilukiskan bahwa Dewa Surya sebagai dewa yang memberikan kesejahteraan dunia baik yang dapat bergerak maupun yang
tidak bergerak, dan Beliau dipandang sebagai dewa yang mengusir kejahatan dan menghalau musuh-musuh yang mengganggu kehidupan manusia di dunia. Beliau
dipandang sebagai penegak embe Rta yaitu embe keabadian yang mengatur alam semesta.
vrhatsumnah prasavita nivesano jagatah sthaturubhayasya yo vasi
sa no devah savita sarbha yaccha tvasme ksayaya trivarutham amhasah
Rg Veda IV. 53. 6 Tuhan yang Mahapengasih, yang ember
kehidupan pada alam dan menegakkannya. Ia yang mengatur baik yang bergerak
dan yang tidak bergerak. Semoga Ia Savitar, memberikan rakhmat-Nya kepada
kami. Untuk ketenteraman hidup, dengan kemampuan melawan kekuatan jahat.
Dewa Surya disebut dengan sebutan Savita atau Savitar adalah sebagai dewa pencipta kehidupan yang ada di alam semesta. Pada dewa inilah semua makhluk
berlindung serta memohon agar dapat memberikan ketenteraman hidup dengan kekuatan mampu melawan kejahatan. Peserta didik diberikan tugas untuk membaca,
Diunduh dari
http:bse.kemdikbud.go.id
Buku Guru Kelas XI SMASMK 88
memahami dan menjelaskan pelaksanaan Vibhuti Marga dalam kehidupan. peserta didik diberikan tugas mandiri untuk menghafalkan dan dapat memberikan contoh-
contoh penerapan Vibhuti Marga dalam masyarakat setempat sesuai dengan budaya daerahnya. Guru mengajak peserta didiknya berdiskusi bentuk mempraktikkan
ajaran Vibhuti Marga secara vertikal hubungan dengan Sang Hyang Widhi, hubungan manusia dengan manusia dan hubungan manusia dengan alam. Guru
mengajak mereka dalam kegiatan ektrakurikuler untuk mempraktikkannya. Guru juga memberikan motivasi kepada peserta didik untuk bertanya, mengerjakan soal-
soal latihan, guru memberikan evaluasi pada setiap akhir pembelajaran. Selain itu, guru juga memberikan tugas-tugas baik mandiri maupun tugas berkelompok untuk
mendapatkan informasi kompetensi peserta didik berkaitan dengan materi Vibhuti Marga dalam kehidupan.
Bab 5 Manawa Dharmasastra sebagai Kitab Hukum Hindu
Sebelum memulai proses pembelajaran Manawa Dharma Sastra sebagai kitab hukum Hindu, guru mendahului dengan mengucapkan Penganjali agama Hindu, dan
melakukan Puja Tri Sandya doa Puja Saraswati, serta memberikan penilai sikap religius dan sosial yaitu seperti menyayangi ciptaan Sang Hyang Widhi ahimsa,
berperilaku jujur satya, menghargai dan menghormati antarsesama tat tvam asi, dalam kegiatan belajar mengajar yang berkaitan dengan materi Manawa Dharma
sastra sebagai kitab hukum Hindu. Dalam bab ini peserta didik dapat mencari tahu menemukan esiensi Manawa Dharmasastra sebagai kitab hukum Hindu seperti yang
terdapat dalam buku peserta didik yang meliputi hal-hal berikut.
A. Pengertian Dharmaṡāstra sebagai Kitab Hukum Hindu