1
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti
1
BAB
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Pembelajaran adalah proses interaksi antarpeserta didik, yaitu antara peserta didik dengan guru dan sumber belajar juga interaksi antarpeserta didik pada suatu
lingkungan belajar. Dalam proses pembelajaran, guru memiliki peran yang sangat penting untuk mengembangkan dan meningkatkan kemampuan dan kualitas pendidik
dalam melaksanakan proses pembelajaran sesuai Kurikulum 2013 perlu disusun Buku Panduan Guru Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti.
Buku ini disusun untuk dijadikan acuan bagi guru dalam memahami kurikulum dan pengembangannya ke dalam pembelajaran. Hal ini disebabkan keberhasilan
pembelajaran Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti di samping dipengaruhi oleh keaktifan peserta didiknya, sarana dan prasarana yang mendukung, juga dipengaruhi
oleh kompetensi dan profesionalisme guru dalam mengajar.
Guru yang profesional dituntut mampu menerapkan dan melaksanakan proses pembelajaran dengan baik. Dalam proses pembelajaran, guru memiliki peran
penting, bahkan menempati posisi kunci berhasil atau tidaknya proses pembelajaran tersebut. Adapun peran guru dalam pembelajaran, yakni sebagai pendidik, pengajar,
pembimbing, pelatih, penasehat, pembaharu, teladan, pribadi, pendorong kreativitas, pembangkit pandangan, pekerja rutin, pembawa cerita, peneliti, aktor, emansipator,
inovator, motivator dan dinamisator, fasilitator, evaluator, mediator, dan penguat.
Proses pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti hendaknya selalu merujuk pada ruh Kurikulum 2013, dan menggunakan
buku baik buku utama dan penunjang sebagai referensinya. Untuk menjembatani keinginan ideal seperti itu dengan kondisi yang selama ini dialami guru, maka
diperlukan buku panduan operasional untuk membantu guru memahami Kurikulum 2013 serta penerapan Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti di sekolah.
Diunduh dari
http:bse.kemdikbud.go.id
Buku Guru Kelas XI SMASMK 2
Hal ini penting karena implementasi Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti di sekolah maupun di masyarakat memiliki karakteristik yang khas. Dalam
pelaksanaannya harus mengakomodir budaya-budaya setempat menjadi bahan dan media belajar, sehingga diperlukan upaya-upaya maksimal dan semangat yang kuat
bagi seorang pendidik dalam mengimplementasikan Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti ke dalam proses pembelajaran. Buku Panduan Guru ini dapat menjadi
jembatan terhadap usaha pendidik untuk mendesain pembelajaran agar terarah dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Buku ini diperlukan karena dalam setiap kegiatan belajar mengajar guru harus mempunyai sasaran atau tujuan yang jelas, terukur, mencapai kompetensi yang
disyaratkan. Tujuan itu bertahap dan berjenjang, mulai dari yang sangat operasional dan konkret, yakni tujuan pembelajaran khusus, tujuan pembelajaran umum, tujuan
kurikuler, tujuan pendidikan nasional, sampai pada tujuan yang bersifat universal.
Proses belajar mengajar sebagai suatu sistem instruksional mengacu kepada pengertian sebagai seperangkat komponen yang saling bergantung satu dengan
yang lain untuk mencapai tujuan. Sebagai suatu sistem belajar mengajar meliputi sejumlah komponen antara lain tujuan pelajaran, bahan ajar, peserta didik yang
menerima pelayanan belajar, guru, metode dan pendekatan, situasi dan evaluasi kemajuan belajar. Agar tujuan itu dapat tercapai, semua komponen yang ada harus
diorganisasikan dengan baik.
Untuk mewujudkan tujuan tersebut, guru harus memahami segenap aspek pribadi peserta didik, seperti 1 kecerdasan dan bakat khusus, 2 prestasi sejak awal sekolah,
3 perkembangan jasmani dan kesehatan, 4 kecenderungan emosi dan karakternya, 5 sikap dan minat belajar, 6 cita-cita, 7 kebiasaan belajar dan bekerja, 8 hobi
dan penggunaan waktu senggang, 9 hubungan sosial di sekolah dan di rumah, 10 latar belakang keluarga, 11 lingkungan tempat tinggal, dan 12 sifat-sifat khusus
serta kesulitan belajar peserta didik.
B. Dasar Hukum