Strategi Positioning LANDASAN TEORITIS

63

BAB II LANDASAN TEORITIS

A. Strategi Positioning

Dalam sebuah organisasi, mutlak diperlukan manajemen, sesuai dengan asal kata manajemen yang artinya mengatur, hanya dapat dilakukan dalam suatu organisasi wadah atau tempat, sebab dalam wadah inilah tempat kerja sama, pembagian kerja atau delegation of outority koordinasi, integrasi dilakukan untuk mencapai tujuan yag ingin dicapai.1 Salah satu tugas dalam manajemen adalah membuat keputusan. Dalam menjalankan tugasnya menyangkut waktu yang panjang, menghadapi resiko yang besar dan mungkin membahayakan organisasi dan keputusan tersebut harus mampu dikomunikasikan pada manajemen pelaksana. Untuk menghadapi hambatan, kelemahan-kelemahan atau masalah-masalah yang sedang dan akan dihadapi serta kemungkinan pengembangan dimasa yang akan datang maka perlu adanya suatu strategi. 13 Strategi pada mulanya berasal dari peristiwa peperangan yaitu sebagai suatu siasat untuk mengalahkan musuh. Namun pada akhirnya strategi berkembang untuk semua kegiatan organisasi, budaya, dan agama. Strategi ini digunakan dalam segala hal mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Tujuan tidak akan mudah dicapai tanpa strategi, karena pada dasarnya segala tindakan atau 13 Supriono, Manajemen Strategi dan Kebijaksanaan Bisnis, Yogyakarta: BPFE, 1985, h. 8 64 perbuatan tidak terlepas dari strategi, adapun tentang taktik sebenarnya merupakan cara yang digunakan dan merupakan kegiatan dari strategi. 14 Pengertian strategi sudah dikemukakan pada bagian pertengahan bab ini, tetapi untuk mengetahui lebih jelas mengenai pengertian strategi, penulis mengedepankan beberapa pengertian strategi yang dikemukakan oleh beberapa pakar, antara lain: 1. Drs. Syarif Usman mengatakan: “…. Dalam membangun saya mendefinisikan strategi sebagai kebijaksanaan menggerakkan dan membimbing seluruh potensi kekuatan, daya, dan kemampuan bangsa untuk mencapai kemakmuran dan kebahagiaan.” 15 2. Prof. Dr. Onong Uchyana Effendi, MA, mengatakan: “Strategi pada hakekatnya adalah perencanaan planning dan manajemen untuk mencapai suatu tujuan, akan tetapi untuk mencapai tujuan tersebut, strategi tidak berfungsi sebagai peta jalan yang hanya memberikan arah saja, melainkan harus mampu menunjukkan bagaimana taktik operasionalnya.” 16 3. Dr. Fuad Amsyari mengatakan, “Bahwa dalam pengertian dasarnya, strategi dan taktik adalah metode dan taktik untuk memenangkan suatu persaingan.” Persaingan itu terbentuk suatu pertempuran fisik untuk merebut suatu wilayah dengan memakai senjata dan tenaga manusia. Sedangkan dalam bidang non militer, strategi dan taktik adalah suatu cara atau teknik untuk memenansgkan 14 Rafiudin dan Maman Abdul Djalil, Prinsip dan Strategi Dakwah, Bandung: CV Pustaka Setia, 2001, cet. Ke-2, h. 76 15 Drs. Syarif Usman, Strategi Pembangunan Indonesia dan Pembangunan dalam Islam, Jakarta: Firma Djakarta, tanpa tahun, cet. Ke-1, h. 6 16 Prof. Dr. Onong Uchyana Effendi, MA, Ilmu Komunikasi dan Praktek, Bandung: Mizan Rosdakarya, 1992, cet. Ke-4, h. 32 65 suatu persaingan antara kelompok-kelompok yang berbeda orientasi kedepannya. 17 Adapun jenis-jenis strategi yang digunakan dalam perusahaan, diantaranya adalah: 1. Klasifikasi berdasarkan ruang lingkup. Strategi dapat didefinisikan secara luas. Sebagimana telah kita lakukan dalam mendefinisikan strategi induk, atau strategi dapat dirumuskan secara lebih sempit seperti strategi program. Strategi terinci untuk mengimplementasikan strategi program, dan ini dapat dirancang sebagai substrategi. 2. Strategi dapat diklasifikasikan dalam hubungannya dengan tingkat organisasi. Di dalam sebuah perusahaaan yang terdiri atas sejumlah divisi kita akan melihat sekurang-kurannya dua tingkat: strategi kantor pusat dan strategi divisi. Jika disebut belakangan dikembangkan untuk mengejar terdahulu, ini dapat disebut sub strategi. Strategi dapat diklasifikasikan berdasarkan apakah strategi itu berkaitan dengan sumber material atau bukan material. Kebanyakan strategi dengan sumber yang bersifat fisik. Namun, strategi dapat mengenai penggunaan tenaga manajer, tenaga ilmuan, dan lain-lain. Strategi dapat berkenaan dengan gaya manajemen, pola berpikir, atau falsafah tentang hal-hal yang merupakan sikap suatu perusahaan terhadap tanggung jawab sosial. 17 Dr. Fuad Amsyari, Strategi Perjuangan Umat Islam Indonesia, Bandung: Mizar, 1990, cet. Ke-1, h. 4 66 3. Strategi dapat dikelompokkan menurut tujuan dan aturan fungsi. Sebagai contoh: Pertumbuhan adalah sasaran utama dari kebanyakan perusahaan dan terdapat banyak strategi yang dapat dipilih untuk dapat menjamin pertumbuhan tersebut Guth, 1980, Clifford, 1973b; dan Gutmann, 1964. Strategi produk pasar adalah klasifikasi penting lainnya. Termasuk didalamnya adalah: Strategi yang dibuat untuk mengembangkan dan memanfaatkan prodak baru, strategi yang dirancang untuk memperluas penjualan dan pasar yang dilayani, strategi yang di diversifikasi, dan strategi yang hubungan dan siklus hidup produk. Strategi keuangan sangat penting untuk menentukan bagi kelangsungan hidup dan pertumbuhan perusahaan. Berhasil dan tidaknya semua strategi bergantung pada tingkat sejauh mana strategi itu mempengaruhi posisi keuangan perusahaan. Ini adalah pengujian terakhir dari strategi. 4. Strategi pribadi manajer. Semakin tinggi tingkat manajer semakin tinggi, artinya ini bagi kehidupan organisasi. Strategi pribadi adalah petunjuk praktis yang meliputi nilai-nilai motivasi, perlindungan terhadap sikap bermusuhan dari lingkungan; metode mengubah lingkungan adalah teknik bergaul dengan orang-orang dan untuk terlaksananya sesuatu pekerjaan dengan baik, dan cara untuk memaksimalkan kepuasan pribadi serta kebutuhan dasar. 18 18 George A. streiner Jahn B. miner: “ Kebijakan dan Strategi Manajemen”, Kuala Lumpur- Malaysia: September 1999, h. 18-19 67 Setelah penulis membahas tentang strategi menurut para ahli diatas, selanjutnya penulis juga akan membahas mengenai positioning. Ada beberapa ahli yang mendefinisikan mengenai Positioning 19 , sebagai berikut: Trout 2004, 15 mendefinisikan positioning sebagai cara kita untuk mendeferensiasikan diri kita di dalam benak konsumen. Menurut Philip Kotler 1997 mendefinisikan positioning sebagai: “The act of designing the company’s offering and image so what they occupy a meaningful and distinct competitive positioning the target customers mind” p.295. Positioning adalah tindakan yang dilakukan marketer untuk membuat citra produk dan hal-hal yang ingin ditawarkan kepada pasarnya berhasil memperoleh posisi yang jelas yang mengandung arti dalam benak sasaran konsumennya. Adapun menurut Kertajaya 2004 mendefinisikan positioning sebagai the strategy to lead your customer credibility Upaya mengarahan pelanggan anda secara kredibel. Pengertian lain menyebutkan bahwa positioning adalah strategi komunikasi untuk memasuki jendela otak konsumen, agar produk atau merk atau nama Anda mengandung arti tertentu yang dalam beberapa segi mencerminkan keunggulan terhadap produk atau merk atau nama lain dalam bentuk hubungan asosiatif. 19 http:jungkirbalik.wordpress.com20080504positioning-sebuah-konsep 68 Jadi, yang dimaksud dengan strategi positioning radio dakwah adalah siasat dan perencanaan yang dibangun radio untuk memberikan citra diri dan produk yang ditawarkan kepada pasar agar berhasil memperoleh posisi yang jelas yang mengandung arti dalam benak sasaran konsumennya sehingga output yang dihasilkan syarat dengan muatan da’wah sesuai dengan koridor Islam.

B. Radio dan Ruang Lingkupnya