68 Jadi, yang dimaksud dengan strategi positioning radio dakwah adalah
siasat dan perencanaan yang dibangun radio untuk memberikan citra diri dan produk yang ditawarkan kepada pasar agar berhasil memperoleh posisi yang
jelas yang mengandung arti dalam benak sasaran konsumennya sehingga output yang dihasilkan syarat dengan muatan da’wah sesuai dengan koridor
Islam.
B. Radio dan Ruang Lingkupnya
Radio sebagai media massa elektronik muncul setelah adanya beberapa penemuan teknologi telepon, fotografi yang bergerak dan tidak bergerak, dan
rekaman suara.
20
Hal ini berkat ketekutan tiga orang cendekiawan muda. Diantaranya seorang ahli teori alam berkebangsaan Inggris James Maxwell yang mendapat
julukan “Scientific father of wirelas,” berhasil menemukan rumus-rumus yang di duga mewujudkan gelombang elektromagnetis pada tahun 1865 ketika ia berusia
29 tahun.
21
Barulah pada tahun 1895 Guaghelmo Marconi seorang Italia menemukan adanya gelombang elektromagnetik yang tak tampak oleh mata dan bergerak
lewat udara dengan kecepatan suara. Gelombang tersebut kemudian dimanfaatkannya untuk mengirim tanda-tanda melintas jarak jauh tanpa harus
20
Denis MC Quail, Teori Komunikasi Massa: Suatu Pengantar, Jakarta: Erlangga, 1984, edisi ke-2, h. 15
21
Onong Uchjana Effendi, Radio Siaran: Teori dan Praktek, Bandung: Alumni, 1978, h. 24
69 melalai saluran kawat. Kondisi inilah yang melahirkan adanya perangkat yang
disebut dengan radio.
22
Radio merupakan media komunikasi yang dipergunakan dalam mengirim warta jarak jauh yang dapat ditangkap oleh sekelompok orang yang
mendengarkannya melalui pemancar radio yang diinginkan. Dengan radio masyarakat dapat memperoleh informasi tentang kemajuan zaman. Bahkan
radiopun berfungsi dalam mengadakan perubahan persepsi bahkan prilaku seseorang atau masyarakat.
Secara etimologi, radio menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah: “pengiriman suara atau bunyi melalui udara”.
23
Dalam kamus ilmiah popular radio diartikan sebagai pesawat pengiriman atau penerima gelombang siaran.
24
Ada juga yang mengartikan “Radio is methode of sending and receifing signal,
massage, dialogue, musi, and other sound by electricity wave whitour using wires.”
Radio adalah suatu system pengiriman dan penerimaan sinyal, pesan, pembicaraan, dan bunyi lain oleh gelombang elektronik tanpa menggunakan
kabel.
25
Begitu juga dengan illustrated work encyclopedia: “Radio is Method of sending soun for long distance by using of electricity but whitout wiras.
” Radio
22
M. Bahri Ghazali, Dakwah Komunikatif: Membangun Kerangka Dasar Ilmu Komunikasi Dakwah,
Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1997, cet, ke-1 h. 25
23
Indrawan WS, Kamus Bahasa Indonesia Jakarta: Balai Pustaka, 1998, cet, ke-1 h. 719
24
Pius A. pratanto dan M. Dahlan Al-Barri, Kamus Ilmiah Populer, Surabaya: Arkola, 1994, h. 648
25
Adams. Lewis M. Websted New American Dictionary Book income, New York: 1958, h. 805- 806
70 adalah metode pengiriman bunyi atau suara dalam jarak jauh oleh gelombang
elektronik tanpa menggunakan kabel.
26
Menurut Ton Kertapati pada dasarnya radio merupakan medium untuk bercerita yang dalam permulaannya segala apa yang disiarkan mempunyai bentuk
cerita, namun di dalam cerita itu diikuti dengan factor lain yang membedakannya dengan surat kabar yaitu efek, suara, musik, dan dialog.
27
Secara etimologi radio sesuai dengan definisi dalam peraturan pemerintah adalah “pemancar radio yang langsung ditujukan kepada umum dalam bentuk
suara dan mempergunakan gelombang radio sebagai media.”
28
Sebagai media, radio merupakan alat atau sarana yang di dalamnya terkandung arti penerangan, ajakan, pendidikan dan hiburan yang mampu
menggugah manusia untuk berbuat baik dan meninggalkan kemungkaran. Dalam arti dari segi kemanfaatan khalayak akan mendapatkan hiburan yang dapat
dijadikan suatu kegiatan yang bersifat positif. Dengan radio khalayak dapat memperoleh informasi tentang kemajuan
zaman, bahkan yang lebih dahsyatnya radio bisa berfungsi dalam mengadakan perubahan persepsi dan perilaku seseorang atau masyarakat. Yang demikian
terjadi karena radio mempunyai sifat-sifat yang khas yang dapat dijadikan sebagai kekuatan yang dimilikinya yaitu menyampaikan pesan dan informasi kepada
masyarakat.
26
Morehead Albert H, IlustratedWoldEncyclopedia, Vol 7, bobly Publishing corp. USA, 1955, h. 4058
27
Ton Kertapati, Dasar-dasar Publishing dalam pengembangannya Menjadi ilmu komunikasi, Jakarta: Bina Aksara, 1986, cet. Ke-3, h. 205
28
Onong Uchjana Efendi, ilmu KomunikasiTeori dan Praktek, Bandung: Rosda karya, 1992, cet. Ke-1, h. 165
71 Dengan sifat auditif, radio terbatas kepada rangkaian suara atau bunyi
yang hanya menerpa indra telinga saja, karena radio tidak menuntut khalayaknya untuk memiliki kelampuan membaca, juga melihat melainkan cukup dengan
sekedar mengandalkan kemampuan mendengar.
29
C. Dakwah dan Ruang Lingkupnya