Tujuan Ekonomi Ummat EKONOMI UMAT

pendukung kepada umat secara berkelanjutan. 34 H. s. Dillon, seorang pengamat ekonomi menjelaskan bahwa ekonomi kerakyatan adalah suatu ssistem ekonomi yang memihak kepada kepentingan ekonomi sebagian besar rakyat secara manusiawi, adil dan demokratis. Kepentingan ekonomi sebagian besar rakyat ini terdapat dalam kehidupan ekonomi manusia, petani, nelayan, buruh, pedagang kecil, dan para pengangguran. Ini yang merupakana realitas yang sesungguhnya ekonomi rakyat 35 .

2. Tujuan Ekonomi Ummat

Tujuan ekonomi ummat dapat mengemukakan beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam pengembangan strategi pemberdayaan ekonomi ummat, yaitu : 36 a. Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia SDM Sumber daya manusia merupakan masalah yang substansial dalam pengembangan ekonomi rakyat. Betapa pun melimpahnya sumber daya alam suatu negara, tanpa sumber daya manusia SDM yang cakap untuk mengelolanya, maka kekayaan alamnya tidak akan banyak artinya bagi 1, : . - 3 . J 3 - +66 1, 1= - .; - - +66 , 1? - .; - 2 +1 peningkatan kesejahteraan masyarakat. Sebaliknya, meskipun sumber daya alam tidak menguntungkan, kalau sumber daya manusianya berkualitas dan hebat, maka mereka dapat membangun negaranya menjadi pilar kekuatan ekonomi dunia. b. Memperkuat Jalinan Kerjasama Dan Kemitraan Antar Usaha Kecil dan Menengah UKM Dengan Pengusaha Besar Kerjasama antara usaha kecil menengah UKM adalah yang perlu dijalin. Adanya kerjasama ini akan memperkuat posisi mereka dalam percaturan ekonomi dan memperkuat posisi transaksi mereka. Di sisi lain, usaha kecil menengah UKM perlu juga membangun kemitraan dengan pengusaha besar. Ini penting unutk mengatasi kesenjangan pemilikan aset ekonomi. Adanya kemitraan ini akan menjadi jembatan antara pengusaha kecil dan pengusaha besar, sehingga tidak terjadi saling curiga dan rasa cemburu. c. Pengembangan Industri Rakyat Untuk memberdayakan ekonomi ummat, pemerintah dapat mengarahkan langkah strategis di bidang perindustrian dengan mengembangkan indsutri-industri rakyat yang terkait dengan industri besar. Industri-industri kecil dan menengah yang kuat menjadi tulang punggung industri nasional. Dalam realisasinya, proses industrialisasi harus mengarah ke daerah pedesaan dengan memanfaatkan potensi setempat yang umumnya agroindustri d. Pemberian Peluang Terhadap Aset Produksi Di antara bermacam-macam aset produksi, yang paling mendasar adalah akses dana modal . Tersedianya injeksi dana yang memadai dapat menciptakan pembentukan modal bagi usaha rakyat. Oleh karena itu, pemerintah perlu menyelaraskan ucapan dan tindakan untuk memberdayakan ekonomi ummat dengan mempermudah kepada Usaha Kecil Menengah UKM untuk memperoleh tambahan modal bagi peningkatan usaha mereka. e. Kebijakan Ketenagakerjaan Dalam hal ini, pemerintah hendaknya mendorong tumbuhnya tenaga kerja mandiri sebagai cikal bakal lapisan wirausaha baru yang berkembang menjadi wirausaha kecil menengah yang kuat, tangguh dan saling menunjang. Jadi pemerintah tidak hanya mampu menyediakan lapangan kerja. Lebih jauh dari itu, pemerintah hendaknya mampu mengubah image dan orientasi masyarakat dari pencari kerja menjadi wirausahawan yang menciptakan lapangan kerja. f. Pemerataan Pembangunan Anta Daerah Pemerataan pembangunan setidaknya dapat menghambat laju urbanisasi. Ini akan memberi gairah kepada masyarakat daerah untuk mengembangkan potensi daerah yang mereka miliki. Pembanguna daerah ditujukan sepenuhnya untuk meningkatkan kemampuan masyarakat setempat dalam mendayagunakan sumber daya yang ada di lingkungan sekitarnya. Pada akhirnya, pembangunan daerah akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang bersangkutan. Sesuai dengan uraian diatas penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa sasaran atau golongan penerima zakat mengalami reinterpretasipemaknaan sesuai dengan ayat 60 surat At-Taubah yang mempunyai redaksi Li dan Fi yaitu golongan yang empat yaitu fakir, miskin, amil zakat dan muallaf dalam keadaan apapun berhak menerima zakat, sedangkan empat golongan yang lain yaitu, Riqob, Gharimin, Fisabilillah dan ibnu sabil boleh jadi tidak karena disesuaikan dengan keadaan, seperti Indonesia tidak ada perbudakan dan untuk bagian riqob dialihkan untuk yang lain seperti, bencana alam, panti jompo, Bantuan Modal Usaha, Sumbangan Yayasan Pesantren dan sebagainya, sehingga dana zakat, infaq dan shadaqah dapat dimanfaatkan dan didayagunakan sebaik-baiknya.

BAB III GAMBARAN UMUM BAZDA KAB. KARAWANG

A. Sejarah berdirinya BAZDA Kab. Karawang

BAZDA adalah singkatan Badan Amil Zakat Daerah yang dibentuk oleh pemerintah tingkat Kabupaten berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Karawang nomor 1 Tahun 2001, Tanggal 4 Oktober 2004, BAZDA lahir sesuai dengan Undang-Undang Nomor 38 Tahun 1999 tentang pengelolaan zakat perlu menetapkan Badan Amil Zakat Daerah Kabupaten Karawang 2004-2007 atas usul Kepala Kantor Departemen Agama Kabupaten Karawang. 37 Landasan Syari’ah Islam yang tercakup dalam Al-Quran dan Al Hadist a Al Quran Surat At-Taubah ayat 103 yang artinya : “ Ambilah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat kamu membersihkan dan mensucikan mereka. Sesungguhnya doa kamu menjadi ketentraman jiwa mereka. Dan allah Mendengar lagi Maha Mengetahui.” b Hadis Nabi SAW yang di Riwayatkan oleh Jama’ah Ahli Hadist dan HR. Ahmad dan Muslim, yang artinya : “ Tatkala Rasulullah SAW mengutus Mu’adz ke yaman, beliau memerintahkan kepada Mu’adz “ beritahukanlah pada mereka, sesungguhnya Allah telah mewajibkan pada mereka sedekah zakat yang diambil dari orang – orang fakir dikalangan mereka.” Jamaah Ahli Hadist . “ Seseorang yang menyimpan hartanya, tidak dikeluarkan zakatnya akan dibakar dalam neraka 1 .