adalah adil terhadap semua golongan yang telah dijanjikan sebagai mustahiqin oleh Allah dan Rasul-nya dan adil diantara semua individu dalam satu
golongan mustahiqin. Yang kami maksudkan bukan menyamaratakan antara golongan-golongan maustahik atau individu dalam setiap golongan itu, melainkan
keadilan yang memperhatikan dan mempertimbangkan hak, besarnya kebutuhan, dan kemaslahatan Islam yang tertinggi.
5. Tujuan Dan Sasaran Distribusi Zakat
5.1 Tujuan Distribusi Zakat Pokok yang paling utama dalam menentukan distribusi zakat adalah
keadilan dan kasih sayang. Maka tujuan distribusi zakat terbagi dalam dua macam yaitu :
a. Agar kekayaan tidak terpusat kepada sebagian kecil masyarakat, akan tetapi terus menerus beredar dalam masyarakat
b. Berbagai faktor produksi bersumber dari kekayaan nasional harus dibagi secara adil kepada masyarakat.
Pendistribusian dana zakat berfungsi mengecilkan jurang perbedaan antara kaya dan miskin karena bagian harta kekayaan sikaya membantu dan
menumbuhkan kehidupan ekonomi yang miskin, sehingga keadaan ekonomi
si miskin dapat diperbaiki.
21
Sedangkan menurut syauqi ismail syahhatih dalam bukunya al- Zakat, bahwa zakat berfungsi sebagai sarana jaminan sosial dan
persatuan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan individu, dan memberantas kemiskinan umat manusia, dalam hal ini zakat merupakan bukti
kepedulian sosial dan kesetiakawanan nasionalis.
22
5.2 Sasaran Distribusi Zakat Pada awal sejarah pertumbuhan Islam di mekkah, orang-orang yang
berhak menerima zakat adalah orang-orang miskin saja.
23
Setelah tahun ke 9 H Allah SWT menurunkan ayat 60 surat At-Taubah di madinah ayat tersebut
menjelaskan tentang orang-orang yang berhak menerima zakat. Menurut undang-undang nomor 38 tahun 1999 tentang pengelolaan zakat
bab v pasal 16 ayat 2 menjelaskan bahwa selam delapan asnaf yang telah disebutkannya juga meliputi orang-orang yang tidak bedaya secara ekonomi,
seperti anak yatim, orang jompo, penyandang cacat, orang yang menuntut ilmu,
+
9 :
- +66+6
++
:
2 -
. .
+1
2 +66+6
pondok pesantern, anak-anak yang terlantar orang terlilit hutang, pengungsi terlantar dan korban bencana alam.
24
Berikut ayat yang menjelaskan tentang yang berhak menerima zakat mustahik . Allah berfirman dalam surat At-taubah ayat 60 yang berbunyi :
w
01ZR Ž2 -0Top
h , 567 28901
5s 120W
LM] , Š LUhSU
1 HMŠˆ W,W-
‰ 5 V
-r• 56
r2 ‰ 5
; 0 {
5 ; 99
P IL=vr
|~ b {
[4 , Š v[;70O
X
60.
Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para muallaf yang dibujuk hatinya,
untuk memerdekakan budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk mereka yuang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang
diwajibkan Allah, dan Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana QS. At- TAubah : 60
Dari ayat diatas menjelaskan bahwa yang berhak menerima zakat adalah : a. Golongan Fakir
Golongan yang memiliki haarta namun kebutuhan hidup mereka lebih banyak dibandinghkan harta mereka miliki, atau orang-orang yang sehat dan jujur
tetapi tidak mempunyai pekerjaan sehingga tidak mempunyai penghasilan. Fakir berarti oarng sama sekali tidak mempunyai pekerjaan atau
+,
. .
+66 ,==
mempunyai pekerjaan akan tetapi penghasilannya sangat kecil, sehingga tidak cukup untuk memenuhi sebagian dari kebutuhannya.
b. Golongan miskin Golongan orang yang memiliki harta untuk memenuhi kebutuhan hidup
namun tidak memenuhi standar atau orang yang lemah dan tidak berdaya cacat karena berusia lanjut, sakit atau karena akibat peperangan, baik yang mampu
bekerja maupun tidak tetapi memperoleh penghasilan yang memadai untuk menjamin kebutuhan sendiri dan keluarganya.
c. Golongan Amil Zakat Golongan amil adalah para pekerja yang telah diserahi tugas oleh
penguasa atau penggantinya untuk mengambil harta zakat dari wajib zakat, mengumpulkan, menjaga dan menyalurkannya.
Dengan kata lain amil adalah badan lembaga yang mengurus dan mengelola zakat, terdiri dari orang-orang yang diangkat oleh pemerintah atau
masyarakat yang mendapat seperdelapan dari seluruh zakat yang terkumpul untuk dipergunakan sebagai biaya operasional, administrasi dan honor gaji bago
anggota team. d. Golongan muallaf al-Qulub
Menurut mastud zuhdi berpendapat, mengatakan bahwa muallaf adalah orang menghadapi problem keluarga atau pekerjaan atau tempat tinggal akibat
kepindahannya ke agama Islam maka mereka berhak menerima zakat. Adapun orang yang tidak mengalami problem adapun ketika masuknya ke agama Islam
maka mereka tidak berhak menerima zakat.
e. Golongan riqab Riqab artinya hamba sahaya. Bagian ini diberikan untuk memerdekakan
budak, atau dalam rangka membantu memerdekakannya sejalan dengan perkembangan zaman, budak dalam arti harfiah seperti masa pra Islam mungkin
sudah tidak lagi, tetapi perbudakan dalam bentuk lain masih banyak. Misalnya masyarakat Islam yang tertindas baik oleh penjajah atau dominasi golongan lain.
f. Golongan gharim Gharim adalah oarng berhutang bukan keperluan maksiat, seperti hutang
untuk menafkahi dirinya, anak-anak dan istrinya serta hamba sahaya miliknya. Termasuk juga hutang untuk menjalanakan perintah Allah SWT seperti haji,
umrah dan hutang untuk menunaikan dioyat atau pembiayaan perkawinan. g. Golongan fisabilillah
Sabilillah adalah saran untuk menuju keridhoan Allah dalam semua kepentingan keagamaan, untuk menegakan agama dan Negara, bukan untuk
keperluan pribadi. Kata fisabilillah memiliki arti luas pengertiannya bisa berubah sesuai waktu dan kebiasaan. Fisabilillah meliputi banyak perbuatan, meliputi
berbagai bidang perjuangan dan amal ibadah, baik agama, pendidikan, ilmu pengetahuan, budaya, kesenian, termasuk mendirikan rumah sakit, pengiriman
da’i. Untuk kepentingan keagamaan istilahnya adalah “jihad”. Jihad itu tidak hanya dengan pedang, namun bisa dengan lisan , dengan pemikiran, pendidikan,
dengan pena, buku, sosial, ekonomi, politik dan pertahanan keamanan. Jadi segala usaha yang berhubungan dengan kejayaan Islam itu disebut dengan Fisabilillah.
25
+=
3 4 2 41?
h. Golongan Ibnu Sabil Yang dimaksud ibnu sabil adalah musafir, orang yang bepergian jauh,
yang kehabisan bekal. Pada saat itu ia sangat membutuhkan belanja bagi keperluan hidupnya. Ia berhak mendapatkan bagian zakat sekedar keprluan yang
dibutuhkan sebagai bekal dalam perjalanannya sampai tempat yang ia tuju. Sesuai dengan perkembangan zaman, dana zakat ibnu sabil dapat
disalurkan antara lain untuk keperluan beasiswa bagi pelajar, mahasiswa yang kurang mampu, penyediaan bagi pemondokan yang murah bagi musafir muslim
atau asrama pelajar dan mahasiswa.
C. KONSEP PEMBERDAYAAN