Pengertian Ekonomi Umat EKONOMI UMAT

{ 5 ; 99 P IL=vr |~ b { [4 , Š v[;70O X Artinya : “ sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang- orang miskin, pengurus-pengurus zakat amilin, para mu’allaf yang dibujuk hatinya, untukmemerdekakan budak, orang-orang yang berhutang untuk jalan Allah dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan sebagai sesuatau ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha Mengetahui lagi maha bijaksana.QS: At-Taubah : 60

D. EKONOMI UMAT

1. Pengertian Ekonomi Umat

Pengertian ekonomi umat muncul sebagai akibat dari terjadinya kesenjangan sosial ekonomi dalam masyarakat. Kesenjangan ini merupakan hasil dari pemilikan aset-aset ekonomi berupa sumber daya produksi dan produktifitas yang tertimpang antara pelaku ekonomi yang kuat dan pelaku ekonomi yang lemah. Ekonomi adalah kegiatan produksi, distribusi, dan konsumsi barang- barang material dan jasa-jasa. Dalam konteks Indonesia yang 87 penduduknya beragama Islam, “ekonomi umat” dapat disebut identik dengan “ekonomi rakyat”. Maka ekonomi umat adalah kegiatan produksi, distribusi, dan konsumsi yang dilakukan oleh”orang kecil”le pepit people. 32 1+ - 3 J E .9 1 Disatu sisi, sebagian besar umat hanya memiliki faktor-faktor produksi terbatas sehingga menghasilkan produktifitas yang rendah. Sementara di pihak lain, segelintir pelaku ekonomi kuat, maju dan berkembang menguasai berbagai faktor ekonomi. Situasi inilah yang melahirkan dikotomi antara pelaku ekonomi yang kuat dengan pelaku ekonomi lemah, yang akhirnya dikonotasikan dengan ekonomi rakyat. Ekonomi rakyat pada hakikatnya merupakan pandangan istilah ekonomi rakyat yang berarti perekonomian yang diselenggarakan oleh rakyat adalah usaha ekonomi yang menjadi sumber penghasilan keluarga atau orang perorangan. Ada beberapa definisi yang dikemukakan oleh para pakar ekonomi tentang ekonomi umat ini, antara lain : a. Gunawan Sumodininggrat mendefinisikan ekonomi umat adalah segala kegiatan dan upaya rakyat untuk memenuhi kebutuhan dasar hidupnya basic needs, yaitu pangan, sandang, papan, kesehatan, dan pendidikan. 33 b. M. Dawam Rahardjo mendefinisikan ekonomi umat adalah partisipatif yang memberikan akses fair dan adil bagi seluruh lapisan masyarakat dalam proses produksi, distribusi, dan konsumsi tanpa harus mengorbankan fungsi sumber daya alam dan lingkungan sebagai system 11 - ? pendukung kepada umat secara berkelanjutan. 34 H. s. Dillon, seorang pengamat ekonomi menjelaskan bahwa ekonomi kerakyatan adalah suatu ssistem ekonomi yang memihak kepada kepentingan ekonomi sebagian besar rakyat secara manusiawi, adil dan demokratis. Kepentingan ekonomi sebagian besar rakyat ini terdapat dalam kehidupan ekonomi manusia, petani, nelayan, buruh, pedagang kecil, dan para pengangguran. Ini yang merupakana realitas yang sesungguhnya ekonomi rakyat 35 .

2. Tujuan Ekonomi Ummat